Rotasi, SFC U-21 Boyong Pemain Inti
A
A
A
PALEMBANG - Tim pelatih Sriwijaya FC akan membawa pemain inti saat melawan Persib Bandung U-21 (10/6). Asisten Manajer SFC U-21, Bambang Supriyanto mengungkapkan, tetap dibawanya pemain inti ke Bandung untuk mengantisipasi apabila pada pertandingan itu pemain pelapis tidak berhasil mengimbangi permainan tim lawan.
Pihaknya tetap mengincar minimal satu poin dalam menghadapi laga terakhir itu, walaupun telah memastikan diri lolos ke babak 12 besar kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21.''Paling tidak kita tidak boleh kalah agar motivasi pemain tetap terjaga saat bermain di babak 12 besar nanti. Minimal kita harus bisa bermain imbang,''ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskannya, meski saat ini timnya masih memimpin klasemen sementara grup 1 dan sudah memastikan lolos ke babak 12 besar, permainan Laskar Mudo Wong Kito masih tidak konsisten.
''Ada beberapa kelemahan yang masih terlihat, salah satunya antisipasi bola-bola mati. Dari 3 gol kemasukan, dua di antaranya karena faktor tersebut dan itu harus diperbaiki sebelum berangkat menuju Bandung,''lanjutnya.
Pelatih Kepala SFC U-21, Andi Susanto melanjutkan, timnya akan tetap bermain ngotot dan berusaha memenangkan pertandingan. Namun diakuinya, bukan perkara mudah untuk mewujudkan target itu.
Sebab, tim asuhan pelatih Jaino Matos itu diluar dugaan, justru takluk oleh tim sekota Pelita Bandung Raya (PBR) U-21 dengan skor telak 4-0, Sabtu (31/5) lalu.
''Kekalahan Persib U-21 pastinya membuat mereka semakin meningkatkan kewaspadaan, dilaga terakhir. Karena itulah, kita tidak boleh lengah sedikit pun dan harus mempersiapkan diri dengan baik, jika tidak ingin menutup babak penyisihan fase grup ini dengan hasil buruk,''ungkapnya.
Andi melanjutkan, dari segi kualitas skill individu, pemain pelapis yang dimilikinya memang tidak jauh berbeda dari penggawa tim inti. Tapi tetap saja dia tidak mau timnya nanti terus mendapatkan tekanan dari tim lawan.
Karena itu, berdasarkan komunikasi dengan manajemen klub, akhirnya diputusakan untuk tetap membawa pemain inti, sebagai langkah antisipasi. Apalagi Andi menginginkan kolektivitas permainan timnya tetap solid. ''Sebab tidak semua pemain bisa digantikan posisinya oleh pelapis, kita akan lihat dulu bagaimana siapa saja yang nanti akan disimpan dan tetap dimainkan. Agar tim kita tidak kewalahan,''paparnya.
Hasil imbang 1-1 di pertandingan terakhir melawan Semen Padang U-21 menjadi buktinya. Pada laga itu, tim SFC junior tidak diperkuat kiper utama Teja Paku Alam dan kapten tim Hapit Ibrahim lantaran keduanya dibawa SFC senior dalam tur Kalimantan menghadapi Barito Putra.
Pihaknya tetap mengincar minimal satu poin dalam menghadapi laga terakhir itu, walaupun telah memastikan diri lolos ke babak 12 besar kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21.''Paling tidak kita tidak boleh kalah agar motivasi pemain tetap terjaga saat bermain di babak 12 besar nanti. Minimal kita harus bisa bermain imbang,''ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskannya, meski saat ini timnya masih memimpin klasemen sementara grup 1 dan sudah memastikan lolos ke babak 12 besar, permainan Laskar Mudo Wong Kito masih tidak konsisten.
''Ada beberapa kelemahan yang masih terlihat, salah satunya antisipasi bola-bola mati. Dari 3 gol kemasukan, dua di antaranya karena faktor tersebut dan itu harus diperbaiki sebelum berangkat menuju Bandung,''lanjutnya.
Pelatih Kepala SFC U-21, Andi Susanto melanjutkan, timnya akan tetap bermain ngotot dan berusaha memenangkan pertandingan. Namun diakuinya, bukan perkara mudah untuk mewujudkan target itu.
Sebab, tim asuhan pelatih Jaino Matos itu diluar dugaan, justru takluk oleh tim sekota Pelita Bandung Raya (PBR) U-21 dengan skor telak 4-0, Sabtu (31/5) lalu.
''Kekalahan Persib U-21 pastinya membuat mereka semakin meningkatkan kewaspadaan, dilaga terakhir. Karena itulah, kita tidak boleh lengah sedikit pun dan harus mempersiapkan diri dengan baik, jika tidak ingin menutup babak penyisihan fase grup ini dengan hasil buruk,''ungkapnya.
Andi melanjutkan, dari segi kualitas skill individu, pemain pelapis yang dimilikinya memang tidak jauh berbeda dari penggawa tim inti. Tapi tetap saja dia tidak mau timnya nanti terus mendapatkan tekanan dari tim lawan.
Karena itu, berdasarkan komunikasi dengan manajemen klub, akhirnya diputusakan untuk tetap membawa pemain inti, sebagai langkah antisipasi. Apalagi Andi menginginkan kolektivitas permainan timnya tetap solid. ''Sebab tidak semua pemain bisa digantikan posisinya oleh pelapis, kita akan lihat dulu bagaimana siapa saja yang nanti akan disimpan dan tetap dimainkan. Agar tim kita tidak kewalahan,''paparnya.
Hasil imbang 1-1 di pertandingan terakhir melawan Semen Padang U-21 menjadi buktinya. Pada laga itu, tim SFC junior tidak diperkuat kiper utama Teja Paku Alam dan kapten tim Hapit Ibrahim lantaran keduanya dibawa SFC senior dalam tur Kalimantan menghadapi Barito Putra.
(aww)