Lukisan Denim Wajah Senna Karya Ian Berry
A
A
A
SAO PAOLO - Seniman asal Inggris, Ian Berry, kembali membuat semua orang terpana melihat karya seni denimnya. Lewat kemampuannya memanfaatkan bahan jeans dia mampu menyulap sebuah karya berbentuk lukisan wajah legenda Formula 1, Ayrton Senna.
Karya seni lahir melalui sebuah proses cipta seorang seniman dan lewat karyanya itu, Berry mampu memberikan daya tarik bagi pengunjung yang melihatnya.
Pemilik nama DeniMu ini meluncurkan karya seninya di Sao Paulo, Brazil, pada Rabu (5/11). Karya berukuran 122cm x 160cm nantinya akan dijual oleh pria yang kini bermukim di Swedia.
Dan, hasil penjualannya itu akan disumbangkan ke Instituto Senna atau sebuah organisasi non-profit yang meneliti dan menghasilkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ini merupakan bentuk kenang-kenangan bagi keluarga Senna sejak kematian mantan pembalap tim Rothmans Williams Renault di GP San Marino pada 1994.
"Ketika saya bermain video game semua ingin menjadi Senna. Ketika saya tumbuh besar, saya menyadari bahwa dia adalah ikon yang telah mengalami manisnya olahraganya," kata Berry dikutip DailyMail, Kamis (6/11).
Pria berusia 30 tahun ini bercerita tentang kesulitan yang dihadapinya saat membuat karya Senna. Bentuk dahi mantan pembalap kelahiran Sao Paolo, Brazil, dianggapnya sebagai yang tersulit.
"Saya menghabiskan waktu yang lama untuk membuat kerutan di dahinya. Itu adalah sesuatu yang paling kuat pada karyaku ini. Jadi setelah menyelesaikan pekerjaan saya langsung merayakannya, karena dia adalah salah satu orang yang fenomenal di eranya," tukas Berry.
Karya seni lahir melalui sebuah proses cipta seorang seniman dan lewat karyanya itu, Berry mampu memberikan daya tarik bagi pengunjung yang melihatnya.
Pemilik nama DeniMu ini meluncurkan karya seninya di Sao Paulo, Brazil, pada Rabu (5/11). Karya berukuran 122cm x 160cm nantinya akan dijual oleh pria yang kini bermukim di Swedia.
Dan, hasil penjualannya itu akan disumbangkan ke Instituto Senna atau sebuah organisasi non-profit yang meneliti dan menghasilkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ini merupakan bentuk kenang-kenangan bagi keluarga Senna sejak kematian mantan pembalap tim Rothmans Williams Renault di GP San Marino pada 1994.
"Ketika saya bermain video game semua ingin menjadi Senna. Ketika saya tumbuh besar, saya menyadari bahwa dia adalah ikon yang telah mengalami manisnya olahraganya," kata Berry dikutip DailyMail, Kamis (6/11).
Pria berusia 30 tahun ini bercerita tentang kesulitan yang dihadapinya saat membuat karya Senna. Bentuk dahi mantan pembalap kelahiran Sao Paolo, Brazil, dianggapnya sebagai yang tersulit.
"Saya menghabiskan waktu yang lama untuk membuat kerutan di dahinya. Itu adalah sesuatu yang paling kuat pada karyaku ini. Jadi setelah menyelesaikan pekerjaan saya langsung merayakannya, karena dia adalah salah satu orang yang fenomenal di eranya," tukas Berry.
(bbk)