Persik jaga nyali lawan Sriwijaya
A
A
A
Sindonews.com - Setelah meraih kemenangan perdana di Indonesia Super League (ISL), Persik Kediri kini tidak merasa minder lagi. Tim yang kini ditangani asisten pelatih Musikan sangat antusias menyambut laga berikutnya lawan Sriwijaya FC di Stadion Brawijaya.
Musikan sendiri secara mengejutkan memberikan tiga angka saat mengalahkan Persija Jakarta. Asisten pelatih yang juga salah satu legenda Persik Kediri ini menguak, kunci keberhasilan timnya adalah nyali. Yakni keberanian dalam bermain menghadapi tim manapun.
Selama ini dia menilai tim kurang percaya diri dengan kemampuannya, sehingga tidak bisa mengekplorasi kualitas. Hasilnya, tim menjadi terkungkung dan tidak mampu memberikan tekanan pada lawan. Dengan bermain berani, buktinya tim bisa kompetitif.
"Persik harus lebih berani dalam bermain, terutama saat menyerang. Jika berani menyerang, bisa membuka peluang. Tanpa banyak peluang, sangat sulit untuk mencetak gol. Lawan Persija lalu pemain sudah jauh lebih berani," papar Musikan, sosok asli Kediri.
Dia meyakini persoalan Macan Putih sesungguhnya tidak mutlak karena kualitas pemain. Sebab banyak sekali aset Persik yang pernah merasakan ketatnya persaingan di ISL. Musikan memandang timnya memiliki kemampuan cukup menghadapi tim-tim ISL yang lebih mapan.
Selama promosi ke ISL, Macan Putih tidak lagi garang. Padahal di Divisi Utama hingga pra musim seperti Inter Island Cup, Persik terlihat sangat agresif dan percaya diri. Statistik perolehan peluang sangat rendah karena jarang melakukan tekanan.
"Sekarang harus bermain lepas, tidak perlu ragu-ragu di lapangan. Jika ada momentum menyerang, ya harus dilakukan. Tidak harus khawatir nanti diserang atau berpikir lainnya yang bisa mengacaukan konsentrasi. Saya berharap pemain semakin berani," tutup Musikan.
Musikan sendiri secara mengejutkan memberikan tiga angka saat mengalahkan Persija Jakarta. Asisten pelatih yang juga salah satu legenda Persik Kediri ini menguak, kunci keberhasilan timnya adalah nyali. Yakni keberanian dalam bermain menghadapi tim manapun.
Selama ini dia menilai tim kurang percaya diri dengan kemampuannya, sehingga tidak bisa mengekplorasi kualitas. Hasilnya, tim menjadi terkungkung dan tidak mampu memberikan tekanan pada lawan. Dengan bermain berani, buktinya tim bisa kompetitif.
"Persik harus lebih berani dalam bermain, terutama saat menyerang. Jika berani menyerang, bisa membuka peluang. Tanpa banyak peluang, sangat sulit untuk mencetak gol. Lawan Persija lalu pemain sudah jauh lebih berani," papar Musikan, sosok asli Kediri.
Dia meyakini persoalan Macan Putih sesungguhnya tidak mutlak karena kualitas pemain. Sebab banyak sekali aset Persik yang pernah merasakan ketatnya persaingan di ISL. Musikan memandang timnya memiliki kemampuan cukup menghadapi tim-tim ISL yang lebih mapan.
Selama promosi ke ISL, Macan Putih tidak lagi garang. Padahal di Divisi Utama hingga pra musim seperti Inter Island Cup, Persik terlihat sangat agresif dan percaya diri. Statistik perolehan peluang sangat rendah karena jarang melakukan tekanan.
"Sekarang harus bermain lepas, tidak perlu ragu-ragu di lapangan. Jika ada momentum menyerang, ya harus dilakukan. Tidak harus khawatir nanti diserang atau berpikir lainnya yang bisa mengacaukan konsentrasi. Saya berharap pemain semakin berani," tutup Musikan.
(akr)