Perkosa Mahasiswi, Atlet American Football Tunggu Vonis
Selasa, 23 Desember 2014 - 18:24 WIB
Perkosa Mahasiswi, Atlet American Football Tunggu Vonis
A
A
A
FLORIDA - Belum genap sebulan, pemain rugby Australia, Zac Webster terlibat pembuatan video porno, kasus pelecehan seksual kembali menggemparkan dunia olah raga. Kali ini giliran pemain American Football dari Universitas Negeri Florida, Jameis Winston, diduga memperkosa wanita.
Dilansir reuters, Selasa (23/12/2014), persidangan kasus tersebut kini sudah memasuki tahap pemeriksaan barang bukti rekaman saat kejadian berlangsung. Di samping itu, dokumen sebanyak 200 halaman juga disiapkan pengacara dari pihak korban.
Kasus tersebut bermula saat wanita yang tidak disebutkan namanya itu bertemu dengan Winston di bar dekat kampus tahun lalu. Saat itu keduanya berkenalan dan langsung pergi ke apartemen. Setiba di sana, pelecehan seksual pun disebut terjadi setelah wanita tersebut melaporkan Winston sempat memaksa berhubungan badan di ranjang dan kamar mandi.
Korban sempat berteriak ketakutan saat itu. "Saya bilang tolong berhenti, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Saya ingat sudah memohon dia untuk berhenti," ucapnya di persidangan.
Hakim Agung Mayor B. Harding, yang jadi perwakilan universitas untuk mengawasi persidangan menanyakan kebenaran pada Winston sebagai terduga. Namun pemain tersebut mengatakan jika tidak pernah menggunakan kekerasan fisik, ancaman, atau cara pemaksaan lainnya saat itu.
Kasus ini telah mendapat perhatian pejabat pendidikan negara sebab kasus memalukan ini melibatkan perguruan tinggi yang menggunakan uang pemerintah. "Saya sudah memiliki pengalaman hidup yang paling mengerikan yang terekspos dan diperdebatkan di media lokal dan nasional. Saya tidak peduli tentang rugby, uang atau karirnya (Winston). Aku hanya ingin mendengar kebenaran," tambah wanita tersebut.
Dilansir reuters, Selasa (23/12/2014), persidangan kasus tersebut kini sudah memasuki tahap pemeriksaan barang bukti rekaman saat kejadian berlangsung. Di samping itu, dokumen sebanyak 200 halaman juga disiapkan pengacara dari pihak korban.
Kasus tersebut bermula saat wanita yang tidak disebutkan namanya itu bertemu dengan Winston di bar dekat kampus tahun lalu. Saat itu keduanya berkenalan dan langsung pergi ke apartemen. Setiba di sana, pelecehan seksual pun disebut terjadi setelah wanita tersebut melaporkan Winston sempat memaksa berhubungan badan di ranjang dan kamar mandi.
Korban sempat berteriak ketakutan saat itu. "Saya bilang tolong berhenti, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Saya ingat sudah memohon dia untuk berhenti," ucapnya di persidangan.
Hakim Agung Mayor B. Harding, yang jadi perwakilan universitas untuk mengawasi persidangan menanyakan kebenaran pada Winston sebagai terduga. Namun pemain tersebut mengatakan jika tidak pernah menggunakan kekerasan fisik, ancaman, atau cara pemaksaan lainnya saat itu.
Kasus ini telah mendapat perhatian pejabat pendidikan negara sebab kasus memalukan ini melibatkan perguruan tinggi yang menggunakan uang pemerintah. "Saya sudah memiliki pengalaman hidup yang paling mengerikan yang terekspos dan diperdebatkan di media lokal dan nasional. Saya tidak peduli tentang rugby, uang atau karirnya (Winston). Aku hanya ingin mendengar kebenaran," tambah wanita tersebut.
(bbk)
