Awas ! penjahat besar masuk ke pasar taruhan
A
A
A
Sindonews.com - Di dunia barat pasar taruhan di beberapa cabang olahraga rasanya sudah menjadi bagian hidup. Hampir semua cabang yang reguler menggelar kompetisi dipastikan ada pasar taruhannya. Tapi, tahukah Anda jika sekarang pasar taruhan sudah disusupi para penjahat besar yang biasa untuk mencuci uangnya. Jumlah yang digelontorkan saban tahun pun terbilang besar yakni USD 140 miliar atau Rp 1.6 biliun.
Ada dua cabang olahraga yang selama ini dijadikan bidikan para penjahat tersebut, yakni sepakbola dan kriket. Selain itu ada cabang lain seperti tenis, bola basket, balap motor dan bulutangkis. Soal adanya pasar taruhan yang dibuat ajang pencucian yang ini hasil Pusat Keamanan Olahraga Internasional (ICSS) yang berbasis di Qatar.
"Evolusi cepat terjadi di pasar taruhan olahraga global. Hal inilah yang membuat peningkatan risiko infiltrasi kejahatan terorganisir dan pencucian uang , " kata Chris Eaton dari ICSS dikutip reuters, Jumat (16/5).
Dalam laporan ICSS membeber jika 80 persen dari taruhan ini dilakukan di pasar ilegal. "Ini diluar jangkauan regulasi dan pemantauan kami," jels Eaton.
Sejumlah liga sepakbola sudah terkena skandal pengaturan skor dalam beberapa tahun terakhir. Di Pakistan tiga pemain kriket harus dipenjara karena sengaja mengatur hasil pertandingan saat berujicoba dengan Inggris pada 2010 lalu.
Kemajuan teknologi juga dituding ikut melebarkan sayap bursa ilegal ini. Siaran langsung memungkinkan pemirsa untuk bertaruh pada jangkauan yang lebih luas lagi. Mereka pun bisa langsung berjudi saat pertandingan berlangsung.
Ada dua cabang olahraga yang selama ini dijadikan bidikan para penjahat tersebut, yakni sepakbola dan kriket. Selain itu ada cabang lain seperti tenis, bola basket, balap motor dan bulutangkis. Soal adanya pasar taruhan yang dibuat ajang pencucian yang ini hasil Pusat Keamanan Olahraga Internasional (ICSS) yang berbasis di Qatar.
"Evolusi cepat terjadi di pasar taruhan olahraga global. Hal inilah yang membuat peningkatan risiko infiltrasi kejahatan terorganisir dan pencucian uang , " kata Chris Eaton dari ICSS dikutip reuters, Jumat (16/5).
Dalam laporan ICSS membeber jika 80 persen dari taruhan ini dilakukan di pasar ilegal. "Ini diluar jangkauan regulasi dan pemantauan kami," jels Eaton.
Sejumlah liga sepakbola sudah terkena skandal pengaturan skor dalam beberapa tahun terakhir. Di Pakistan tiga pemain kriket harus dipenjara karena sengaja mengatur hasil pertandingan saat berujicoba dengan Inggris pada 2010 lalu.
Kemajuan teknologi juga dituding ikut melebarkan sayap bursa ilegal ini. Siaran langsung memungkinkan pemirsa untuk bertaruh pada jangkauan yang lebih luas lagi. Mereka pun bisa langsung berjudi saat pertandingan berlangsung.
(bbk)