Aturan Semakin Ketat, Newey Tinggalkan F1

Aturan Semakin Ketat, Newey Tinggalkan F1
A
A
A
LONDON - Aturan yang terlalu ketat menjadi alasan mendasar pakar teknis Red Bull, Adrian Newey, meninggalkan dunia balap Formula 1 yang telah membesarkan namanya. Ahli mesin dan aerodinamika berusia 55 tahun itu bahkan mengecam pembuat aturan Formula 1 tersebut.
Mundur dari posisinya sebagai perancang jet darat Red Bull, Newey kabarnya mendapatkan banyak tawaran untuk menangani British team bersama Sir Ben Ainslie guna memenangkan Americas Cup --ajang balap olahraga berlayar-.
"Terdapat berbagai macam faktor yang memainkan bagian mereka dalam keputusan saya untuk meninggalkan F1, dan banyak emosi tercampur. Saya merasa sudah waktunya untuk menantang diri saya sendiri dalam sesuatu yang berbeda dan itu pasti faktor lain," tutur Newey, dikutip Motor Sport Magazine.
"Tapi pada saat yang sama, saya pikir aturan menjadi terlalu membatasi. Kami dalam bahaya, chassis-wise, terkait GP1. Semua orang berkumpul di mobil yang terlihat lebih dan lebih mirip," imbuhnya.
Newey memenangkan gelar konstruktor pertamanya bersama tim Williams pada 1992, sebelum akhirnya bergabung dengan Red Bull pada 2006.
Mundur dari posisinya sebagai perancang jet darat Red Bull, Newey kabarnya mendapatkan banyak tawaran untuk menangani British team bersama Sir Ben Ainslie guna memenangkan Americas Cup --ajang balap olahraga berlayar-.
"Terdapat berbagai macam faktor yang memainkan bagian mereka dalam keputusan saya untuk meninggalkan F1, dan banyak emosi tercampur. Saya merasa sudah waktunya untuk menantang diri saya sendiri dalam sesuatu yang berbeda dan itu pasti faktor lain," tutur Newey, dikutip Motor Sport Magazine.
"Tapi pada saat yang sama, saya pikir aturan menjadi terlalu membatasi. Kami dalam bahaya, chassis-wise, terkait GP1. Semua orang berkumpul di mobil yang terlihat lebih dan lebih mirip," imbuhnya.
Newey memenangkan gelar konstruktor pertamanya bersama tim Williams pada 1992, sebelum akhirnya bergabung dengan Red Bull pada 2006.
(nug)