Atlet Kriket Wanita Sri Lanka Dipaksa Layani Pejabat
A
A
A
SRI LANKA - Pelecehan seksual kembali menimpa dunia olahraga. Setelah beberapa waktu lalu banyak beredar foto bugil para atlet, kini kejadian lebih parah menimpa atlet timnas kriket wanita di Sri Lanka.
Hal itu bermula ketika adanya laporan media lokal yang mengatakan bahwa beberapa atlet timnas kriket wanita dipaksa melayani para pejabat dengan berhubungan badan. Hal itu disebut jadi garansi atau pengaman posisi para atlet di tim nasional.
Kini Menteri Olahraga Sri Lanka, Mahindananda Aluthgamage telah memerintahkan penyidikan untuk mengungkap kasus memalukan tersebut. "Menteri ingin membersihkan pemberitaan dengan menyelidiki laporan ini. Kami ingin usut tuntas sampai ke bawah itu karena ini adalah sangat buruk bagi citra olahraga kriket dan negara," kata juru bicara Harsha Abeykoon kepada AFP dilansir Guardian, Rabu (5/11).
Kepala tim kriket, Ashley de Silva mengatakan jika pengusutan akan dilakukan dalam dua hari ke depan dan dipimpin oleh seorang pengacara perempuan. Lebih lanjut, De Silva menambahkan agar penyidikan ini bisa membersihkan pihak yang tercemar namanya.
"Agar bersikap adil oleh semua pihak, penting bagi kita untuk melakukan penyelidikan independen agar menghapus nama-nama beberapa orang, jika mereka tidak bersalah karena sesuatu. Sejauh ini kami belum punya tuduhan," kata De Silva kepada ESPN.
Komite eksekutif diharapkan melakukan pertemuan berikutnya pada tanggal 12 November dan memutuskan apakah penyelidikan skala penuh diperlukan.
Hal itu bermula ketika adanya laporan media lokal yang mengatakan bahwa beberapa atlet timnas kriket wanita dipaksa melayani para pejabat dengan berhubungan badan. Hal itu disebut jadi garansi atau pengaman posisi para atlet di tim nasional.
Kini Menteri Olahraga Sri Lanka, Mahindananda Aluthgamage telah memerintahkan penyidikan untuk mengungkap kasus memalukan tersebut. "Menteri ingin membersihkan pemberitaan dengan menyelidiki laporan ini. Kami ingin usut tuntas sampai ke bawah itu karena ini adalah sangat buruk bagi citra olahraga kriket dan negara," kata juru bicara Harsha Abeykoon kepada AFP dilansir Guardian, Rabu (5/11).
Kepala tim kriket, Ashley de Silva mengatakan jika pengusutan akan dilakukan dalam dua hari ke depan dan dipimpin oleh seorang pengacara perempuan. Lebih lanjut, De Silva menambahkan agar penyidikan ini bisa membersihkan pihak yang tercemar namanya.
"Agar bersikap adil oleh semua pihak, penting bagi kita untuk melakukan penyelidikan independen agar menghapus nama-nama beberapa orang, jika mereka tidak bersalah karena sesuatu. Sejauh ini kami belum punya tuduhan," kata De Silva kepada ESPN.
Komite eksekutif diharapkan melakukan pertemuan berikutnya pada tanggal 12 November dan memutuskan apakah penyelidikan skala penuh diperlukan.
(sha)