Suporter Dilarang Dukung Elang Jawa
A
A
A
SLEMAN - Manajemen PSS Sleman melarang suporter mendukung skuad Elang Jawa saat menjamu Persiwa Wamena, Sabtu (18/10). Larangan itu sebagai respons atas sanksi laga tanpa penonton yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Direktur Utama PT. Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan banding mengenai sanksi yang telah diputuskan oleh Komdis. Selain karena untuk menghormati korban yang tewas dari pendukung PSCS Cilacap karena peristiwa serangan dari suporternya, juga jika mengajukan keberatan membutuhkan waktu minimal 20 hari.
''Kita akan mentaatinya, nyawa tidak bisa ditukar atau diganti. Kita menghargai dan tidak akan melakukan banding,''kata dia, Rabu (15/10).
Pengurus pada Rabu (15/10) malam, segera memutuskan tempat mana yang akan diajukan ke PT. Liga Indonesia untuk menggelar laga usiran ini. Incarannya, sejauh ini yaitu di Bandung, Madiun, Sidoarjo, atau Surabaya. ''Malam nanti kita putuskan dan segera diajukan ke PT. Liga. Nanti PT. Liga Indonesia yang memutuskan tempatnya yang kita usulkan,''tuturnya.
Lanjutnya, ia juga meminta kepada seluruh suporter tim, baik dari Slemania ataupun Brigata Curva Sud (BCS) untuk tidak memberikan dukungan langsung di dua pertandingan terdekat. Yaitu, pastinya saat menjamu Persiwa pada Sabtu (18/10) nanti, juga ketika laga tandang menghadapi PSGC Ciamis pada Rabu (22/10) mendatang.''Kita minta kerja samanya,''ucapnya.
Agar untuk mengantisipasi sanksi susulan dari Komdis PSSI. Selain itu juga, melawat ke kandang Ciamis, jalur perjalanannya melewati Cilacap. Untuk itu, nantinya ditakutkan akan adanya serangan balasan dari warga Cilacap mengenai tewasnya satu suporter mereka. ''Meski memang kita juga terus komunikasi dengan keluarga korban dan manajemen PSCS. Ini untuk mengantisipasi saja,''ungkapnya.
Direktur Utama PT. Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan banding mengenai sanksi yang telah diputuskan oleh Komdis. Selain karena untuk menghormati korban yang tewas dari pendukung PSCS Cilacap karena peristiwa serangan dari suporternya, juga jika mengajukan keberatan membutuhkan waktu minimal 20 hari.
''Kita akan mentaatinya, nyawa tidak bisa ditukar atau diganti. Kita menghargai dan tidak akan melakukan banding,''kata dia, Rabu (15/10).
Pengurus pada Rabu (15/10) malam, segera memutuskan tempat mana yang akan diajukan ke PT. Liga Indonesia untuk menggelar laga usiran ini. Incarannya, sejauh ini yaitu di Bandung, Madiun, Sidoarjo, atau Surabaya. ''Malam nanti kita putuskan dan segera diajukan ke PT. Liga. Nanti PT. Liga Indonesia yang memutuskan tempatnya yang kita usulkan,''tuturnya.
Lanjutnya, ia juga meminta kepada seluruh suporter tim, baik dari Slemania ataupun Brigata Curva Sud (BCS) untuk tidak memberikan dukungan langsung di dua pertandingan terdekat. Yaitu, pastinya saat menjamu Persiwa pada Sabtu (18/10) nanti, juga ketika laga tandang menghadapi PSGC Ciamis pada Rabu (22/10) mendatang.''Kita minta kerja samanya,''ucapnya.
Agar untuk mengantisipasi sanksi susulan dari Komdis PSSI. Selain itu juga, melawat ke kandang Ciamis, jalur perjalanannya melewati Cilacap. Untuk itu, nantinya ditakutkan akan adanya serangan balasan dari warga Cilacap mengenai tewasnya satu suporter mereka. ''Meski memang kita juga terus komunikasi dengan keluarga korban dan manajemen PSCS. Ini untuk mengantisipasi saja,''ungkapnya.
(aww)