Performa Gignac Bikin Giroud Kian Tenggelam
A
A
A
PARIS - Penampilan impresif Andre-Pierre Gignac saat menggunduli Armenia 3-0 pada laga persahabatan di Yerevan, Armenia, Selasa (15/10), tak hanya melanjutkan tren positif Les Bleus dengan tiga kemenangan dan sekali imbang dalam empat laga terakhir. Gignac juga membuat membuat risau Olivier Giroud.
Ya, Gignac menyudahi paceklik golnya bersama Les Bleus. Terakhir kali penyerang Olympique Marseille itu menyumbang gol untuk Les Bleus pada kualifikasi Piala Dunia 2010, saat Prancis menang 3-1 atas Austria 3-1, 14 Oktober 2009.
Gignac mencetak gol pada menit ke-55, juga merancang gol Loic Remy pada menit ketujuh. Satu gol lainnya diceploskan Antoine Griezmann menit ke-84. "Secara pribadi, mencetak gol itu enak rasanya. Juga baik untuk tim," ujar Gignac kepada TF1. "Ketika Anda kembali setelah absen setahun, tentu Anda ingin membuktikan diri. Saya senang melakukannya malam ini."
Dengan kembali tajamnya Gignac menjadi pekerjaan rumah bagi Pelatih Didier Deschamps dalam memilih pemain depan. Deschamps kini memiliki sejumlah pemain depan yang bisa diandalkan. Melawan Armenia, Deschamps memanggil Karim Benzema (Real Madrid), Remy Cabella (Newcastle), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Loic Remy (Chelsea), dan Mathieu Valbuena (Dinamo Moscow).
Kini, posisi Giroud semakin terlupakan. Formasi 4-3-3 dengan satu penyerang tengah yang diusung Deschamps, bos Prancis itu lebih suka memilih dua pemain yang bisa bermain sebagai no. 9, dan sejauh ini dia lebih memilih Benzema dan Gignac. Deschamps akan mencari satu penyerang lagi yang bisa sebagai no.9 dan sayap.
Dengan kehadiran Remy dan Alexandre Lacazette, juga Wissam Ben Yedder, mereka akan berjibaku memperebutkan tempat itu, dan membuat posisi Giroud kian tenggelam. Apalagi, Benzema tak akan pernah kehilangan tempatnya, kecuali karena cedera. Di Arsenal, Giroud kini juga punya pesaing anyar Danny Welbeck. Musim lalu, Giroud mencetak 16 gol untuk Arsenal, tapi masih cukup banyak dikritik dari para fans Gunners.
Timnas Prancis kini tengah menikmati kebangkitannya. Mendulang tujuh gol dari empat partai terakhir ikut menunjukkan peningkatan produktivitas. Sempat disingkirkan Jerman 0-1 saat babak perempat final Piala Dunia 2014. Setelah itu, Les Bleus mencatat tiga kemenangan dan sekali imbang. Mengalahkan Spanyol (1-0), Portugal (2-1), Armenia (3-0), serta ditahan Serbia 1-1.
Ya, Gignac menyudahi paceklik golnya bersama Les Bleus. Terakhir kali penyerang Olympique Marseille itu menyumbang gol untuk Les Bleus pada kualifikasi Piala Dunia 2010, saat Prancis menang 3-1 atas Austria 3-1, 14 Oktober 2009.
Gignac mencetak gol pada menit ke-55, juga merancang gol Loic Remy pada menit ketujuh. Satu gol lainnya diceploskan Antoine Griezmann menit ke-84. "Secara pribadi, mencetak gol itu enak rasanya. Juga baik untuk tim," ujar Gignac kepada TF1. "Ketika Anda kembali setelah absen setahun, tentu Anda ingin membuktikan diri. Saya senang melakukannya malam ini."
Dengan kembali tajamnya Gignac menjadi pekerjaan rumah bagi Pelatih Didier Deschamps dalam memilih pemain depan. Deschamps kini memiliki sejumlah pemain depan yang bisa diandalkan. Melawan Armenia, Deschamps memanggil Karim Benzema (Real Madrid), Remy Cabella (Newcastle), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Loic Remy (Chelsea), dan Mathieu Valbuena (Dinamo Moscow).
Kini, posisi Giroud semakin terlupakan. Formasi 4-3-3 dengan satu penyerang tengah yang diusung Deschamps, bos Prancis itu lebih suka memilih dua pemain yang bisa bermain sebagai no. 9, dan sejauh ini dia lebih memilih Benzema dan Gignac. Deschamps akan mencari satu penyerang lagi yang bisa sebagai no.9 dan sayap.
Dengan kehadiran Remy dan Alexandre Lacazette, juga Wissam Ben Yedder, mereka akan berjibaku memperebutkan tempat itu, dan membuat posisi Giroud kian tenggelam. Apalagi, Benzema tak akan pernah kehilangan tempatnya, kecuali karena cedera. Di Arsenal, Giroud kini juga punya pesaing anyar Danny Welbeck. Musim lalu, Giroud mencetak 16 gol untuk Arsenal, tapi masih cukup banyak dikritik dari para fans Gunners.
Timnas Prancis kini tengah menikmati kebangkitannya. Mendulang tujuh gol dari empat partai terakhir ikut menunjukkan peningkatan produktivitas. Sempat disingkirkan Jerman 0-1 saat babak perempat final Piala Dunia 2014. Setelah itu, Les Bleus mencatat tiga kemenangan dan sekali imbang. Mengalahkan Spanyol (1-0), Portugal (2-1), Armenia (3-0), serta ditahan Serbia 1-1.
(sha)