Beda karakter
A
A
A
Sindonews.com -- Skuad Juku Eja PSM, patut berbangga karena mempunyai dua pemain berposisi gelandang bertahan yang kualitasnya hampir sama, dan memiliki karakter berbeda dikompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Mereka adalah Ponaryo Astaman dan Syamsul Khaeruddin, dua pemain yang juga mantan punggawa tim nasional (timnas) Indonesia tersebut, dinilai memiliki fungsi yang vital di lini tengah Pasukan Ramang. Bahkan pemain ini, disebut-sebut sebagai roh PSM musim ini.
Saat meraih hasil maksimal pada tur Papua dengan mengemas sekali menang melawan Perseru Serui 1-0 dan sekali imbang 1-1 melawan Persipura, Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes, menggunakan pola 4-2-3-1 dengan mengandalkan dua gelandang bertahan. Dua pemain yang berfungsi sebagai poros ini, diperankan Popon sapaan akrab Ponaryo dan Syamsul.
Tim kepelatihan, komposisi pemain yang ada saat ini di dalam tim, pola permainan tersebut dinilai paling cocok, apalagi melawan tim asal Papua tersebut. Hasilnya bisa dilihat, PSM mampu membawa pulang empat poin ke Makassar.
Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes mengatakan, dirinya bersyukur karena di skuad Juku Eja nama lain PSM, ada dua pemain gelandang bertahan yang bertipikal berbeda. "Syamsul sebagai perusak, sementara Ponaryo sebagai pengatur," kata dia saat dikonfirmasi.
Ponaryo dan Syamsul, memang pernah satu tim tahun 2006 lalu di PSM. Kedua pemain ini, memang kerap dimainkan secara bersmaan. Bahkan permainan apik keduanya membuat mereka dilirik oleh timnas, dan memperkuat timnas senior bersama-sama.
Rudy juga menjelaskan, untuk itu, saat ini di lini tengahnya dirinya sedikit aman, karena dua pemain tersebut bisa diandalkan. "PSM harus bangga punya mereka, apalagi masih ada pemain muda seperti Rasyid dan Kurni yang bisa menggantikan perannya," jelasnya.
Sementara itu, Penasehat Teknik PSM Najib Latandang mengatakan, memang kedua pemain tersebut yakni Ponaryo dan Syamsul memiliki kemapuan yang sama. "Kalau menyerang salah satu dari mereka naik membantu penyerangan," kata dia.
Kendati demikian, Najib yang juga mantan pemain PSM ini mengungkapkan terkadang juga mereka sekaligus naik membantu serangan. "Ini supaya bisa membantu pemain lini depan," jelasnya.
Mereka adalah Ponaryo Astaman dan Syamsul Khaeruddin, dua pemain yang juga mantan punggawa tim nasional (timnas) Indonesia tersebut, dinilai memiliki fungsi yang vital di lini tengah Pasukan Ramang. Bahkan pemain ini, disebut-sebut sebagai roh PSM musim ini.
Saat meraih hasil maksimal pada tur Papua dengan mengemas sekali menang melawan Perseru Serui 1-0 dan sekali imbang 1-1 melawan Persipura, Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes, menggunakan pola 4-2-3-1 dengan mengandalkan dua gelandang bertahan. Dua pemain yang berfungsi sebagai poros ini, diperankan Popon sapaan akrab Ponaryo dan Syamsul.
Tim kepelatihan, komposisi pemain yang ada saat ini di dalam tim, pola permainan tersebut dinilai paling cocok, apalagi melawan tim asal Papua tersebut. Hasilnya bisa dilihat, PSM mampu membawa pulang empat poin ke Makassar.
Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes mengatakan, dirinya bersyukur karena di skuad Juku Eja nama lain PSM, ada dua pemain gelandang bertahan yang bertipikal berbeda. "Syamsul sebagai perusak, sementara Ponaryo sebagai pengatur," kata dia saat dikonfirmasi.
Ponaryo dan Syamsul, memang pernah satu tim tahun 2006 lalu di PSM. Kedua pemain ini, memang kerap dimainkan secara bersmaan. Bahkan permainan apik keduanya membuat mereka dilirik oleh timnas, dan memperkuat timnas senior bersama-sama.
Rudy juga menjelaskan, untuk itu, saat ini di lini tengahnya dirinya sedikit aman, karena dua pemain tersebut bisa diandalkan. "PSM harus bangga punya mereka, apalagi masih ada pemain muda seperti Rasyid dan Kurni yang bisa menggantikan perannya," jelasnya.
Sementara itu, Penasehat Teknik PSM Najib Latandang mengatakan, memang kedua pemain tersebut yakni Ponaryo dan Syamsul memiliki kemapuan yang sama. "Kalau menyerang salah satu dari mereka naik membantu penyerangan," kata dia.
Kendati demikian, Najib yang juga mantan pemain PSM ini mengungkapkan terkadang juga mereka sekaligus naik membantu serangan. "Ini supaya bisa membantu pemain lini depan," jelasnya.
(wbs)