Indonesia Pastikan Juara Tiga
A
A
A
SOLO - Tim Nasional Indonesia Usia 18 berhasil keluar sebagai juara ketiga dalam Turnamen Asian Scholl Football 2014. Juara ketiga itu didapatkan setelah Garuda Muda itu menundukan Tiongkok 2-1 di Stadion Manahan Kota Solo, Jumat (13/6) siang.
Sejak awal pertandingan Khairul Asmi Pratama dan kawan-kawan langsung melancarkan serangan ke lini pertahanan Tiongkok. Serangan yang dilakukan secara bertubi-tubi membuat lini pertahanan negeri tirai bambu itu kalang kabut. Beberapa sempat diciptakan oleh para pemain garuda muda, akan tetapi Dewi Fortuna belum berpihak ke Indonesia dan babak pertama ditutup dengan sekor kacamata.
Memasuki babak kedua, anak asuh Maman Suryaman, ini kian gencar melakukan serangan ke lini pertahanan lawan. Pola serangan yang dibangun itu cukup ampuh, baru dua menit laga babak kedua berjalan, tendangan keras dari luar kotak penalty yang dilakukan Febriyansah Ramadhan, langsung merobek gawang Tiongkok yang dijaga oleh Chen Zee dan merubah kedudukan menjadi 1-0.
Merasa unggul, para pemain garuda muda itu kian gencar melakukan serangan ke gawang lawan. Beberapa peluang sempat tercipta, akan tetapi belum mampu menambah pudi-pundi gol dari tim Indonesia.
Permainan anak asuh Maman Suryaman itu justru menurun di pertengahan babak kedua. Kondisi itu langsung dimanfaatkan oleh para pemain lawan untuk melakukan serangan ke gawang Indonesia. Menurunya permainan Indonesia itu akhirnya menjadi malapetaka di menit ke-80, ketika jebakan offside yang dibangun oleh lini pertahanan Indonesia tidak membuahkan hasil. Jebakan offside yang gagal itu akhirnya dimanfaatkan oleh Guo Zhilin yang berdiri bebas di depan mulut gawang Indonesia, dengan melepaskan sontekan ke gawang yang tidak mampu ditepis oleh penjaga gawang Ihsan Ramadhani dan membuat sekor berubah menjadi 1-1.
Muka Indonesia akhirnya terselamatkan pada menit tambahan waktu, ketika pemain Indonesia dijatuhkan di kotak terlarang oleh pemain Tiongkok dan membuat wasit Kandhurong Tamtong, dari Thailand menunjuk titik putih. Eka Prasetya yag didaulat untuk mengeksekusi tendangan penalti tidak menyianyiakan hal itu dan tendangannya mampu merobek gawang Thailand untuk kedua kalinya. Keunggulan 2-1 itu akhirnya bertahan hingga akhir pertandingan dan hsail itu membuat Indoensia memastikan diri menjadi Juara ketiga.
Pelatih Maman Suryaman, usai pertandingan mengapresiasi apa yang telah didapatkan oleh anak asuhnya itu. Ia mengatakan hasil itu merupakan hasil yang terbaik yang didapatkan oleh tim Garuda Muda. Meskipun hasil itu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu, dimana Indonesia berhasil menduduki posisi ke dua di turnamen yang sama.
“Pola permainan dan skema sudah kami terapkan kepada anak-anak, akan tetapi hal itu tidak akan mempengaruhi Indonesia menjadi Juara, yang mampu merubah itu hanyalah para pemain itu sendiri dan mereka telah menunjukan diri untuk menjadi juara ketiga,” ucapnya.
Semetara itu juara Bertahan Korea Selatan, justru terjungkal setelah dalam pertandingan final dikalahkan oleh Thailand dengan sekor 4-1. Dengan kondisi tersebut negeri gingseng itu harus puas menduduki peringkat dua untuk turnamen kali ini. (Arief Setiadi)
Sejak awal pertandingan Khairul Asmi Pratama dan kawan-kawan langsung melancarkan serangan ke lini pertahanan Tiongkok. Serangan yang dilakukan secara bertubi-tubi membuat lini pertahanan negeri tirai bambu itu kalang kabut. Beberapa sempat diciptakan oleh para pemain garuda muda, akan tetapi Dewi Fortuna belum berpihak ke Indonesia dan babak pertama ditutup dengan sekor kacamata.
Memasuki babak kedua, anak asuh Maman Suryaman, ini kian gencar melakukan serangan ke lini pertahanan lawan. Pola serangan yang dibangun itu cukup ampuh, baru dua menit laga babak kedua berjalan, tendangan keras dari luar kotak penalty yang dilakukan Febriyansah Ramadhan, langsung merobek gawang Tiongkok yang dijaga oleh Chen Zee dan merubah kedudukan menjadi 1-0.
Merasa unggul, para pemain garuda muda itu kian gencar melakukan serangan ke gawang lawan. Beberapa peluang sempat tercipta, akan tetapi belum mampu menambah pudi-pundi gol dari tim Indonesia.
Permainan anak asuh Maman Suryaman itu justru menurun di pertengahan babak kedua. Kondisi itu langsung dimanfaatkan oleh para pemain lawan untuk melakukan serangan ke gawang Indonesia. Menurunya permainan Indonesia itu akhirnya menjadi malapetaka di menit ke-80, ketika jebakan offside yang dibangun oleh lini pertahanan Indonesia tidak membuahkan hasil. Jebakan offside yang gagal itu akhirnya dimanfaatkan oleh Guo Zhilin yang berdiri bebas di depan mulut gawang Indonesia, dengan melepaskan sontekan ke gawang yang tidak mampu ditepis oleh penjaga gawang Ihsan Ramadhani dan membuat sekor berubah menjadi 1-1.
Muka Indonesia akhirnya terselamatkan pada menit tambahan waktu, ketika pemain Indonesia dijatuhkan di kotak terlarang oleh pemain Tiongkok dan membuat wasit Kandhurong Tamtong, dari Thailand menunjuk titik putih. Eka Prasetya yag didaulat untuk mengeksekusi tendangan penalti tidak menyianyiakan hal itu dan tendangannya mampu merobek gawang Thailand untuk kedua kalinya. Keunggulan 2-1 itu akhirnya bertahan hingga akhir pertandingan dan hsail itu membuat Indoensia memastikan diri menjadi Juara ketiga.
Pelatih Maman Suryaman, usai pertandingan mengapresiasi apa yang telah didapatkan oleh anak asuhnya itu. Ia mengatakan hasil itu merupakan hasil yang terbaik yang didapatkan oleh tim Garuda Muda. Meskipun hasil itu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu, dimana Indonesia berhasil menduduki posisi ke dua di turnamen yang sama.
“Pola permainan dan skema sudah kami terapkan kepada anak-anak, akan tetapi hal itu tidak akan mempengaruhi Indonesia menjadi Juara, yang mampu merubah itu hanyalah para pemain itu sendiri dan mereka telah menunjukan diri untuk menjadi juara ketiga,” ucapnya.
Semetara itu juara Bertahan Korea Selatan, justru terjungkal setelah dalam pertandingan final dikalahkan oleh Thailand dengan sekor 4-1. Dengan kondisi tersebut negeri gingseng itu harus puas menduduki peringkat dua untuk turnamen kali ini. (Arief Setiadi)
(wbs)