Steril denda, prestasi lain Persela

Minggu, 11 Mei 2014 - 19:07 WIB
Steril denda, prestasi...
Steril denda, prestasi lain Persela
A A A
Sindonews.com -- Publik bola Indonesia masih dikejutkan prestasi Persela Lamongan yang sukses menjadi tim papan atas di Indonesia Super League (ISL) wilayah timur. Persela mengakhiri putaran pertama ISL sebagai runner up di bawah Mitra Kukar.

Tapi tak banyak yang menyadari bahwa Persela memiliki prestasi lain yang layak mendapat apresiasi. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir menjadi satu-satunya tim ISL dari Jawa Timur yang steril denda alias belum pernah mendapat sanksi PSSI musim ini.

Seperti diketahui, Komisi Disiplin dalam separuh musim ini telah melakukan beberapa kali sidang terkait pelanggaran aturan dalam pertandingan. Hasilnya, lima tim ISL Jawa Timur pernah dihampiri sanksi berupa denda atau hukuman lain. Penggunaan flare dan pelemparan menjadi kasus umum.
Untuk kasus ini, yang sudah terkena sanksi adalah Persebaya Surabaya, Persegres Gresik United, Persepam Madura United dan Persik Kediri. Sedangkan Arema Cronus dihampiri sanksi denda dan larangan bertanding untuk kiper Kurnia Meiga karena tindakan provokatif.

Hanya Persela satu-satunya tim ISL Jawa Timur yang belum tersentuh sanksi Komdis. Bahkan Persela juga menjadi satu-satunya tim di provinsi ini yang pemainnya belum pernah mendapatkan kartu merah. Sebuah catatan sangat positif dari Stadion Surajaya.

LA Mania, supporter Persela Lamongan, dalam separuh musim ini lebih bisa menahan diri. Mereka sejajar dengan Aremania yang sudah tidak bermasalah di tribun, setelah musim lalu sempat diganjar sanksi karena pemakaian flare. Situasi ini jelas sangat positif bagi klub sendiri.

"Tentu sangat menggembirakan melihat supporter bisa berperilaku santun dan sportif di stadion. Manajemen berterima kasih kepada supporter LA Mania yang bisa menjaga diri saat mendukung Persela selama putaran pertama, sehingga manajemen juga tidak terbebani membayar denda," jelas Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.

Dia berharap aura positif di Stadion Surajaya bakal terus berlanjut dan bahkan untuk musim-musim berikutnya. Sepanjang putaran pertama ISL, Persela melakoni lima pertandingan kandang dan semuanya dilalui dengan sukses, baik di dalam maupun luar lapangan.

Stabilnya emosi para pemain di lapangan juga layak digarisbawahi. Tanpa pernah mendapat kartu merah menjadikan Persela Lamongan paling sportif, ketika tim-tim lain sudah pernah merasakan kartu merah, baik karena pelanggaran atau tindakan non-profesional.

Paling banter Laskar Joko Tingkir hanya terkena akumulasi kartu kuning, salah satunya dijalani Roman Golian saat tour ke Kalimantan beberapa waktu lalu. Dari kondisi di atas, Persela menjadi tim yang menempati level profesionalisme teratas dibanding tim Jawa Timur lain.

Tim asuhan Eduard Tjong terlihat bukan bertipikal 'asal labrak' menghadapi lawan-lawannya. Contohnya ketika menjalani laga super keras kontra Persiram Raja Ampat di Surajaya. Justru tim tamu yang mendapat denda dari Komdis karena terlalu banyak memanen kartu kuning dalam satu pertandingan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7958 seconds (0.1#10.140)