Plus-Minus Der Panzer

Rabu, 02 Juli 2014 - 00:26 WIB
Plus-Minus Der Panzer
Plus-Minus Der Panzer
A A A
PORTO ALEGRE - Dua tim Eropa bakal bentrok di babak perempatfinal Piala Dunia 2014, yakni Jerman kontra Prancis. Jerman yang mengalahkan Aljazair lewat pertandingan ketat hingga perpanjangan waktu, memiliki persoalan yang kompleks dibanding Prancis.

Masalah cedera pemain menjadi persoalan paling berat yang dihadapi pelatih Joachim Low, dengan hanya memiliki tiga hari untuk recovery. Padahal di laga lawan Aljazair saja sudah ada beberapa rotasi untuk menutup absennya pemain, misalnya Jerome Boateng yang disulap menjadi bek tengah.

Namun, Jerman yang mengalami tekanan hebat dari Aljazair, masih memiliki sejumlah poin plus. Selain impresifnya penampilan Manuel Neuer, gelandang Mesut Ozil juga sudah menunjukkan perkembangan positif. Stok pengganti seperti Andre Schurrle juga bisa menjadi solusi kebuntuan tim. Berikut plus-minus Jerman versus Aljazair:

-Bek Kelima

Saat memperkuat Bayern Munich, Manuel Neuer lebih sering menganggur di bawah gawang. Diibaratkan dia bisa membawa kopi, komik, serta kursi santai. Performanya juga sempat dinilai menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun apa yang terlihat di pertandingan lawan Aljazair sama sekali lain. Manuel Neuer bermain impresif, lebih sering keluar kandang dan menjadi bek kelima bagi Jerman atau memerankan tugas 'keeper-sweeper'. Itu mau tak mau harus dilakukan karena Aljazair mempunyai kemampuan serangan balik yang sangat cepat dan mengungguli pemain belakang Jerman. Apalagi pemain terakhir seperti Per Mertesacker sangat lamban dan kesulitan menutup sprint pemain lawan. Keputusannya meninggalkan sarang mungkin sangat berisiko, tapi justru itulah yang beberapa kali menyelamatkan Der Panzer dari kebobolan. Tercatat lima kali Neuer harus meninggalkan kotak enambelas dan menyapu bola dari ancaman lawan.

-Pertahanan Terlalu Riskan

Jerman memasang pertahanan berisiko tinggi saat menghadapi Aljazair. Memasang duet centre defender Per Mertesacker dan Jerome Boateng, gawang Manuel Neuer sering kali dalam bahaya. Boateng mungkin memiliki kecepatan dibanding Mertesacker, tapi itu tak sepenuhnya menutupi kelemahan bek Jerman. Sangat mengherankan Joachim Low berani memasang pertahanan yang kelewat naik dengan defender yang lamban. Ini pula yang mengharuskan Neuer lebih sering berhadapan langsung dengan pemain lawan. Absennya Matt Hummels cukup memusingkan Low yang harus memaksakan Boateng sebagai bek tengah. Hummels adalah pemain kesayangan pelatih untuk tugas tersebut dan itulah kenapa Jerman sangat membutuhkan dia di laga yang lebih penting nanti. Melihat performa pertahanan seperti itu, Jerman sudah jelas tidak ingin mengulanginya di babak delapan besar nanti.

-Menghitung Sisa Kekuatan

Bastian Schweinsteiger, Matt Hummels, Lukas Podolski, Shkodran Mustafi, semua bermasalahan dengan kesehatannya. Joachim Low bahkan harus memainkan Christopher Kramer untuk pertama kalinya di Brasil. Dengan banyaknya pemain yang mengalami gangguan kebugaran dan kelelahan, apa yang bisa dilakukan Jerman? Menghadapi Prancis di babak delapan besar, Joachim Low tentu menginginkan aset terbaiknya bertatus tersedia. Tapi itu tak bisa dipaksakan karena physioterapi tidak akan bisa mempercepat kesembuhan pemain hanya dalam tiga hari sebelum laga. Salah satu solusinya mungkin menyiapkan skuad muda, di antaranya gelandang Julian Draxler dan bek kiri Erik Durm. Kurang bijak memang, mengingat lawannya adalah Prancis. Tapi Jerman tidak memiliki pilihan lain.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4215 seconds (0.1#10.140)