Loncat Indah Jatim Gaet Pesenam
A
A
A
SURABAYA - Sulitnya proses regenerasi atlet tidak membuat tim loncat indah Jatim proyeksi PON 2016/Jabar mengambil jalan pintas. Tim loncat indah Jatim akan memakai atlet senam untuk dipoles menjadi atlet loncat indah.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Indra (Indra Sibarani, pelatih senam Jatim) untuk memberikan atletnya kepada kami. Beliau tidak keberatan,''ucap Wakil Ketua Bidang Pembinaan Teknik Cabang Loncat Indah Jatim Ronaldy Herbintoro.
Diakui Ronaldy, regenerasi menjadi problem bagi salah satu tim cabor akuatik ini. Padahal, loncat indah menjadi salah satu lumbung emas di PON 2012 lalu.''Susah sekali mencari atlet terutama di sektor putri,''keluhnya.
Selain regenerasi seret, salah seorang atlet loncat indah anadalah Jatim, Della Dinarsari masih dibekap cedera. Saat ini, peraih medali emas PON 2012 itu dalam proses pemulihan setelah operasi usus buntu,''Sementara tidak bisa mengikuti latihan,''ujarnya.
Terkait alasan memilih atlet senam, Ronaldy mengatakan teknik cabor senam tidak jauh berbeda dengan cabor akuatik. Sebab, keduanya membutuhkan kelenturan tubuh untuk membentuk gerakan-gerakan indah. Bedanya, senam hanya dilakukan di darat, sedangkan loncat indah di air.
”Tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama untuk melatih atlet senam menjadi atlet loncat indah. Mungkin, adaptasi dari darat ke air yang akan menjadi tantangan mereka,''ucap pria yang biasa disapa Robin ini.
Saat ini, program Puslatda Jatim loncat indah proyeksi PON 2016 dihuni delapan atlet. Sebagain besar dihuni atlet gaek. Di antaranya, Husaini Noor (37 tahun) Ahmad Subekti (29), M. Nasrullah, (28), Della Dinarsari (24) dan beberapa atlet muka baru seperti Luthfi Niko (19) Iswan Fajar (18), Linar Betiliana (15) dan Aldiansyah Putra Rafi (14).
Melihat rentang usia yang berjauhan membuat kekuatan tim loncat indah menjadi timpang.''Kami kesulitan dalam mempersiapkan tiap lapis karena minim atlet. Apalagi untuk lapis dua ke lapis tiga, rentang usianya sangat jauh,” keluhnya.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Indra (Indra Sibarani, pelatih senam Jatim) untuk memberikan atletnya kepada kami. Beliau tidak keberatan,''ucap Wakil Ketua Bidang Pembinaan Teknik Cabang Loncat Indah Jatim Ronaldy Herbintoro.
Diakui Ronaldy, regenerasi menjadi problem bagi salah satu tim cabor akuatik ini. Padahal, loncat indah menjadi salah satu lumbung emas di PON 2012 lalu.''Susah sekali mencari atlet terutama di sektor putri,''keluhnya.
Selain regenerasi seret, salah seorang atlet loncat indah anadalah Jatim, Della Dinarsari masih dibekap cedera. Saat ini, peraih medali emas PON 2012 itu dalam proses pemulihan setelah operasi usus buntu,''Sementara tidak bisa mengikuti latihan,''ujarnya.
Terkait alasan memilih atlet senam, Ronaldy mengatakan teknik cabor senam tidak jauh berbeda dengan cabor akuatik. Sebab, keduanya membutuhkan kelenturan tubuh untuk membentuk gerakan-gerakan indah. Bedanya, senam hanya dilakukan di darat, sedangkan loncat indah di air.
”Tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama untuk melatih atlet senam menjadi atlet loncat indah. Mungkin, adaptasi dari darat ke air yang akan menjadi tantangan mereka,''ucap pria yang biasa disapa Robin ini.
Saat ini, program Puslatda Jatim loncat indah proyeksi PON 2016 dihuni delapan atlet. Sebagain besar dihuni atlet gaek. Di antaranya, Husaini Noor (37 tahun) Ahmad Subekti (29), M. Nasrullah, (28), Della Dinarsari (24) dan beberapa atlet muka baru seperti Luthfi Niko (19) Iswan Fajar (18), Linar Betiliana (15) dan Aldiansyah Putra Rafi (14).
Melihat rentang usia yang berjauhan membuat kekuatan tim loncat indah menjadi timpang.''Kami kesulitan dalam mempersiapkan tiap lapis karena minim atlet. Apalagi untuk lapis dua ke lapis tiga, rentang usianya sangat jauh,” keluhnya.
(aww)