Hamilton dan Rosberg Seperti Bermusuhan
A
A
A
SINGAPURA - Bos tim Mercedes, Toto Wolff mengakui bahwa hubungan Lewis Hamilton dengan Nico Rosberg seperti sedang bermusuhan.
Hamilton dan Rosberg, yang telah menjaga persahabatannya itu sejak lama dikabarkan mengalami keretakan. Setelah ada beberapa insiden di ajang balap Formula 1 selama satu bulan terakhir ini.
"Ini telah berubah dari satu bulan lalu. Hubungan mereka awalnya berlangsung damai, namun ketika persaingan semakin ketat keduanya baru menyadari bahwa musuh utamanya dalam perebutan gelar juara dunia adalah rekan setimnya sendiri," ungkap Wolff dikutip Planetf1, Rabu (17/9).
Kendati begitu, Wolff menganggap situasi seperti ini wajar terjadi. Karena keduanya mempunyai prioritas utama, yakni memenangkan kejuaraan balap di Formula 1.
"Ini juga merupakan proses belajar bagi Hamilton dan Rosberg. Pasalnya, mereka sama-sama mempunyai prioritas utama untuk memenangkan Kejuaraan balap di F1. Dan di Mercedes kesempatan itu ada. Sekarang mereka berada di mobil yang sama dan saling bersaing untuk satu tujuan, sehingga mereka paham bahwa nantinya hanya ada satu pemenang dan satu kalah."
Hamilton dan Rosberg, yang telah menjaga persahabatannya itu sejak lama dikabarkan mengalami keretakan. Setelah ada beberapa insiden di ajang balap Formula 1 selama satu bulan terakhir ini.
"Ini telah berubah dari satu bulan lalu. Hubungan mereka awalnya berlangsung damai, namun ketika persaingan semakin ketat keduanya baru menyadari bahwa musuh utamanya dalam perebutan gelar juara dunia adalah rekan setimnya sendiri," ungkap Wolff dikutip Planetf1, Rabu (17/9).
Kendati begitu, Wolff menganggap situasi seperti ini wajar terjadi. Karena keduanya mempunyai prioritas utama, yakni memenangkan kejuaraan balap di Formula 1.
"Ini juga merupakan proses belajar bagi Hamilton dan Rosberg. Pasalnya, mereka sama-sama mempunyai prioritas utama untuk memenangkan Kejuaraan balap di F1. Dan di Mercedes kesempatan itu ada. Sekarang mereka berada di mobil yang sama dan saling bersaing untuk satu tujuan, sehingga mereka paham bahwa nantinya hanya ada satu pemenang dan satu kalah."
(wbs)