Menangis, Tomita Ngaku tidak Mencuri Kamera
A
A
A
TOKYO - Masih ingat perenang Jepang, Naoya Tomita yang dituduh mencuri kamera milik wartawan di Asian Games 2014 lalu ? Ini adalah sambungan kisahnya di mana ia mengaku tidak melakukan tindakan tercela. Bahkan sambil menangis Tomita menjelaskan kronologi kejadian kepada wartawan.
Sebelumnya, dunia olah raga Jepang, khususnya cabang renang sempat digemparkan dengan berita soal adanya kasus pencurian, September lalu. Bahkan, Tomita sempat ditahan oleh polisi Korsel sebelum akhirnya dipulangkan ke negaranya. Untuk menebus rasa malu atas perbuatan atletnya, federasi renang Jepang bahkan menghukum Tomita selama 18 bulan tidak boleh berlaga.
Jika tidak mencuri, mengapa Tomita mengaku melakukan tindakan kriminal tersebut ? Kepada wartawan Jepang seperti dilansir Kyodo, Kamis (5/11), ia terpaksa mengakui apa yang dituduhkan karena takut tidak bisa kembali lagi ke negaranya.
Tomita pun mengatakan jika hasil rekaman CCTV yang dijadikan alat bukti sangat tidak jelas gambarnya. "Saya tidak mencuri kamera. Ada seseorang yang memasukan benda hitam ke dalam tas saya. Memang benar saya mengaku pada polisi tapi saya menyesal telah melakukannya. Saya takut kalau saya tidak mengaku prosesnya akan lama dan saya tidak bisa kembali ke rumah," ungkapnya.
"Mungkin hati saya lemah. Seharusnya saya tidak mengaku pada polisi. Polisi memperlihatkan gambar saya di foto-foto dari kamera keamanan hanya lewat handphone. Tapi foto tersebut kabur dan tidak ada yang menunjukkan terjadinya pengambilan kamera," lanjut Tomita.
Pengacara Tomita, Bujiro Kunita mengatakan polisi Korsel dalam pemeriksaan menggunakan penerjemah dan ia menyakini jika kejadian ini dilatarbelakangi dendam terhadap tim renang Jepang.
"Saya telah beberapa kali menangani kasus dimana orang terpaksa mengaku dengan kejadian yang sebenarnya tidak dilakukannya. Siapapun yang memasukan kamera ke tas klien saya jelas mempunyai dendam terhadap tim Jepang. Tidak ada motif kriminal dan Tomita sedang di puncak karir, sangat tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu (mencuri)," bela Kunita.
Sebelumnya, dunia olah raga Jepang, khususnya cabang renang sempat digemparkan dengan berita soal adanya kasus pencurian, September lalu. Bahkan, Tomita sempat ditahan oleh polisi Korsel sebelum akhirnya dipulangkan ke negaranya. Untuk menebus rasa malu atas perbuatan atletnya, federasi renang Jepang bahkan menghukum Tomita selama 18 bulan tidak boleh berlaga.
Jika tidak mencuri, mengapa Tomita mengaku melakukan tindakan kriminal tersebut ? Kepada wartawan Jepang seperti dilansir Kyodo, Kamis (5/11), ia terpaksa mengakui apa yang dituduhkan karena takut tidak bisa kembali lagi ke negaranya.
Tomita pun mengatakan jika hasil rekaman CCTV yang dijadikan alat bukti sangat tidak jelas gambarnya. "Saya tidak mencuri kamera. Ada seseorang yang memasukan benda hitam ke dalam tas saya. Memang benar saya mengaku pada polisi tapi saya menyesal telah melakukannya. Saya takut kalau saya tidak mengaku prosesnya akan lama dan saya tidak bisa kembali ke rumah," ungkapnya.
"Mungkin hati saya lemah. Seharusnya saya tidak mengaku pada polisi. Polisi memperlihatkan gambar saya di foto-foto dari kamera keamanan hanya lewat handphone. Tapi foto tersebut kabur dan tidak ada yang menunjukkan terjadinya pengambilan kamera," lanjut Tomita.
Pengacara Tomita, Bujiro Kunita mengatakan polisi Korsel dalam pemeriksaan menggunakan penerjemah dan ia menyakini jika kejadian ini dilatarbelakangi dendam terhadap tim renang Jepang.
"Saya telah beberapa kali menangani kasus dimana orang terpaksa mengaku dengan kejadian yang sebenarnya tidak dilakukannya. Siapapun yang memasukan kamera ke tas klien saya jelas mempunyai dendam terhadap tim Jepang. Tidak ada motif kriminal dan Tomita sedang di puncak karir, sangat tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu (mencuri)," bela Kunita.
(bbk)