Khan Kecam Aksi Brutal Taliban
A
A
A
PESHAWAR - Aksi penembakan brutal yang dilakukan oleh kelompok Taliban Pakistan, Selasa (16/12/2014), mendapat kecaman dari mantan kapten tim nasional kriket Pakistan, Younis Khan. Pasalnya, hari ini, Rabu (17/12/2014) ia dan rekan-rekannya bakal menjalani pertandingan kontra Selandia Baru.
Menurut Khan, timnya kembali membawa perasaan berkecamuk dalam laga kali ini. Pertandingan ini adalah laga yang sempat ditunda usai kematian pemukul Australia, Phillip Hughes beberapa waktu lalu.
Khan pun mengutuk aksi penembakan yang dilakukan Taliban di sebuah sekolah dan menjatuhkan lebih dari 100 korban jiwa. Menurut pemain berusia 37 tahun itu, aksi kejam yang menewaskan puluhan anak kecil sangatlah menganggu persiapan timnya saat melawan Selandia Baru.
"Ketika pemukul Australia, Phillip Hughes meninggal, seketika kami langsung tersentuh dan laga melawan Selandia Baru langsung ditunda sebagai rasa hormat kami. Anda bisa bayangkan bagaimana aksi teroris menggangu kami hari ini," ucap Khan dilansir India Today.
"Ini adalah tragedi nasional dan aksi kejam dan jujur saja, menjalani laga kali ini sangat sulit. Setiap pemain sangat terganggu dan sedih setelah pembunuhan yang dilakukan pada anak kecil tetapi untuk saya, itu adalah tempat tinggal saya dan Semua anak kecil di sana sudah saya anggap sebagai anak sendiri. Perasaan saya sangat hancur," imbuhnya.
Warga Pakistan memboyong peti mayat korban aksi penembakan oleh kelompok Taliban, Selasa (17/12/2014) kemarin/indiatoday
Tercatat sebanyak 141 warga meninggal dan 132 di antaranya adalah anak kecil. "Saya tak tahu apa yang dilakukan pemerintah tetapi para pemain berharap jika laga kali ini di tunda saja sebab sangat sulit bertanding ketika semangat anda tak muncul. Itulah isi pikiran seluruh Pakistan saat ini, tutupnya.
Manajer tim Pakistan, Moin Khan menegaskan pertandingan melawan Selandia Baru tetap dilaksanakan. Namun akan ada penghormatan sejenak dan para pemain mengenakan ban hitam di lengannya sebagai bentuk duka cita.
Menurut Khan, timnya kembali membawa perasaan berkecamuk dalam laga kali ini. Pertandingan ini adalah laga yang sempat ditunda usai kematian pemukul Australia, Phillip Hughes beberapa waktu lalu.
Khan pun mengutuk aksi penembakan yang dilakukan Taliban di sebuah sekolah dan menjatuhkan lebih dari 100 korban jiwa. Menurut pemain berusia 37 tahun itu, aksi kejam yang menewaskan puluhan anak kecil sangatlah menganggu persiapan timnya saat melawan Selandia Baru.
"Ketika pemukul Australia, Phillip Hughes meninggal, seketika kami langsung tersentuh dan laga melawan Selandia Baru langsung ditunda sebagai rasa hormat kami. Anda bisa bayangkan bagaimana aksi teroris menggangu kami hari ini," ucap Khan dilansir India Today.
"Ini adalah tragedi nasional dan aksi kejam dan jujur saja, menjalani laga kali ini sangat sulit. Setiap pemain sangat terganggu dan sedih setelah pembunuhan yang dilakukan pada anak kecil tetapi untuk saya, itu adalah tempat tinggal saya dan Semua anak kecil di sana sudah saya anggap sebagai anak sendiri. Perasaan saya sangat hancur," imbuhnya.
Warga Pakistan memboyong peti mayat korban aksi penembakan oleh kelompok Taliban, Selasa (17/12/2014) kemarin/indiatoday
Tercatat sebanyak 141 warga meninggal dan 132 di antaranya adalah anak kecil. "Saya tak tahu apa yang dilakukan pemerintah tetapi para pemain berharap jika laga kali ini di tunda saja sebab sangat sulit bertanding ketika semangat anda tak muncul. Itulah isi pikiran seluruh Pakistan saat ini, tutupnya.
Manajer tim Pakistan, Moin Khan menegaskan pertandingan melawan Selandia Baru tetap dilaksanakan. Namun akan ada penghormatan sejenak dan para pemain mengenakan ban hitam di lengannya sebagai bentuk duka cita.
(bbk)