Persela ajak pemain 'Ngos-ngosan'
A
A
A
Sindonews.com - Persela Lamongan tidak mau bersantai di jeda kompetisi Indonesia Super League (ISL) selepas putaran pertama. Setelah menuntaskan laga terakhir lawan Persisam Samarinda dan libur beberapa hari, skuad Laskar Joko Tingkir langsung disambut latihan berat.
Pelatih Persela Lamongan Eduard Tjong bakal membawa anak asuhnya 'ngos-ngosan' ke kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) mulai Kamis (8/5) hingga Sabtu (10/5). Latihan di kawasan pantai tersebut rencananya dimanfaatkan untuk meningkatkan kondisi fisik pemain dengan target lebih trengginas di lanjutan kompetisi nanti.
Sebenarnya staf pelatih menginginkan pemusatan latihan di luar Lamongan, tapi manajemen memutuskan latihan cukup digelar di WBL. Setelah menjalani latihan fisik, tim kebanggaan LA Mania juga merencanakan sejumlah ujicoba dengan tim lokal, walau hingga kini belum ada informasi lebih rinci terkait lawan yang akan dihadapi.
Eduard Tjong tak menampik timnya belum begitu maksimal jika bicara kondisi fisik pemain. Tanpa persiapan berarti di awal musim, Persela baru sempat memberikan materi latihan berat saat libur bertepatan dengan Pemilu Legislatif (Pileg). Pelatih juga melihat timnya masih butuh ketahanan stamina lebih baik di putaran dua.
Banyaknya pemain yang cedera selama putaran pertama juga menjadi alasan untuk memberikan latihan berat. “Semoga dengan latihan fisik ini para pemain tidak lagi banyak yang cedera di putaran dua. Saya juga menargetkan kondisi pemain berefek positif pada performa di lapangan,” terang Eduard Tjong.
Sebagai tim yang mengandalkan kecepatan, dia memerlukan kondisi pemain yang prima di tiap pertandingan. “Istirahat kompetisi ini tidak terlalu lama sebelum putaran kedua dimulai. Jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Setiap ada jeda kompetisi, kami upayakan ada latihan fisik,” tambah Eduard Tjong.
Banyaknya latihan fisik ini mengingatkan pada pola latihan mendiang Pelatih Miroslav Janu yang sangat gemar membuat pemain memeras keringat. Pola latihan seperti itu nyatanya pernah mendatangkan prestasi membanggakan untuk Persela, yakni posisi empat di klasemen akhir ISL 2011-2012.
Latihan fisik yang dilakukan Persela kali ini paling tidak bisa dijadikan bekal untuk lima laga ke depan, yakni lawan Putra Samarinda (19 Mei), Persiba Balikpapan (23 Mei), Persiram Raja Ampat (27 Mei), Persiba Bantul (2 Juni), serta Persepam Madura United (5 Juni).
Setelah lima laga itu, Persela memiliki kesempatan untuk kembali menggembleng fisik pada Juni-Juli karena kompetisi libur selama dua bulan dan kembali dimulai awal Agustus. Medio May dan awal Juli menjadi target Eduard Tjong untuk mendapatkan angka maksimal di lima laga
Pelatih Persela Lamongan Eduard Tjong bakal membawa anak asuhnya 'ngos-ngosan' ke kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) mulai Kamis (8/5) hingga Sabtu (10/5). Latihan di kawasan pantai tersebut rencananya dimanfaatkan untuk meningkatkan kondisi fisik pemain dengan target lebih trengginas di lanjutan kompetisi nanti.
Sebenarnya staf pelatih menginginkan pemusatan latihan di luar Lamongan, tapi manajemen memutuskan latihan cukup digelar di WBL. Setelah menjalani latihan fisik, tim kebanggaan LA Mania juga merencanakan sejumlah ujicoba dengan tim lokal, walau hingga kini belum ada informasi lebih rinci terkait lawan yang akan dihadapi.
Eduard Tjong tak menampik timnya belum begitu maksimal jika bicara kondisi fisik pemain. Tanpa persiapan berarti di awal musim, Persela baru sempat memberikan materi latihan berat saat libur bertepatan dengan Pemilu Legislatif (Pileg). Pelatih juga melihat timnya masih butuh ketahanan stamina lebih baik di putaran dua.
Banyaknya pemain yang cedera selama putaran pertama juga menjadi alasan untuk memberikan latihan berat. “Semoga dengan latihan fisik ini para pemain tidak lagi banyak yang cedera di putaran dua. Saya juga menargetkan kondisi pemain berefek positif pada performa di lapangan,” terang Eduard Tjong.
Sebagai tim yang mengandalkan kecepatan, dia memerlukan kondisi pemain yang prima di tiap pertandingan. “Istirahat kompetisi ini tidak terlalu lama sebelum putaran kedua dimulai. Jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Setiap ada jeda kompetisi, kami upayakan ada latihan fisik,” tambah Eduard Tjong.
Banyaknya latihan fisik ini mengingatkan pada pola latihan mendiang Pelatih Miroslav Janu yang sangat gemar membuat pemain memeras keringat. Pola latihan seperti itu nyatanya pernah mendatangkan prestasi membanggakan untuk Persela, yakni posisi empat di klasemen akhir ISL 2011-2012.
Latihan fisik yang dilakukan Persela kali ini paling tidak bisa dijadikan bekal untuk lima laga ke depan, yakni lawan Putra Samarinda (19 Mei), Persiba Balikpapan (23 Mei), Persiram Raja Ampat (27 Mei), Persiba Bantul (2 Juni), serta Persepam Madura United (5 Juni).
Setelah lima laga itu, Persela memiliki kesempatan untuk kembali menggembleng fisik pada Juni-Juli karena kompetisi libur selama dua bulan dan kembali dimulai awal Agustus. Medio May dan awal Juli menjadi target Eduard Tjong untuk mendapatkan angka maksimal di lima laga
(dka)