'Turun Level', Terinspirasi Kesuksesan Senior

Senin, 04 Agustus 2014 - 15:16 WIB
Turun Level, Terinspirasi...
'Turun Level', Terinspirasi Kesuksesan Senior
A A A
MALANG - Tim Arema Cronus U-21 tak lama lagi bakal menjalani babak 12 besar. Arema muda bakal bersaing dengan Semen Padang U-21, Persik Kediri U-21, serta Persegres Gresik United U-21 dalam satu grup. Walau kans cukup berat, Arema menargetkan lolos ke babak semifinal.

Salah satu modal yang dimiliki Ongis Licek (Singa Kecil) adalah sosok pelatih yakni Agus Yuwono. Pelatih yang beberapa bulan silam diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Persegres Gresik United, rela 'turun kasta' ke level U-21.

Langkah yang ditempuh Agus sebenarnya bukan sesuatu yang asing. Keputusan yang sama pernah diambil pelatih senior Subangkit kala menerima tawaran sebagai pelatih tim Sriwijaya U-21, setelah meninggalkan Persiwa Wamena.

Hasilnya manjur. Pengalaman Subangkit menangani tim ISL memberikan kekuatan tersendiri bagi Sriwijaya FC U-21 yang meraih gelar juara Indonesia Super League (U-21) pada musim 2012-2013. Pelatih asal Pasuruan itu kemudian dipercaya menangani tim senior Sriwijaya FC pada 2014.

Pengalaman Sriwijaya FC U-21 kemudian coba diikuti Arema Cronus. Setelah memakai Singgih Pitono sebagai pelatih pada fase awal pembentukan tim U-21, manajemen langsung menggaet Agus Yuwono pada pertengahan Juni lalu. Kebetulan Agus juga sedang menganggur setelah angkat kopor dari Gresik.

Pelatih asli Malang ini tak menampik prestasi seniornya Subangkit di Sriwijaya FC U-21 musim lalu menjadi salah satu pemompa motivasinya. "Saya ingin Arema U-21 menjadi juara kompetisi ISLU-21 musim ini," sebut Agus Yuwono.

Walau banyak yang menyebut statusnya 'turun level', eks pelatih Persijap Jepara tak mempersoalkan itu. Baginya melatih di level mana pun tetap menyuguhkan tantangan tersendiri. Misalnya level U-21, yang disebutnya tidak lebih mudah dibanding senior.

"Belum tentu pelatih dengan banyak pengalaman di level senior, akan mudah menangani tim yang lebih muda misalnya level U-21. Semua ada tantangan dan kesulitannya sendiri. Saya sendiri tak menganggap tugas ini lebih ringan," papar dia.

Agus Yuwono menghadapi fakta bahwa Arema U-21 belum pernah memiliki tradisi di kompetisi level ini. Berbanding terbalik dengan prestasi Singo Edan senior yang dalam beberapa musim terakhir menjadi tim disegani di ISL.

"Jika tim ini bisa menjuarai ISL U-21, tentu akan menjadi sebuah kebanggaan sendiri, baik untuk Arema maupun saya pribadi. Semoga kami memiliki kekuatan teknis dan mental bagus untuk menjalani babak 12 besar, itu target awalnya," tandas Agus.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7162 seconds (0.1#10.140)