Asyik Minum Bir, Pemain ini Menyesali Karirnya
A
A
A
DUBLIN - Sebagai pegiat olahraga, seorang atlet memang diharamkan untuk dekat dengan dunia malam. Jangan sampai seperti, Benny Coulter yang menyesali kebiasaaan buruk, minum bir walaupun berprofesi sebagai atlet.
Dilansir hoganstand, Kamis (4/12), pemain yang memutuskan pensiun pekan lalu ini punya catatan kelam perjalanan karirnya di olahraga gaelic football -sepakbola tradisional Irlandia. Dia menuturkan, pada saat membela tim wilayah kota Irlandia U-21, ia malah asik minum bir sehari sebelum pertandingan yang membuat timnya kalah.
"Ada beberapa hal yang saya sesali di awal tahun karir saya, yaitu tidak masuk untuk pertandingan Liga Nasional melawan tim Kildare di bawah pimpinan pelatih Pete McGrath. Kami berlaga di kejuaraan U-21 dan kami kalah, kemudian saya pergi minum bir,'' kenangnya.
"Saya kembali ke tim di hari berikutnya tetapi nama saya tidak muncul lagi. Kami kalah pada hari Sabtu kemudian aku pergi minum bir lagi. Saya saat itu berusia 19 tahun dan belajar banyak hal. Saya kemudian duduk dengan Pete beberapa minggu kemudian dan kami berbicara banyak hal, selama dua tahun pertama di bawah Pete saya tidak jadi apa-apa," tambahnya.
Sadar masa lalunya kelam, Coulter ingin membayar dengan membalas budi ke mantan timnya. Pemain berusia 32 tahun itu ingin melatih klubnya terlabi dahulu sebagai batu loncatan. "Saya akan senang bisa mengelola tim Down di masa depan, tapi saya kira saya harus mengelola klub pertama saya (Mayobridge) sebagai batu loncatan,'' ungkapnya.
Dilansir hoganstand, Kamis (4/12), pemain yang memutuskan pensiun pekan lalu ini punya catatan kelam perjalanan karirnya di olahraga gaelic football -sepakbola tradisional Irlandia. Dia menuturkan, pada saat membela tim wilayah kota Irlandia U-21, ia malah asik minum bir sehari sebelum pertandingan yang membuat timnya kalah.
"Ada beberapa hal yang saya sesali di awal tahun karir saya, yaitu tidak masuk untuk pertandingan Liga Nasional melawan tim Kildare di bawah pimpinan pelatih Pete McGrath. Kami berlaga di kejuaraan U-21 dan kami kalah, kemudian saya pergi minum bir,'' kenangnya.
"Saya kembali ke tim di hari berikutnya tetapi nama saya tidak muncul lagi. Kami kalah pada hari Sabtu kemudian aku pergi minum bir lagi. Saya saat itu berusia 19 tahun dan belajar banyak hal. Saya kemudian duduk dengan Pete beberapa minggu kemudian dan kami berbicara banyak hal, selama dua tahun pertama di bawah Pete saya tidak jadi apa-apa," tambahnya.
Sadar masa lalunya kelam, Coulter ingin membayar dengan membalas budi ke mantan timnya. Pemain berusia 32 tahun itu ingin melatih klubnya terlabi dahulu sebagai batu loncatan. "Saya akan senang bisa mengelola tim Down di masa depan, tapi saya kira saya harus mengelola klub pertama saya (Mayobridge) sebagai batu loncatan,'' ungkapnya.
(bbk)