Maung Bandung tinggalkan penyakit cepat puas
A
A
A
Sindonews.com - Hingga laga keenam, Persib Bandung mencatat tradisi baru pada Indonesia Super League musim ini. Hingga peluit panjang dibunyikan pengadil lapangan, Ferdinand Sinaga cs tidak berhenti berlari.
Terbukti enam dari 10 gol yang dihasilkan, tercipta di 20 menit menjelang pertandingan usai. Satu gol untuk memperkecil kekalahan, dua gol untuk memperbesar keunggulan dan tiga gol lainnya tercipta sebagai penentu kemenangan.
Saat menjalani partai pertama menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, 2 Februari lalu, Maung Bandung memang kesulitan menembvus pertahanan lawan. Namun begitu pertandingan berlangsung sangat menarik dengan jual beli serangan yang diperagakan kedua tim.
Daya juang Atep cs yang melangsungkan sembilan tendangan ke gawang akhirnya berbuah gol pada di menit 82 melalui eksekusi penalti Makan Konate. Pada pertandingan ini, Persib ungguk dalam penguasaan bola dengan prosentasi 59 persen.
Tidak kalah menarik pada laga kedua saat menjajal Pendekar Cisadane Persita Tangerang, 5 Februari lalu. Sempat memandang sebelah mata, si biru harus tertinggal terlebih dulu dari si ungu. Namun begitu, pasukan Djadjang Nurjaman cepat beraksi.
Tercatat 12 tembakan langsung diberondong ke gawang tim tamu. Alhasil dalam kurun waktu 13 menit kedudukan berubah. Satu gol dari Ferdinand di menit 77 dan eksekusi Makan Konate di titik putih di menit tambahan berhasil membalikan keadaan.
Persib yang unggul penguasaan bola hingga 69 persen berhasil memukul tamunya 2-1. Menanggapi catatan gemilang yang ditorehkan Pangeran Biru, legenda Persib era 90an Nandang Kurnaidi mengaku puas. Menurutnya rekor tersebut menjadi modal penting yang harus dijaga konsistensinya. ''Satu hal yang positif bagi Persib. Di awal babak pertama mereka bisa melihat kemampuan lawan dan di babak kedua giliran memaksimalkan hasil penglihatannya,''kata dia.
Berbeda dengan musim sebelumnya, Persib mulai meninggalkan penyakit ''cepat puas''. Unggul satu gol tidak membuat konsentrasi tim berubah menjadi bertahan. Ada hasrat untuk menambah pundi-pundi kemenangan seperti saat menghantam Persik Kediri 0-3 dan Barito Putra 0-2.
Para juru gedor Persib sepertinya semakin bernafsu untuk mencetak gol-gol berikutnya. Menurut pemain yang ikut mengangkat Piala Liga Indonesia edisi pertama ini Persib telah berada di jalur yang benar.
Sejak gagal pada musim-musim sebelumnya, pelatih berkonsentrasi untuk menambah daya serang. Masuknya Ferdinand Sinaga, Tantan, dan Coulibaly Djibril telah cukup memberi bukti ketajaman maung musim ini.''Mereka punya kemampuan lebih baik, mencetak lebih banyak gol dan pertahanan cukup solid. Tinggal bagaimana kerja sama bisa lebih mempererat ketajaman tim,''kata dia.
Lebih lanjut diungkapkan Nandang, Persib harus menjaga stabilitas permainannya. Mengingat tim lain memiliki tujuan yang sama untuk menggapai juara.
Terbukti enam dari 10 gol yang dihasilkan, tercipta di 20 menit menjelang pertandingan usai. Satu gol untuk memperkecil kekalahan, dua gol untuk memperbesar keunggulan dan tiga gol lainnya tercipta sebagai penentu kemenangan.
Saat menjalani partai pertama menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, 2 Februari lalu, Maung Bandung memang kesulitan menembvus pertahanan lawan. Namun begitu pertandingan berlangsung sangat menarik dengan jual beli serangan yang diperagakan kedua tim.
Daya juang Atep cs yang melangsungkan sembilan tendangan ke gawang akhirnya berbuah gol pada di menit 82 melalui eksekusi penalti Makan Konate. Pada pertandingan ini, Persib ungguk dalam penguasaan bola dengan prosentasi 59 persen.
Tidak kalah menarik pada laga kedua saat menjajal Pendekar Cisadane Persita Tangerang, 5 Februari lalu. Sempat memandang sebelah mata, si biru harus tertinggal terlebih dulu dari si ungu. Namun begitu, pasukan Djadjang Nurjaman cepat beraksi.
Tercatat 12 tembakan langsung diberondong ke gawang tim tamu. Alhasil dalam kurun waktu 13 menit kedudukan berubah. Satu gol dari Ferdinand di menit 77 dan eksekusi Makan Konate di titik putih di menit tambahan berhasil membalikan keadaan.
Persib yang unggul penguasaan bola hingga 69 persen berhasil memukul tamunya 2-1. Menanggapi catatan gemilang yang ditorehkan Pangeran Biru, legenda Persib era 90an Nandang Kurnaidi mengaku puas. Menurutnya rekor tersebut menjadi modal penting yang harus dijaga konsistensinya. ''Satu hal yang positif bagi Persib. Di awal babak pertama mereka bisa melihat kemampuan lawan dan di babak kedua giliran memaksimalkan hasil penglihatannya,''kata dia.
Berbeda dengan musim sebelumnya, Persib mulai meninggalkan penyakit ''cepat puas''. Unggul satu gol tidak membuat konsentrasi tim berubah menjadi bertahan. Ada hasrat untuk menambah pundi-pundi kemenangan seperti saat menghantam Persik Kediri 0-3 dan Barito Putra 0-2.
Para juru gedor Persib sepertinya semakin bernafsu untuk mencetak gol-gol berikutnya. Menurut pemain yang ikut mengangkat Piala Liga Indonesia edisi pertama ini Persib telah berada di jalur yang benar.
Sejak gagal pada musim-musim sebelumnya, pelatih berkonsentrasi untuk menambah daya serang. Masuknya Ferdinand Sinaga, Tantan, dan Coulibaly Djibril telah cukup memberi bukti ketajaman maung musim ini.''Mereka punya kemampuan lebih baik, mencetak lebih banyak gol dan pertahanan cukup solid. Tinggal bagaimana kerja sama bisa lebih mempererat ketajaman tim,''kata dia.
Lebih lanjut diungkapkan Nandang, Persib harus menjaga stabilitas permainannya. Mengingat tim lain memiliki tujuan yang sama untuk menggapai juara.
(aww)