Bangkrut, Caterham Masih Dapat Untung
A
A
A
OXFORDSHIRE - Masa depan tim balap Caterham di ajang Formula 1 musim depan masih abu-abu. Di tengah kemelut keuangan yang mengancam eksistensi mereka di musim depan, tim ini sebetulnya berhak mengantongi bonus besar lantaran performa bagus di lintasan balap.
Caterham bergabung di ajang F1 sejak musim 2010 dengan mengantikan tempat BMW-Sauber yang memutuskan mundur pada akhir musim 2009. Empat tahun mengepul di ajang balap jet darat, nampaknya tak memberikan keuntungan finansial yang besar kepada tim Caterham, sehingga Tim balap yang sebagian investasinya berasal dari Malaysia tersebut dinyatakan bakal bangkrut dengan meninggalkan sejumlah utang yang diyakini mencapai 16,2 juta euro (Rp247 miliar).
Sejumlah media setempat melaporkan, kini masa depan Caterham di ajang F1 kian tak menentu lantaran terbelit permasalahan keuangan. Muncul pula rumor yang menyebut bahwa tim sebelumnya memiliki nama Lotus itu hingga saat ini belum mendapatkan cara untuk membayar seluruh utang mereka.
Padahal kewajiban melunasi kreditur sebesar 16,2 juta euro tidak ada artinya dibanding bonus yang menanti mereka. Bos F1, Bernard Charles "Bernie" Ecclestone berjanji merealisasikan bonus sebesar 50 juta dolar AS untuk tim Caterham karena telah menyelesaikan musim 2014 di tempat ke sembilan. Bonus itu akan cair dengan catatan, Caterham harus terlebih dulu membenahi permasalahan utang mereka.
“Saya pikir jika mereka menemukan seseorang yang memiliki cukup uang untuk menyelesaikan permasalahan finansial tahun ini, mereka masih akan berada di Formula 1 pada musim depan” kata Ecclestone kepada kantor berita Rusia, Ria Novosti, Senin (22/12/2014).
Banyak orang meminta agar manajemen tim Caterham menjual tim tersebut kepada pemilik baru agar tetap berada di ajang F1 musim depan. Dan tidak bernasib sama dengan tim F1 lainnya, Marussia yang sudah dinyatakan bangkrut pada akhir musim ini.
Caterham bergabung di ajang F1 sejak musim 2010 dengan mengantikan tempat BMW-Sauber yang memutuskan mundur pada akhir musim 2009. Empat tahun mengepul di ajang balap jet darat, nampaknya tak memberikan keuntungan finansial yang besar kepada tim Caterham, sehingga Tim balap yang sebagian investasinya berasal dari Malaysia tersebut dinyatakan bakal bangkrut dengan meninggalkan sejumlah utang yang diyakini mencapai 16,2 juta euro (Rp247 miliar).
Sejumlah media setempat melaporkan, kini masa depan Caterham di ajang F1 kian tak menentu lantaran terbelit permasalahan keuangan. Muncul pula rumor yang menyebut bahwa tim sebelumnya memiliki nama Lotus itu hingga saat ini belum mendapatkan cara untuk membayar seluruh utang mereka.
Padahal kewajiban melunasi kreditur sebesar 16,2 juta euro tidak ada artinya dibanding bonus yang menanti mereka. Bos F1, Bernard Charles "Bernie" Ecclestone berjanji merealisasikan bonus sebesar 50 juta dolar AS untuk tim Caterham karena telah menyelesaikan musim 2014 di tempat ke sembilan. Bonus itu akan cair dengan catatan, Caterham harus terlebih dulu membenahi permasalahan utang mereka.
“Saya pikir jika mereka menemukan seseorang yang memiliki cukup uang untuk menyelesaikan permasalahan finansial tahun ini, mereka masih akan berada di Formula 1 pada musim depan” kata Ecclestone kepada kantor berita Rusia, Ria Novosti, Senin (22/12/2014).
Banyak orang meminta agar manajemen tim Caterham menjual tim tersebut kepada pemilik baru agar tetap berada di ajang F1 musim depan. Dan tidak bernasib sama dengan tim F1 lainnya, Marussia yang sudah dinyatakan bangkrut pada akhir musim ini.
(bbk)