Stagnan, rentan terbenam

Sabtu, 03 Mei 2014 - 13:29 WIB
Stagnan, rentan terbenam
Stagnan, rentan terbenam
A A A
Sindonews.com — Momen kebangkitan Persik Kediri yang beberapa waktu lalu didengungkan, mungkin masih perlu dipertanyakan lagi. Sebab di putaran kedua Indonesia Super League (ISL) nanti Persik bakal menghadapi jadwal yang lebih rumit dibandingkan putaran pertama.

Persik kini memang bercokol di peringkat delapan klasemen sementara wilayah barat atau sudah bebas dari zona degradasi. Tapi posisi tersebut bisa kembali drop jika tidak ada perbaikan signifikan. Melihat jadwal tim berjuluk Macan Putih, penekanan utama adalah di awal putaran dua atau akhir Mei 2014.

Setelah menjamu Barito Putra pada17 Mei di Stadion Brawijaya, perjalanan berat bakal dimulai. Hanya dalam waktu sembilan hari Persik harus melakukan tiga pertandingan away, yakni ke sarang Sriwijaya FC (21 Mei), Semen Padang (25 Mei) dan Persija Jakarta (30 Mei).

Itu bakal menjadi fase yang sangat berat bagi Macan Putih. Fakta menunjukkan, secara statistik mereka kurang gereget di luar kandang, terakhir dikalahkan Barito Putra dengan skor 3-0. Persik hanya dua kali mendapat satu poin di luar Kediri, yakni lawan Persegres Gresik United dan Persita Tangerang.

Di fase kedua ISL pula, Persik harus menghadapi Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya, dua tim yang telah meruntuhkan Stadion Brawijaya di awal putaran pertama lalu. Bahkan di pertandingan kandang pun relatif berat ketika masih harus menghadapi tim sekelas Arema Cronus.

Jika kualitas Persik tidak ada peringkatan atau stagnan, maka potensi meraih angka penuh hanya ada di laga kandang lawan Persijap Jepara, Persita Tangerang dan Persegres Gresik United. Artinya, tim ungu berpotensi tetap terbenam di papan bawah klasemen wilayah barat.

Tak pelak, tim pujaan Persikmania tak bisa lagi bersantai di putaran dua nanti. Minimal harus bisa mengamankan semua pertandingan kandang, termasuk lawan Barito Putra di awal putaran dua, yakni 17 Mei mendatang. Sembari mencari angka di luar kandang walau sangat sulit melihat bobot lawan.

“Ya, jadwal memang agak lebih berat di putaran kedua nanti. Ada pertandingan away tiga kali beruntun dan berdekatan. Kami juga harus menghadapi Arema Cronus di kandang. Kami wajib meningkatkan segalanya, baik teknik dan semangat bertanding. Melihat kemampuan tim, target paling utama jelas selalu menang di kandang,” tutur Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.

Wajar jika Persik masih sebatas mengandalkan laga kandang sebagai lumbung angka. Melihat rekor di putaran pertama, Persik hanya dua kali menang dan semuanya diperoleh di Stadion Brawijaya, kala menjamu Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Dengan rekor itu, butuh keberuntungan luar biasa untuk bisa menambah angka secara signifikan di luar kandang.

Persik belum menemukan formula jitu untuk mendulang angka absolut di kandang lawan. Masalah menjadi berlipat karena laga away tinggal menyisakan lawan berat. Namun rupanya Musikan tetap tertantang ingin minimal menyelamatkan timnya dari ancaman degradasi.

“Masih ada kesempatan dan tidak boleh patah semangat dulu. Semua bisa terjadi di sepakbola. Kalau di putaran pertama bisa menang lawan tim sekelas Persija dan Sriwijaya FC, maka putaran kedua juga pasti bisa. Kami tidak akan tinggal diam,” katanya bernada memotivasi tim.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)