Menanti 'Chemistry' Rudy-Kennedy

Selasa, 23 Desember 2014 - 17:02 WIB
Menanti Chemistry Rudy-Kennedy
Menanti 'Chemistry' Rudy-Kennedy
A A A
MALANG - Ekspektasi tinggi diarahkan kepada Yao Rudy dan Sengbah Kennedy setelah lolos serangkaian tes medis. Duo Liberia itu resmi dikontrak Arema Cronus selama dua musim.

Semua pihak di Arema berharap ada 'chemistry' alias kesesuaian di lapangan pada dua karakter pemain tersebut, dan berimbas positif pada tim. Kisah di masa lalu menjadi inspirasi Singo Edan, yakni ketika memiliki duo Malaysia Noh Alam Shah dan M Ridhuan.

Dua pemain tersebut juga memiliki latar belakang sama, berasal dari Malaysia. Kedekatan emosional membuat mereka sangat padu di lapangan dan dampaknya signifikan dalam memberi Arema gelar Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.

Yao Rudy dan Kennedy juga memiliki kelebihan. Selain berasal dari negara yang sama, mereka sebelumnya bermain di tim yang sama, yakni Persiwa Wamena. Sehingga saling mengenal bagaimana karakter permainan masing-masing.

"Saya tentu berharap latar belakang Rudy dan Kennedy memberikan efek signifikan pada tim. Mereka sudah saling mengenal, dari negara yang sama, tahu tipikal masing-masing. Saya yakin itu menjadikan lebih mudah," sebut Suharno, Pelatih Arema Cronus.

Kekompakan keduanya juga sudah terlihat saat menjalani seleksi dan berlaga di dua uji coba. Sangat terlihat Rudy dan Kennedy sudah saling hafal karakter permainan dan tidak membutuhkan adaptasi antara keduanya.

Mereka tinggal menyesuaikan dengan strategi pemainan Arema dan tipikal rekan setimnya. "Pemain asing memikul ekspektasi besar dari Aremania. Semoga mereka bisa menghadapi setiap tekanan di Arema," harap Suharno.

Rudy dan Kennedy pun menyadari bahwa tantangan di Stadion Kanjuruhan sangat besar. "Akan ada tekanan, itu pasti. Arema Cronus tim besar dan punya ambisi juara. Saya sudah siap menghadapi tekanan apa pun," sebut Kennedy.

Sedangkan Rudy berambisi melampaui catatan 17 gol musim lalu bersama Persiwa Wamena. Dengan tantangan lebih besar di Arema, untuk target awal dia menyebut minimal 10 gol. Itu wajar karena dia harus bersaing dengan Cristian Gonzales.

Kesempatan mencetak gol juga sedikit sulit seandainya ditempatkan di sayap. "Saya ingin mencetak lebih dari 10 gol di ISL. Tapi kalau bisa melebihi musim lalu di Persiwa. Asalkan tidak di bawah 10 gol. Situasi di Arema mungkin lebih sulit dibanding di Persiwa," ujar Rudy.

Karier Rudy dan Kennedy di sepak bola mencuat dengan sangat cepat. Setelah semusim bersama Persiwa Wamena di level Divisi Utama, mereka langsung bergabung Arema yang memiliki impian juara di kompetisi level tertinggi.

Aremania pun berharap kedua pemain anyar itu mengikuti jejak Noh Alam Shah dan Muhamad Ridhuan. "Semoga kayak Along (Noh) dan Ridhuan. Tak hanya solid di lapangan, tapi juga memberi gelar juara," kata A Ghazali, salah satu Aremania.

Dengan masuknya Rudy dan Kennedy, kini skuad Arema Cronus sudah komplit atau berisi 25 pemain. Sejauh ini manajemen menilai kekuatan Arema sudah mencukupi dan tak menambah amunisi lagi.

Skuat Arema 2015

Kiper:
Kurnia Meiga Hermansyah, Kadek Wardana, Ahmad Kurniawan, Utam Rusdiana.

Belakang:
Gilang Ginarsa, Hasim Kipuw, Fabiano Beltrame, Victor Igbonefo, Purwaka Yudhi, Suroso, Benny Wahyudi, Johan Alfarizie.

Tengah:
Ahmad Bustomi, Sengbah Kennedy, Hendro Siswanto, Gede Sukadana, Juan Revi, Okky Dery.

Depan:
Samsul Arif, Yao Rudy, Cristian Gonzales, Sunarto, Dendi Santoso, Arif Suyono, A Noviandani.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6181 seconds (0.1#10.140)