Nonton Voli, Wanita Inggris di Bui
A
A
A
TEHERAN - Nasib sial dialami Ghoncheh Ghavami. Hanya gara-gara menyaksikan pertandingan bola voli, perempuan berusia 25 tahun itu di bui oleh pihak keamanan Iran.
Hal inilah yang membuat Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) angkat suara. Mereka pun lantas mengirimkan surat pada Presiden Iran Hasan Rouhani yang isinya mempertimbangkan kembali keputusannya memenjarakan Ghavami.
Pemerintah Iran sendiri secara ketat melarang kaum wanita menyaksikan pertandingan olahraga yang dimainkan oleh atlet pria. Nah, wanita yang berkebangsaan Inggris namun mempunyai turunan Iran ini bernasib tidak beruntung. Ia yang menyaksikan laga Iran kontra Italia di Stadion Azadi dalam ajang Liga Dunia 20 Juni lalu langsung dipersalahkan karena melanggar hukum syariah Islam.
Ghavami merupakan mahasiswa jurusan hukum di University of London. Ia berkunjung ke Iran karena mengunjungi seorang rekannya yang menjadi sukarelawan guru. Ghavami sempat melakukan protes dengan cara mogok makan sepekan. Namun, pemerintah Iran tetap bergeming dan memenjarakannya di Penjara Evin di Teheran.
Pengacara Ghavami seperti dilansir dailymail, Sabtu (11/10), mengungkapkan kliennya akan disidang pada 14 Oktober nanti. Ia mengatakan bahwa dalam sidang nanti dirinya akan melawan propaganda sebuah rezim dibandingkan dengan kasus kesalahan seseorang menyaksikan pertandingan voli.
Hal inilah yang membuat Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) angkat suara. Mereka pun lantas mengirimkan surat pada Presiden Iran Hasan Rouhani yang isinya mempertimbangkan kembali keputusannya memenjarakan Ghavami.
Pemerintah Iran sendiri secara ketat melarang kaum wanita menyaksikan pertandingan olahraga yang dimainkan oleh atlet pria. Nah, wanita yang berkebangsaan Inggris namun mempunyai turunan Iran ini bernasib tidak beruntung. Ia yang menyaksikan laga Iran kontra Italia di Stadion Azadi dalam ajang Liga Dunia 20 Juni lalu langsung dipersalahkan karena melanggar hukum syariah Islam.
Ghavami merupakan mahasiswa jurusan hukum di University of London. Ia berkunjung ke Iran karena mengunjungi seorang rekannya yang menjadi sukarelawan guru. Ghavami sempat melakukan protes dengan cara mogok makan sepekan. Namun, pemerintah Iran tetap bergeming dan memenjarakannya di Penjara Evin di Teheran.
Pengacara Ghavami seperti dilansir dailymail, Sabtu (11/10), mengungkapkan kliennya akan disidang pada 14 Oktober nanti. Ia mengatakan bahwa dalam sidang nanti dirinya akan melawan propaganda sebuah rezim dibandingkan dengan kasus kesalahan seseorang menyaksikan pertandingan voli.
(bbk)