Persebaya Waspadai Degradasi Mental
A
A
A
JAKARTA - Jelang bergulirnya laga delapan besar kompetisi Indonesian Super League (ISL), pelatih Persebaya Surabaya, Rahmad Darmawan (RD) mempunyai ketakutan tersendiri. Salah satunya yaknidegradasi mental pemain akibat faktor non teknis yakni masalah pembayaran gaji.
Klub yang lolos ke babak delapan besar dengan status juara Grup Wilayah Timur ini memang memiliki musuh lama soal keterlambatan gaji pemain. Sejak Agustus hingga memasuki Oktober, skuat asuhan RD belum menerima gaji.
Jelang bergulirnya babak delapan besar yang mana Persebaya akan melawan Mitra Kukar 6 Oktober nanti, RD meminta manajemen menyelesaikan persoalan klasik tersebut. Mantan pelatih Timnas U23 menyebut jika hal tersebut berlarut, maka akan menyebabkan degradasi mental para pemainnya.
"Saya pikir tugas saya adalah mempertahankan performa kemarin meski itu tidak mudah, karena satu sisi kami dihadapkan waktu berkumpul yang sedikit, hanya empat pertemuan karena pemain sibuk dengan Timnas dan cedera,'' ucap RD di Jakarta, Kamis (2/10).
"Kedua adalah permasalahan yang sudah terlalu lama kita tahu non teknis (gaji), saya gak mau ada degradasi mental pemain makanya saya terus berkomunikasi dengan mereka pasti masalah akan selesai dan tugas kita selanjutnya adalah fokus di delapan besar karena lawan-lawannya lebih sulit, butuh konsentrasi,'' sambungnya.
Terlepas dari berbagai masalah yang melilit Bajul Ijo, RD sedikit memprediksi gaya bermain timnya dalam menyambut babak delapan besar yang tergabung Persib Bandung, pelita Bandung Raya dan Mitra Kukar yang tergabung dalam Grup L. Menurutnya, kesabaran adalah sesuatu yang harus dimiliki Persebaya.
"Semua tim berbahaya, tim yang masuk delapan besar pasti dia punya kualitas, contonhya Mitra Kukar dia akan termotivasi sebab sudah dua kali kalah dari kami. Persib yang punya pendukung cukup banyak di Surabaya, PBR tim kuda hitam yang bermain dengan nothing to lose dan memiliki organisasi permainan sangat baik, ini tidak mudah," sambungnya.
"Di samping hal yang mendasar, motivasi pemain juga jangan kalah sama lawan, semangat juang, fighting spirit, yang penting juga kesabaran. Sebuah tim harus punya kesabaran menghadapai tim yang memiliki keuletan seperti PBR dan Semen padang di babak delapan besar nanti,'' pungkasnya.
Klub yang lolos ke babak delapan besar dengan status juara Grup Wilayah Timur ini memang memiliki musuh lama soal keterlambatan gaji pemain. Sejak Agustus hingga memasuki Oktober, skuat asuhan RD belum menerima gaji.
Jelang bergulirnya babak delapan besar yang mana Persebaya akan melawan Mitra Kukar 6 Oktober nanti, RD meminta manajemen menyelesaikan persoalan klasik tersebut. Mantan pelatih Timnas U23 menyebut jika hal tersebut berlarut, maka akan menyebabkan degradasi mental para pemainnya.
"Saya pikir tugas saya adalah mempertahankan performa kemarin meski itu tidak mudah, karena satu sisi kami dihadapkan waktu berkumpul yang sedikit, hanya empat pertemuan karena pemain sibuk dengan Timnas dan cedera,'' ucap RD di Jakarta, Kamis (2/10).
"Kedua adalah permasalahan yang sudah terlalu lama kita tahu non teknis (gaji), saya gak mau ada degradasi mental pemain makanya saya terus berkomunikasi dengan mereka pasti masalah akan selesai dan tugas kita selanjutnya adalah fokus di delapan besar karena lawan-lawannya lebih sulit, butuh konsentrasi,'' sambungnya.
Terlepas dari berbagai masalah yang melilit Bajul Ijo, RD sedikit memprediksi gaya bermain timnya dalam menyambut babak delapan besar yang tergabung Persib Bandung, pelita Bandung Raya dan Mitra Kukar yang tergabung dalam Grup L. Menurutnya, kesabaran adalah sesuatu yang harus dimiliki Persebaya.
"Semua tim berbahaya, tim yang masuk delapan besar pasti dia punya kualitas, contonhya Mitra Kukar dia akan termotivasi sebab sudah dua kali kalah dari kami. Persib yang punya pendukung cukup banyak di Surabaya, PBR tim kuda hitam yang bermain dengan nothing to lose dan memiliki organisasi permainan sangat baik, ini tidak mudah," sambungnya.
"Di samping hal yang mendasar, motivasi pemain juga jangan kalah sama lawan, semangat juang, fighting spirit, yang penting juga kesabaran. Sebuah tim harus punya kesabaran menghadapai tim yang memiliki keuletan seperti PBR dan Semen padang di babak delapan besar nanti,'' pungkasnya.
(akr)