Lupakan Asmara, Wozniacki Ngebet Angkat Trofi Grand Slam
A
A
A
MONTE CARLO - Caroline Wozniacki rupanya sudah tak sabar lagi memulai turnamen musim 2015. Petenis putri asal Denmark itu sudah ngebet ingin segera mengangkat trofi grand slam dan tidak mau lagi mengingat kisah asmaranya yang kandas.
Maklum jika petenis cantik ini ingin merasakan gelar bergengsi tersebut. Pasalnya sejak terjun ke profesional pada 2005 silam, belum satupun trofi grand slam mampir ke lemari kacanya.
Prestasi terbaik petenis yang saat ini berada di peringkat kedelapan dunia itu di AS Terbuka. Tahun ini ia berhasil masuk final sebelum dikalahkan Serena Williams. Itu adalah final kedua setelah sebelumnya juga pernah dicapai di 2009.
Dan, Australia Terbuka yang beberapa pekan lagi akan digelar menjadi salah satu buruannya. "Saya ingin memenangkan gelar grand slam," tegasnya dalam wawancara dengan Self Magazine yang dikutip WTA, Senin (22/12/2014).
Dalam wawancara tersebut, Wozniacki mengaku jika 2014 merupakan tahun sulit. Ia banyak mengalami masalah. Baik itu di karir tenisnya, maupun hubungan asmaranya dengan pegolf, Rory Mcllroy. "Jujur, tahun 2014 adalah tahun kesedihan dan tahun kegembiraan," ulasnya.
Tak bisa dipungkiri, tidak stabilnya prestasi Wozniacki tak lepas dari ambruknya kasih cinta dengan Mcllroy. Bangunan cinta yang sudah dibangun beberapa tahun dan hanya beberapa tahap lagi ke jenjang pernikahan harus kandas. Bahkan undangan pun sudah disebar kemana-mana.
Kesedihan tersebut memang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sebelum diputuskan Mcllroy, ia sudah mendapatkan 'tanda' setelah kandas di babak pertama Prancis Terbuka.
"Waktu itu Serena mencoba menghibur saya ketika tahu saya berpisah. Namun saya tidak pedulikan. Saya tidak mau melihat telepon genggam. Kemudian Serena mengirim SMS, "Kalau kamu tidak mau mengangkat telepon, saya akan datang dan jika kamu tidak membukan pintu, saya akan dobrak. Saya pun luluh dan dijemput oleh Serena," kenang Wozniacki.
Selanjutnya, Wozniacki dibawa oleh Serena ke Miami. Mereka berlibur guna menghilangkan kenangan kelam. Dan tiga bulan kemudian, setelah pulih Wozniacki harus berhadapan dengan Serena, sahabat terbaiknya di final AS Terbuka. "Saya tidak merasa kecewa kalah darinya. Dia adalah sahabat terbaik saya."
Serena Williams dan Caroline Wozniacki saat menghabiskan waktu di Miami/lockerdome
Maklum jika petenis cantik ini ingin merasakan gelar bergengsi tersebut. Pasalnya sejak terjun ke profesional pada 2005 silam, belum satupun trofi grand slam mampir ke lemari kacanya.
Prestasi terbaik petenis yang saat ini berada di peringkat kedelapan dunia itu di AS Terbuka. Tahun ini ia berhasil masuk final sebelum dikalahkan Serena Williams. Itu adalah final kedua setelah sebelumnya juga pernah dicapai di 2009.
Dan, Australia Terbuka yang beberapa pekan lagi akan digelar menjadi salah satu buruannya. "Saya ingin memenangkan gelar grand slam," tegasnya dalam wawancara dengan Self Magazine yang dikutip WTA, Senin (22/12/2014).
Dalam wawancara tersebut, Wozniacki mengaku jika 2014 merupakan tahun sulit. Ia banyak mengalami masalah. Baik itu di karir tenisnya, maupun hubungan asmaranya dengan pegolf, Rory Mcllroy. "Jujur, tahun 2014 adalah tahun kesedihan dan tahun kegembiraan," ulasnya.
Tak bisa dipungkiri, tidak stabilnya prestasi Wozniacki tak lepas dari ambruknya kasih cinta dengan Mcllroy. Bangunan cinta yang sudah dibangun beberapa tahun dan hanya beberapa tahap lagi ke jenjang pernikahan harus kandas. Bahkan undangan pun sudah disebar kemana-mana.
Kesedihan tersebut memang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sebelum diputuskan Mcllroy, ia sudah mendapatkan 'tanda' setelah kandas di babak pertama Prancis Terbuka.
"Waktu itu Serena mencoba menghibur saya ketika tahu saya berpisah. Namun saya tidak pedulikan. Saya tidak mau melihat telepon genggam. Kemudian Serena mengirim SMS, "Kalau kamu tidak mau mengangkat telepon, saya akan datang dan jika kamu tidak membukan pintu, saya akan dobrak. Saya pun luluh dan dijemput oleh Serena," kenang Wozniacki.
Selanjutnya, Wozniacki dibawa oleh Serena ke Miami. Mereka berlibur guna menghilangkan kenangan kelam. Dan tiga bulan kemudian, setelah pulih Wozniacki harus berhadapan dengan Serena, sahabat terbaiknya di final AS Terbuka. "Saya tidak merasa kecewa kalah darinya. Dia adalah sahabat terbaik saya."
Serena Williams dan Caroline Wozniacki saat menghabiskan waktu di Miami/lockerdome
(bbk)