Skuad PON Remaja Sulsel Rapuh
A
A
A
MAKASSAR - Tim sepak bola Sulawesi Selatan (Sulsel) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I/2014 masih rapuh. Padahal tim tersebut akan berlaga pada babak kualifikasi yang dimainkan akhir Agustus hingga awal September mendatang di Jakarta.
Kerapuhan lini belakang tim asuhan Hamid Ahmad tersebut terlihat setelah dibantai oleh tim Porda Makassar dalam laga persahabatan di lapangan Karebosi, Makassar, Kamis, (14/8) lalu. Kekalahan tersebut menjadi tugas berat bagi tim kepelatihan sebelum berlaga nantinya.
Pelatih kepala tim sepak bola PON Remaja Sulsel Hamid Ahmad mengatakan, memang kekalahan tersebut menjadi tugas berat untuk pihaknya. Terlebih lagi rapuhnya pertahanan tim. "Ini kesalahan lini belakang dan masih harus diperbaiki," kata dia saat dikonfirmasi.
Hamid juga mengatakan, koordinasi antar pemain belakang masih lemah hingga kerap kewalahan mengantisipasi serangan tim lawan. "Nanti kita akan evaluasi ini. Karena kekalahan tersebut merupakan pembelajaran bagi tim sebelum berlaga," tukasnya.
Sekedar diketahui, saat ini tim PON remaja masih diperkuat 26 pemain yang masih berusia 16 tahun. Posisi mereka memang belum sepenuhnya aman karena metode perekrutan pemain menggunakan sistem buka-tutup yang dimana pemain yang tidak berkontribusi berpeluang didepak.
Selain masalah kurangnya kordinasi lini belakang, Hamid juga mengaku lini tengah dan lini depan pun juga masih memiliki celah untuk dibenahi. "Gelandang sayap dan penyerang tengah yang belum maksimal, padahal kita butuh umpan silang," jelasnya.
Kerapuhan lini belakang tim asuhan Hamid Ahmad tersebut terlihat setelah dibantai oleh tim Porda Makassar dalam laga persahabatan di lapangan Karebosi, Makassar, Kamis, (14/8) lalu. Kekalahan tersebut menjadi tugas berat bagi tim kepelatihan sebelum berlaga nantinya.
Pelatih kepala tim sepak bola PON Remaja Sulsel Hamid Ahmad mengatakan, memang kekalahan tersebut menjadi tugas berat untuk pihaknya. Terlebih lagi rapuhnya pertahanan tim. "Ini kesalahan lini belakang dan masih harus diperbaiki," kata dia saat dikonfirmasi.
Hamid juga mengatakan, koordinasi antar pemain belakang masih lemah hingga kerap kewalahan mengantisipasi serangan tim lawan. "Nanti kita akan evaluasi ini. Karena kekalahan tersebut merupakan pembelajaran bagi tim sebelum berlaga," tukasnya.
Sekedar diketahui, saat ini tim PON remaja masih diperkuat 26 pemain yang masih berusia 16 tahun. Posisi mereka memang belum sepenuhnya aman karena metode perekrutan pemain menggunakan sistem buka-tutup yang dimana pemain yang tidak berkontribusi berpeluang didepak.
Selain masalah kurangnya kordinasi lini belakang, Hamid juga mengaku lini tengah dan lini depan pun juga masih memiliki celah untuk dibenahi. "Gelandang sayap dan penyerang tengah yang belum maksimal, padahal kita butuh umpan silang," jelasnya.
(aww)