Arema hanya takut pada Tuhan
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menuntaskan putaran pertama Indonesia Super League (ISL), tidak ada waktu bagi Arema Cronus untuk rileks. Sebab pertandingan penting sudah menunggu di depan mata, yakni fase knock out AFC Cup kontra Kitchee FC.
Fase yang juga disebut babak 16 besar ini bakal dihelat di Mongkok Stadium, Hongkong, 14 Mei mendatang. Arema sendiri rencananya berangkat tiga hari sebelum pertandingan, yakni pada Minggu (11/5) demi kebutuhan recovery.
Kitchee FC tentu bukan lawan sembarangan bagi Singo Edan. Tim juara Liga Divisi I (liga tertinggi) Hongkong 2012-2013 tersebut cukup berpengalaman di level AFC Cup. Mereka mencatat progres signifikan sejak bertarung di kompetisi kelas dua Asia ini.
Tiga kali keikutsertaan, Kitchee pertama kali hanya sampai fase grup yakni pada 2008. Pada percobaan kedua kalinya pada 2012, Kitchee mengalami kenaikan dan sampai di babak 16 besar. Kala itu perjalaman mereka dihentikan Arema IPL.
Pada 2013 lalu atau yang ketiga kalinya di AFC Cup, Kitchee mencatat prestasi terbaik dengan menembus babak perempatfinal. Grafik tersebut layak menjadikan Arema waspada karena calon lawan mengalami progres bagus di level ini.
"Ya, Kitchee FC punya pengalaman di AFC Cup. Mereka juga punya keuntungan karena bermain di kandang dengan hanya satu kali pertemuan. Kuncinya adalah konfidensi pemain. Arema tidak boleh takut pada siapa pun kecuali Tuhan," sebut Suharno, Pelatih Arema Cronus.
Arema sendiri dinaungi keuntungan maupun kerugian jelang duel di Mongkok Stadium. Keuntungannya, dua pemain kunci dalam kondisi sangat bugar yakni Ahmad Bustomi dan Christian Gonzales yang tidak bermain saat Singo Edan mengalahkan Persegres Gresik United.
Kerugiannya, Arema tidak akan bisa memainkan gelandang bertahan Gede Sukadana yang terkena akumulasi kartu kuning. Gelandang bertahan lainnya Juan Revi juga diragukan bisa tampil karena cedera engkel di laga kontra Persegres lalu.
Dengan situasi begitu, lini tengah pantas menjadi perhatian Suharno karena hanya menyisakan tiga nama yakni Ahmad Bustomi, Gustavo Lopez, serta Hendro Siswanto. "Saya belum bisa merinci status Juan Revi. Belum tahu dia akan dibawa atau tidak," ujar Suharno.
Pulihnya centre back Purwaka Yudhi sedikit menggembirakan karena bisa menjadi opsi bagi Suharno. Bahkan jika benar-benar diperlukan, Purwaka masih bisa dipaksakan bermain sebagai gelandang bertahan walau posisi aslinya bek tengah.
Fakta lain yang bisa menjadi motivasi, walau ini sedikit sensitif bagi Arema Cronus dan malu-malu mengakui, adalah sejarah bahwa tim Malang pernah meruntuhkan Mongkok Stadium. Pada 2012 silam Arema IPL mencatat kemenangan fenomenal dengan skor 0-2.
Arema kala itu masih diwarnai dualisme klub dan Arema IPL diputuskan sebagai wakil di AFC Cup. Di tangan Dejan Antonic, pelatih asal Serbia yang juga pernah melatih KitcheeFC, Arema IPL bisa menang dengan berbekal skuad yang kurang meyakinkan.
Fase yang juga disebut babak 16 besar ini bakal dihelat di Mongkok Stadium, Hongkong, 14 Mei mendatang. Arema sendiri rencananya berangkat tiga hari sebelum pertandingan, yakni pada Minggu (11/5) demi kebutuhan recovery.
Kitchee FC tentu bukan lawan sembarangan bagi Singo Edan. Tim juara Liga Divisi I (liga tertinggi) Hongkong 2012-2013 tersebut cukup berpengalaman di level AFC Cup. Mereka mencatat progres signifikan sejak bertarung di kompetisi kelas dua Asia ini.
Tiga kali keikutsertaan, Kitchee pertama kali hanya sampai fase grup yakni pada 2008. Pada percobaan kedua kalinya pada 2012, Kitchee mengalami kenaikan dan sampai di babak 16 besar. Kala itu perjalaman mereka dihentikan Arema IPL.
Pada 2013 lalu atau yang ketiga kalinya di AFC Cup, Kitchee mencatat prestasi terbaik dengan menembus babak perempatfinal. Grafik tersebut layak menjadikan Arema waspada karena calon lawan mengalami progres bagus di level ini.
"Ya, Kitchee FC punya pengalaman di AFC Cup. Mereka juga punya keuntungan karena bermain di kandang dengan hanya satu kali pertemuan. Kuncinya adalah konfidensi pemain. Arema tidak boleh takut pada siapa pun kecuali Tuhan," sebut Suharno, Pelatih Arema Cronus.
Arema sendiri dinaungi keuntungan maupun kerugian jelang duel di Mongkok Stadium. Keuntungannya, dua pemain kunci dalam kondisi sangat bugar yakni Ahmad Bustomi dan Christian Gonzales yang tidak bermain saat Singo Edan mengalahkan Persegres Gresik United.
Kerugiannya, Arema tidak akan bisa memainkan gelandang bertahan Gede Sukadana yang terkena akumulasi kartu kuning. Gelandang bertahan lainnya Juan Revi juga diragukan bisa tampil karena cedera engkel di laga kontra Persegres lalu.
Dengan situasi begitu, lini tengah pantas menjadi perhatian Suharno karena hanya menyisakan tiga nama yakni Ahmad Bustomi, Gustavo Lopez, serta Hendro Siswanto. "Saya belum bisa merinci status Juan Revi. Belum tahu dia akan dibawa atau tidak," ujar Suharno.
Pulihnya centre back Purwaka Yudhi sedikit menggembirakan karena bisa menjadi opsi bagi Suharno. Bahkan jika benar-benar diperlukan, Purwaka masih bisa dipaksakan bermain sebagai gelandang bertahan walau posisi aslinya bek tengah.
Fakta lain yang bisa menjadi motivasi, walau ini sedikit sensitif bagi Arema Cronus dan malu-malu mengakui, adalah sejarah bahwa tim Malang pernah meruntuhkan Mongkok Stadium. Pada 2012 silam Arema IPL mencatat kemenangan fenomenal dengan skor 0-2.
Arema kala itu masih diwarnai dualisme klub dan Arema IPL diputuskan sebagai wakil di AFC Cup. Di tangan Dejan Antonic, pelatih asal Serbia yang juga pernah melatih KitcheeFC, Arema IPL bisa menang dengan berbekal skuad yang kurang meyakinkan.
(wbs)