Dendam Kesumat The Bomber
Kamis, 02 Oktober 2014 - 15:20 WIB
Dendam Kesumat The Bomber
A
A
A
LIVERPOOL - Tony Bellew tak segan menegaskan bahwa hanya balas dendam yang ada di pikirannya ketika melakoni duel ulang melawan Nathan Cleverly pada 23 November nanti di Echo Arena, Liverpool.
Petinju kelas penjelajah asli Liverpool itu menuturkan bahwa dia menantikan kesempatan tersebut dalam tiga tahun belakangan. Pada laga pertama, 15 Oktober 2011, Bellew gagal mencuri sabuk juara kelas berat ringan WBO dari Cleverly, menyusul kekalahan angka dalam laga tersebut.
"Saya telah melihat wajah yang mengerikan dalam kepalaku sepanjang malam sejak pertarungan, tapi saya belum memiliki kesempatan untuk membuatnya benar," tukas Bellew, seperti dilansir laman resmi Matchroom Boxing. "Ini adalah bab dalam hidup saya bahwa saya harus menutup dan saya akan melakukannya dengan mengakhiri karir Nathan Cleverly pada 22 November (waktu setempat)."
Menurut petinju berjuluk The Bomber, laga melawan Cleverly berarti lebih besar dibanding dengan duel memperebutkan gelar, karena ini bersifat pribadi. "Saya akan memastikan performa saya adalah salah satu yang destruktif dan mengesankan," pungkasnya
Petinju kelas penjelajah asli Liverpool itu menuturkan bahwa dia menantikan kesempatan tersebut dalam tiga tahun belakangan. Pada laga pertama, 15 Oktober 2011, Bellew gagal mencuri sabuk juara kelas berat ringan WBO dari Cleverly, menyusul kekalahan angka dalam laga tersebut.
"Saya telah melihat wajah yang mengerikan dalam kepalaku sepanjang malam sejak pertarungan, tapi saya belum memiliki kesempatan untuk membuatnya benar," tukas Bellew, seperti dilansir laman resmi Matchroom Boxing. "Ini adalah bab dalam hidup saya bahwa saya harus menutup dan saya akan melakukannya dengan mengakhiri karir Nathan Cleverly pada 22 November (waktu setempat)."
Menurut petinju berjuluk The Bomber, laga melawan Cleverly berarti lebih besar dibanding dengan duel memperebutkan gelar, karena ini bersifat pribadi. "Saya akan memastikan performa saya adalah salah satu yang destruktif dan mengesankan," pungkasnya
(nug)
