Messi Tanggung Dosa Maradona
A
A
A
BRASILIA - Selalu ada komparasi di antara pemain bintang. Tak terkecuali bintang Argentina Lionel Messi yang tak henti dibandingkan dengan legenda Diego Maradona. Kemampuan dua pemain beda zaman itu dianggap setara, walau Lionel Messi belum memberikan apa-apa untuk negaranya.
Menariknya, saat ini Lionel Messi berdiri persis dalam posisi Maradona pada tiga dekade silam. Sekadar kilas balik ke Piala Dunia 1982, sebuah foto yang sangat terkenal dari Maradona adalah saat dia dikerubuti enam pemain bertahan Belgia yang panik mempertahankan wilayahnya.
Foto yang tak kalah fenomenalnya dengan gol 'Tangan Tuhan' ke gawang Inggris. Memang, pada pertandingan saat foto diambil tersebut Argentina akhirnya kalah dengan skor tipis 1-0 dan Maradona mendapat kartu merah. Tapi sang legenda kembali menghantui empat tahun berikutnya.
Kembali bertemu Belgia di perempatfinal Piala Dunia 1986 Meksiko, Maradona melakukan revans dengan memborong dua gol ke gawang The Red Devils. Tak hanya revans, Diego Maradona membawa timnya melaju ke podium juara. Setelah menjadi juara pada 1986, Albiceleste tak pernah bangkit lagi dan tak pernah bisa melewati perempatfinal sejak 1990.
Kini giliran Belgia yang bernafsu melakukan revans atas kekalahan 28 tahun silam. Kini yang dihadapi bukan Maradona, tetapi 'titisannya' yakni Lionel Messi. Sama persis dengan masa silam, Messi juga menjadi kekuatan paling bersinar di tim seperti juga Maradona di saat masih di puncak pamornya.
“Kami bisa mengatasi pertandingan ini,” sebut gelandang Belgia Eden Hazard. “Ini pertandingan besar bagi generasi saat ini. Kami tahu ada pemain terbaik dunia di tim Argentina, tapi kami tidak takut. Tim berambisi melakukan revans 28 tahun lalu dan mencatat sejarah lebih bagus lagi,” tambahnya kepada The Independent.
Eden Hazard memberikan fakta bagaimana timnya bisa mengatasi Argentina. Menurutnya Belgia lebih bekerja sebagai sebuah tim dibanding Argentina. Aspek tersebut menurutnya sangat penting untuk menjalani pertandingan ketat dengan lawan yang hanya tergantung pada satu-dua pemain bintang nya.
Kiper Thibaut Courtois mengaku dirinya sudah hafal dengan karakter Lionel Messi karena sering bertemu di La Liga. “Saya tahu dia (Messi) dari pertandingan Barcelona lawan Atletico (Madrid). Jadi saya tidak perlu melihat videonya karena saya sangat mengenal permainannya,” ucap Courtois.
Penjaga gawang nomor satu Belgia tersebut optimistis performanya bisa menangkal sihir Lionel Messi. Courtois telah mencatat dua clean sheet dalam empat penampilannya, hanya kemasukan lewat pinalti saat lawan Aljazair dan gol telat Julian Green kala menghadapi Amerika Serikat di babak 16 besar.
Sama seperti Hazard, dirinya optimistis Belgia bisa mendapatkan hasil gemilang di pertandingan ini walau sejauh ini belum berpikir soal semifinal. “Kami dalam posisi sama seperti tim Belgia menghadapi Diego Maradona dulu. Jika kami bisa bermain disiplin dan fokus, maka semuanya bisa terjadi,” ujar Courtois.
Menariknya, saat ini Lionel Messi berdiri persis dalam posisi Maradona pada tiga dekade silam. Sekadar kilas balik ke Piala Dunia 1982, sebuah foto yang sangat terkenal dari Maradona adalah saat dia dikerubuti enam pemain bertahan Belgia yang panik mempertahankan wilayahnya.
Foto yang tak kalah fenomenalnya dengan gol 'Tangan Tuhan' ke gawang Inggris. Memang, pada pertandingan saat foto diambil tersebut Argentina akhirnya kalah dengan skor tipis 1-0 dan Maradona mendapat kartu merah. Tapi sang legenda kembali menghantui empat tahun berikutnya.
Kembali bertemu Belgia di perempatfinal Piala Dunia 1986 Meksiko, Maradona melakukan revans dengan memborong dua gol ke gawang The Red Devils. Tak hanya revans, Diego Maradona membawa timnya melaju ke podium juara. Setelah menjadi juara pada 1986, Albiceleste tak pernah bangkit lagi dan tak pernah bisa melewati perempatfinal sejak 1990.
Kini giliran Belgia yang bernafsu melakukan revans atas kekalahan 28 tahun silam. Kini yang dihadapi bukan Maradona, tetapi 'titisannya' yakni Lionel Messi. Sama persis dengan masa silam, Messi juga menjadi kekuatan paling bersinar di tim seperti juga Maradona di saat masih di puncak pamornya.
“Kami bisa mengatasi pertandingan ini,” sebut gelandang Belgia Eden Hazard. “Ini pertandingan besar bagi generasi saat ini. Kami tahu ada pemain terbaik dunia di tim Argentina, tapi kami tidak takut. Tim berambisi melakukan revans 28 tahun lalu dan mencatat sejarah lebih bagus lagi,” tambahnya kepada The Independent.
Eden Hazard memberikan fakta bagaimana timnya bisa mengatasi Argentina. Menurutnya Belgia lebih bekerja sebagai sebuah tim dibanding Argentina. Aspek tersebut menurutnya sangat penting untuk menjalani pertandingan ketat dengan lawan yang hanya tergantung pada satu-dua pemain bintang nya.
Kiper Thibaut Courtois mengaku dirinya sudah hafal dengan karakter Lionel Messi karena sering bertemu di La Liga. “Saya tahu dia (Messi) dari pertandingan Barcelona lawan Atletico (Madrid). Jadi saya tidak perlu melihat videonya karena saya sangat mengenal permainannya,” ucap Courtois.
Penjaga gawang nomor satu Belgia tersebut optimistis performanya bisa menangkal sihir Lionel Messi. Courtois telah mencatat dua clean sheet dalam empat penampilannya, hanya kemasukan lewat pinalti saat lawan Aljazair dan gol telat Julian Green kala menghadapi Amerika Serikat di babak 16 besar.
Sama seperti Hazard, dirinya optimistis Belgia bisa mendapatkan hasil gemilang di pertandingan ini walau sejauh ini belum berpikir soal semifinal. “Kami dalam posisi sama seperti tim Belgia menghadapi Diego Maradona dulu. Jika kami bisa bermain disiplin dan fokus, maka semuanya bisa terjadi,” ujar Courtois.
(wbs)