Pemprov Harus Turun Tangan Urus PSM
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel harus turun tangan untuk mengurus PSM Makassar. Hal ini terkait dengan penggunaan Stadion Mattoangin sebagai kandang setelah sampai saat ini masih terjadi negosiasi antara Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) dan manajemen PSM.
Pasalnya jangan sampai, kedua bela pihak kembali tidak menemukan jalan keluar. Seperti musim ini, Pasukan Ramang harus bermarkas di Surabaya menggunakan stadion Bung Tomo, karena pihak YOSS dan PSM tidak menemukan jalan keluar.
Pihak YOSS bersikeras terkait kontrak sewa perpertandingan dan biaya renovasi stadion dibebankan oleh manajemen PSM. Sementara manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri yang menaungi tim tertua di Indonesia ini mengingkan untuk mengontraknya dalam jangka waktu yang panjang dan dikelolah manajemen beserta renovasinya.
Karena silang pendapat tersebut, hingga manajemen PSM memutuskan untuk hijrah ke kota Surabaya, dan tidak melakukan renovasi terhadap stadion. Hal ini pula diperparah, karena stadion berkapasitas 25 ribu penonton tersebut tidak lolos verifikasi yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara.
Sekertaris Red Gank Sadakati Sukma mengatakan, seharusnya pemrov atau pemerintah kota (Pemkot) juga turun tangan menyelsaikan persoalan ini, agar nantinya kedua belah pihak bisa menemukan jalan keluarnya dan sama-sama memiliki keuntungan. "Memang pemerintah harus turun tangan," kata saat dikonfirmasi KORAN SINDO, Rabu (8/10).
Pria yang akrab disapa Sadat ini mengatakan, saat ini pemerintah daerah sama sekali tidak memberikan perhatian kepada tim bersejarah tersebut. Untuk itu pada momen tersebut harus melakukan tindakan. "Saatnya pemerintah memberikan sedikit perhatian untuk PSM, terutama Wali kota Makassar yang baru," jelansya.
Hal itu diharapkan bisa dilakukan, agar musim depan, tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur tersebut bisa bermain di Makassar. "Kita sangat rindu melihat PSM bermain di kandangnya," tuturnya.
Sebelumnya, pihak YOSS sudah menyatakan niatnya untuk melakukan pertemuan dengan pihak manajemen PSM agar bisa melakukan renegosiasi agar skuat Juku Eja bisa kembali ke Makassar. Bahkan pihak PSM juga sudah siap melakukan pertemuan. Apalagi, pihak stadion sudah melakukan renovasi agar stadion tersebut bisa lolos verifikasi untuk musim depan.
Sementara itu, Pelatih PSM Assegaf Razak mengatakan, memang diharapkan skuad Juku Eja bisa kembali ke Makassar karena ke depannya akan banyak pertandingan yang dijalani. "Kalau seperti musim ini agak sulit, memang tim harus ke Makassar," ujarnya.
Meski demikian, pelatih asli Makassar ini mengatakan, semua itu tergantung dengan kedua pihak yakni YOSS dan manajemen PSM, kalau mereka sudah sepakat tentu, kata dia, stadion bisa dijadikan homebase. "Makanya kita harap bisa ada jalan keluarnya," jelasnya.
Pasalnya jangan sampai, kedua bela pihak kembali tidak menemukan jalan keluar. Seperti musim ini, Pasukan Ramang harus bermarkas di Surabaya menggunakan stadion Bung Tomo, karena pihak YOSS dan PSM tidak menemukan jalan keluar.
Pihak YOSS bersikeras terkait kontrak sewa perpertandingan dan biaya renovasi stadion dibebankan oleh manajemen PSM. Sementara manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri yang menaungi tim tertua di Indonesia ini mengingkan untuk mengontraknya dalam jangka waktu yang panjang dan dikelolah manajemen beserta renovasinya.
Karena silang pendapat tersebut, hingga manajemen PSM memutuskan untuk hijrah ke kota Surabaya, dan tidak melakukan renovasi terhadap stadion. Hal ini pula diperparah, karena stadion berkapasitas 25 ribu penonton tersebut tidak lolos verifikasi yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara.
Sekertaris Red Gank Sadakati Sukma mengatakan, seharusnya pemrov atau pemerintah kota (Pemkot) juga turun tangan menyelsaikan persoalan ini, agar nantinya kedua belah pihak bisa menemukan jalan keluarnya dan sama-sama memiliki keuntungan. "Memang pemerintah harus turun tangan," kata saat dikonfirmasi KORAN SINDO, Rabu (8/10).
Pria yang akrab disapa Sadat ini mengatakan, saat ini pemerintah daerah sama sekali tidak memberikan perhatian kepada tim bersejarah tersebut. Untuk itu pada momen tersebut harus melakukan tindakan. "Saatnya pemerintah memberikan sedikit perhatian untuk PSM, terutama Wali kota Makassar yang baru," jelansya.
Hal itu diharapkan bisa dilakukan, agar musim depan, tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur tersebut bisa bermain di Makassar. "Kita sangat rindu melihat PSM bermain di kandangnya," tuturnya.
Sebelumnya, pihak YOSS sudah menyatakan niatnya untuk melakukan pertemuan dengan pihak manajemen PSM agar bisa melakukan renegosiasi agar skuat Juku Eja bisa kembali ke Makassar. Bahkan pihak PSM juga sudah siap melakukan pertemuan. Apalagi, pihak stadion sudah melakukan renovasi agar stadion tersebut bisa lolos verifikasi untuk musim depan.
Sementara itu, Pelatih PSM Assegaf Razak mengatakan, memang diharapkan skuad Juku Eja bisa kembali ke Makassar karena ke depannya akan banyak pertandingan yang dijalani. "Kalau seperti musim ini agak sulit, memang tim harus ke Makassar," ujarnya.
Meski demikian, pelatih asli Makassar ini mengatakan, semua itu tergantung dengan kedua pihak yakni YOSS dan manajemen PSM, kalau mereka sudah sepakat tentu, kata dia, stadion bisa dijadikan homebase. "Makanya kita harap bisa ada jalan keluarnya," jelasnya.
(bbk)