Hukuman Suarez Kental Muatan Politik

Minggu, 29 Juni 2014 - 12:54 WIB
Hukuman Suarez Kental...
Hukuman Suarez Kental Muatan Politik
A A A
RIO DE JANEIRO - Luis Suarez memberikan pembelaan atas insiden gigit bahu yang sekarang terus menjadi pembicaraan. Pembelaan ini merupakan jawaban tertulis Suarez terhadap Komisi Disiplin Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) yang menghukumnya empat bulan.

Namun FIFA juga mempunyai alasan kuat kenapa harus menghukum Suarez begitu berat. "FIFA tidak hanya mempertimbangkan gigitan ini namun terhadap dua insiden sebelumnya ketika mereka menyerahkan Suarez larangan empat bulan dari sepak bola "

Bahkan sebuah sumber mengatakan kepada Daily Star Minggu: "FIFA tidak hanya mempertimbangkan gigitan ini dan dua insiden sebelumnya ketika mereka menyerahkan Suarez larangan empat bulan dari sepakbola.

"Mereka juga menyadari insiden menggigit lainnya. Ada orang yang datang ke FIFA dengan membawa daftar rincian kasus Suarez. Ada dugaan lima serangan tujuan pelapor untuk memberitahu FIFA. Namun pejabat FIFA menutupinya karena pejabat sepak bola di Uruguay tidak ingin diketahui bahwa aset bintang mereka terlibat,"

"Mereka menduga kecurangan tetapi hanya waktu yang akan memberitahu apa yang terjadi sebenarnya."

Sementara itu Maradona menyebut keputusan FIFA sangat memalukan terkait hukuman larangan bermain selama empat bulan.

Selain itu, Maradona juga menyatakan dukungannya untuk Suarez di acara televisi 'De Zurda' pada hari Kamis (26/6), mengenakan kaos bertuliskan pesan "Luis, kami bersama anda".

"Sanksi FIFA memalukan, mereka tidak memiliki kepekaan terhadap para fans, mereka mungkin juga memborgol Suarez dan melemparkan Suarez di Guantanamo," kata Maradona.

Menurut dia, cara yang adil untuk menghukum Suarez adalah dengan menjatuhkan denda sejumlah uang.

"Rasanya sakit bahwa mereka telah memotong pendek karir dari seorang pemuda yang adalah pemenang. Ini adalah suspensi yang berlebihan, FIFA tidak bisa bicara tentang moral kepada siapa pun," kata dia.

Maradona juga berbicara dengan Presiden Uruguay Jose Mujica yang sedang menunggu Suarez di bandara Montevideo. "Suarez tidak membunuh siapa pun. Ini merupakan hukuman yang tidak adil."

Sementara Presiden Uruguay, Mujica mengatakan, jika FIFA menghukum Suarez harus berdasarkan alasan lain, bukan hanya faktor menggigit pemain.

"Kami merasa bahwa ini adalah serangan terhadap orang miskin karena geng ini tidak akan pernah memaafkannya karena dia tidak pernah pergi ke universitas, dia tidak berpendidikan, dia dibesarkan di lapangan, dan dia adalah seorang pemberontak alami dan mengekspresikan kemarahannya secara alami," kata Mujica.
(wbs)
Berita Terkait
Ronald Araujo Cedera,...
Ronald Araujo Cedera, Uruguay Panggil Sebastian Caceres di FIFA Matchday
FIFA Pastikan Cristiano...
FIFA Pastikan Cristiano Ronaldo Tidak Jebol Gawang Uruguay
Jadwal Semifinal Copa...
Jadwal Semifinal Copa America 2024: Uruguay vs Kolombia
Hasil Copa America 2024:...
Hasil Copa America 2024: Amerika Serikat Gagal ke Perempat Final usai Ditekuk Uruguay
Update Ranking FIFA,...
Update Ranking FIFA, Timnas Indonesia Naik 3 Peringkat
Susunan Pemain Timnas...
Susunan Pemain Timnas Portugal vs Uruguay: Trio Bruno Fernandes-Joao Felix-Cristiano Ronaldo Starter!
Berita Terkini
Dustin Poirier Pilih...
Dustin Poirier Pilih Max Holloway di Laga Perpisahan Epik: Trilogi Perebutan Gelar BMF!
4 jam yang lalu
Gol Indah Rayhan Hannan...
Gol Indah Rayhan Hannan Warnai Hasil Imbang Persija vs Persebaya
7 jam yang lalu
Hasil Kualifikasi MotoGP...
Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2025: Marc Marquez Pole Position!
8 jam yang lalu
Live di iNews! Rowland,...
Live di iNews! Rowland, Barnard, dan Hughes Panaskan Miami ePrix Formula E 2025
8 jam yang lalu
Statistik Perjalanan...
Statistik Perjalanan Timnas Indonesia U-17 dari Kualifikasi hingga Tembus Perempat Final Piala Asia U-17
9 jam yang lalu
Performa Timnas Indonesia...
Performa Timnas Indonesia U-17 di Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Garuda Sempurna!
10 jam yang lalu
Infografis
Keras! 5 Negara Ini...
Keras! 5 Negara Ini Terapkan Hukuman Mati untuk Koruptor
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved