Inkonsisten, Arema dalam bahaya

Selasa, 15 April 2014 - 00:33 WIB
Inkonsisten, Arema dalam bahaya
Inkonsisten, Arema dalam bahaya
A A A
Sindonews.com -- Arema Cronus tidak memiliki banyak waktu untuk meregangkan otot. Setelah digebuk Persib Bandung 3-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (13/4), Arema langsung menatap laga AFC Cup menjamu Selangor FA di Stadion Kanjuruhan, Rabu (16/4).

Fase yang sangat rumit bagi Arema karena laga kontra Selangor sejatinya adalah penentuan lolos ke fase knock out AFC Cup. Jika sampai tersungkur alias kehilangan angka, maka tim Singo Edan harus menunggu laga terakhir Grup F untuk penentuan lolos.

Masalahnya, Arema tidak memiliki bekal yang memadai jelang laga kontra Selangor FA. Tiga hal menjadi beban tim kesayangan Aremania, yakni kekecewaan kalah di Bandung, jadwal mepet yang bisa berimbas pada stamina pemain, sekaligus konsistensi permainan.

Paling mencemaskan tentu stamina pemain dan inkosistensi di lapangan. Secara teknis, Arema terlihat kurang stabil dalam dua pertandingan terakhir, yakni lawan Maziya di AFC Cup serta lawan Persib Bandung. Singo Edan unggul dua gol lebih dulu di keduanya.

Lawan Maziya kemengan 3-2 harus ditentukan gol Christian Gonzales di penghujung laga setelah lawan mengejar ketertinggalan dua gol di babak pertama. Lawan Persib, kejadian serupa kembali dialami Ahmad Bustomi dkk dan hasilnya malah lebih tragis karena menelan tiga gol di babak kedua.

Konsentrasi dan kedisiplinan Arema sangat inkonsisten. Ini menjadi lahan garapan pelatih Suharno sebelum menghadapi Selangor FA. Lawan ysng masih berpeluang lolos tentu bakal melakukan segalanya demi mendapatkan angka di Kanjuruhan.

Suharno tak menampik timnya mengalami penurunan grafik di babak pertama dan kedua. "Itu yang menjadi evaluasi. Tim bermain bagus di babak pertama, bikin dua gol, tapi kemudian tak mampu menjaga keunggulan. Jelas kami tak tinggal diam," tukas Suharno.

Padahal jika melihat pertandingan di Indonesia Super League (ISL) terdahulu, Arema selalu bisa mengendalikan permainan setelah unggul cepat. Namun dalam dua laga lawan Maziya dan Persib, sangat terlihat Arema rapuh di babak kedua, terutama cara bertahan.

Suharno juga dalam posisi sulit karena mengalami keterbatasan dalam melakukan rotasi. Lawan Persib, full back kiri Johan Alfarizi kecolongan dua gol oleh Makan Konate dan Firman Utina yang berawal dari umpan silang di rusuk kiri pertahanan Arema.

Benny Wahyudi yang diplot sebagai full back kanan juga 'berperan' atas terciptanya gol Firman Utina. Kondisi Purwaka Yudhi yang belum pulih dari cedera menyulitkan Suharno merekayasa lini pertahanan, salah satunya menempatkan Thierry Gathuessy ke full back kiri.

"Saya belum bisa memastikan apakah nanti ada rotasi di pertahanan. Yang pasti kekalahan dari Persib faktor utamanya adalah lawan bermain bagus di babak kedua. Saya tidak menyalahkan pemain secara personal," demikian kata Suharno yang melihat timnya mulai kehilangan superioritas.

Arema sekaligus masih menunggu perkembangan Beto Goncalves terkait statusnya di laga kontra Selangor FA. Striker berkebangsaan Brasil tersebut absen kala Arema dikalahkan Persib karena keracunan makanan jelang keberangkatan tim.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6985 seconds (0.1#10.140)