Juara sejati paruh musim
A
A
A
Sindonews.com — Putaran pertama Indonesia Super League (ISL) sudah tuntas digelar. Semua tim di wilayah barat maupun timur telah melahap 10 pertandingan di fase pertama. Laga terakhir putaran pertama adalah Arema Cronus yang mencukur gundul Persegres Gresik United 5-0 di Stadion Kanjuruhan.
Laga tunda tersebut mengukuhkan dominasi Arema Cronus di ISL musim ini. Statistik tidak bisa berbohong bahwa Singo Edan tim paling memesona sepanjang putaran pertama. Hanya menelan sekali kekalahan atas Persib Bandung, Arema total mengoleksi 27 angka.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tim-tim lainnya di ISL, baik wilayah barat maupun timur. Dari statistik pula, Arema mencatat rekor produktivitas paling meyakinkan dengan torehan 26 gol dan hanya kemasukan empat kali. Arema delapan kali mencatat clean sheet. Itu prestasi terbaik di tengah musim ISL.
Juara paruh musim yang digenggam Arema Cronus sejatinya bukan hanya berlaku di wilayah barat, tapi juga berlaku untuk semua tim ISL. Arema sudah meninggalkan runner up Persib Bandung dengan perbedaan tujuh angka. Persib hanya mampu mengakhiri putaran dengan 20 poin.
Dibanding dengan wilayah timur, Arema juga unggul mutlak. Tim terbaik di wilayah tetangga adalah Mitra Kukar yang meraih angka maksimal 20 poin. Artinya Singo Edan menjadi juara sejati paruh musim musim ini. Posisi kuat Arema juga dipengaruhi faktor pesaing yang musim ini mengalami sedikit penurunan.
Persipura Jayapura misalnya, juara bertahan ISL ini gagal dominan di wilayah timur dan mengakhiri fase pertama di peringkat ketiga. Persib Bandung yang dipandang sebagai pesaing terkuat di wilayah barat, nyatanya hanya begitu-begitu saja tanpa perkembangan yang signifikan dibanding musim silam.
Sayang ini bukan kompetisi satu wilayah. Sebab poin tertinggi apa pun, di babak delapan besar nanti semuanya akan kembali ke awal. Meski begitu, Arema Cronus menyatakan sangat puas dengan pencapaian di putaran pertama. Pelatih Arema Cronus Suharno mencatat timnya sangat stabil sepanjang fase pertama.
“Kami sempat terpeleset ketika menghadapi Persib Bandung, tapi kemudian belajar dari kekalahan itu untuk mengalahkan Semen Padang dan Persija Jakarta di kandang mereka. Upaya pemain untuk memenangi pertandingan harus diberi apresiasi. Secara statistik saya sangat puas dengan prestasi di putaran pertama,” ucap Suharno.
Dia meminta catatan impresif timnya bisa konsisten sepanjang putaran kedua nanti. “Tidak mungkin sebuah tim meraih kemenangan terus. Tapi kami harus meminimalisir kehilangan angka. Semoga di putaran kedua kami kehilangan angka lebih sedikit dibanding putaran pertama, itu target minimal,” tukas pelatih bertubuh subur ini.
Dia juga percaya konsistensi timnya bakal memberikan pengaruh besar saat Arema bermain di delapan besar. Walau fase tersebut ibaratnya kembali dari awal dengan lawan lebih berat, mental bertanding selama putara pertama dan kedua dianggap sangat berpengaruh besar.
Dengan menyisakan pertandingan besar di kandang sendiri pada fase kedua, semisal lawan Persib Bandung, Persija Jakarta, Semen Padang, serta Sriwijaya FC, kelihatannya Arema bakal bisa terus mempertahankan posisinya. Hanya kecerobohan dan kesialan besar yang menjadikan Singo Edan bisa dikudeta pesaingnya.
Laga tunda tersebut mengukuhkan dominasi Arema Cronus di ISL musim ini. Statistik tidak bisa berbohong bahwa Singo Edan tim paling memesona sepanjang putaran pertama. Hanya menelan sekali kekalahan atas Persib Bandung, Arema total mengoleksi 27 angka.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tim-tim lainnya di ISL, baik wilayah barat maupun timur. Dari statistik pula, Arema mencatat rekor produktivitas paling meyakinkan dengan torehan 26 gol dan hanya kemasukan empat kali. Arema delapan kali mencatat clean sheet. Itu prestasi terbaik di tengah musim ISL.
Juara paruh musim yang digenggam Arema Cronus sejatinya bukan hanya berlaku di wilayah barat, tapi juga berlaku untuk semua tim ISL. Arema sudah meninggalkan runner up Persib Bandung dengan perbedaan tujuh angka. Persib hanya mampu mengakhiri putaran dengan 20 poin.
Dibanding dengan wilayah timur, Arema juga unggul mutlak. Tim terbaik di wilayah tetangga adalah Mitra Kukar yang meraih angka maksimal 20 poin. Artinya Singo Edan menjadi juara sejati paruh musim musim ini. Posisi kuat Arema juga dipengaruhi faktor pesaing yang musim ini mengalami sedikit penurunan.
Persipura Jayapura misalnya, juara bertahan ISL ini gagal dominan di wilayah timur dan mengakhiri fase pertama di peringkat ketiga. Persib Bandung yang dipandang sebagai pesaing terkuat di wilayah barat, nyatanya hanya begitu-begitu saja tanpa perkembangan yang signifikan dibanding musim silam.
Sayang ini bukan kompetisi satu wilayah. Sebab poin tertinggi apa pun, di babak delapan besar nanti semuanya akan kembali ke awal. Meski begitu, Arema Cronus menyatakan sangat puas dengan pencapaian di putaran pertama. Pelatih Arema Cronus Suharno mencatat timnya sangat stabil sepanjang fase pertama.
“Kami sempat terpeleset ketika menghadapi Persib Bandung, tapi kemudian belajar dari kekalahan itu untuk mengalahkan Semen Padang dan Persija Jakarta di kandang mereka. Upaya pemain untuk memenangi pertandingan harus diberi apresiasi. Secara statistik saya sangat puas dengan prestasi di putaran pertama,” ucap Suharno.
Dia meminta catatan impresif timnya bisa konsisten sepanjang putaran kedua nanti. “Tidak mungkin sebuah tim meraih kemenangan terus. Tapi kami harus meminimalisir kehilangan angka. Semoga di putaran kedua kami kehilangan angka lebih sedikit dibanding putaran pertama, itu target minimal,” tukas pelatih bertubuh subur ini.
Dia juga percaya konsistensi timnya bakal memberikan pengaruh besar saat Arema bermain di delapan besar. Walau fase tersebut ibaratnya kembali dari awal dengan lawan lebih berat, mental bertanding selama putara pertama dan kedua dianggap sangat berpengaruh besar.
Dengan menyisakan pertandingan besar di kandang sendiri pada fase kedua, semisal lawan Persib Bandung, Persija Jakarta, Semen Padang, serta Sriwijaya FC, kelihatannya Arema bakal bisa terus mempertahankan posisinya. Hanya kecerobohan dan kesialan besar yang menjadikan Singo Edan bisa dikudeta pesaingnya.
(wbs)