Dunga Komplain Lapangan Singapura
A
A
A
KALLANG - Pelatih Brasil Carlos Dunga komplain kondisi lapangan National Stadium, Singapura. Lapangan yang berpasir mempertinggi risiko cedera. Selain itu, minimnya rumput membuat umpan menjadi sulit mengalir.
Brasil akan melakoni laga persahabatan kontra Jepang di National Stadium, Selasa (14/10), seusai melakoni laga kontra Argentina di Beijing, China, Sabtu (11/10). Kaka dkk terbang dari China, Minggu (12/10) pagi, dan sudah menggelar latihan di National Stadium, Senin (13/10).
"Tim Brasil akan selalu mencoba memberikan sebuah tontonan yang baik. Tapi untuk melakukan itu perlu kondisi lapangan yang baik," kata Dunga kepada wartawan. "Lapangan berpasir cenderung membuat pemain mengalami cedera dan saya berharap pasir itu tidak membuat lubang di lapangan selama pertandingan. Namun, risiko itu harus kami ambil."
Permukaan lapangan National Stadium banyak dikritik karena jauh dari standar internasional. Stadion itu terdapat di tengah kompleks olahraga Sports Hub yang pembangunannya menghabiskan dana sekitar USD1 juta (sekitar Rp12 miliar).
Klub Italia Juventus juga pernah tampil di sana, dengan mempertaruhkan risiko cedera pemain, seperti apa yang dikeluhkan Dunga. "Sebagian besar permukaannya pasir, bukan rumput. Dan itu campuran rumput sintetis dengan rumput alam, tapi lebih banyak sintetisnya ketimbang alam. Akan sulit mengoper bola dalam kondisi lapangan seperti itu," pungkas Dunga.
Brasil akan melakoni laga persahabatan kontra Jepang di National Stadium, Selasa (14/10), seusai melakoni laga kontra Argentina di Beijing, China, Sabtu (11/10). Kaka dkk terbang dari China, Minggu (12/10) pagi, dan sudah menggelar latihan di National Stadium, Senin (13/10).
"Tim Brasil akan selalu mencoba memberikan sebuah tontonan yang baik. Tapi untuk melakukan itu perlu kondisi lapangan yang baik," kata Dunga kepada wartawan. "Lapangan berpasir cenderung membuat pemain mengalami cedera dan saya berharap pasir itu tidak membuat lubang di lapangan selama pertandingan. Namun, risiko itu harus kami ambil."
Permukaan lapangan National Stadium banyak dikritik karena jauh dari standar internasional. Stadion itu terdapat di tengah kompleks olahraga Sports Hub yang pembangunannya menghabiskan dana sekitar USD1 juta (sekitar Rp12 miliar).
Klub Italia Juventus juga pernah tampil di sana, dengan mempertaruhkan risiko cedera pemain, seperti apa yang dikeluhkan Dunga. "Sebagian besar permukaannya pasir, bukan rumput. Dan itu campuran rumput sintetis dengan rumput alam, tapi lebih banyak sintetisnya ketimbang alam. Akan sulit mengoper bola dalam kondisi lapangan seperti itu," pungkas Dunga.
(sha)