Pertempuran Belum Mulai, Piala Arema Hanya Gula-Gula
A
A
A
MALANG - Dua trofi yang diboyong Arema Cronus dari Palembang cukup membangkitkan euforia Aremania. Sambutan meriah saat Arema tiba di Malang, seolah-olah Singo Edan telah membawa pulang trofi Indonesia Super League (ISL).
Aremania berkonvoi selama Minggu-Senin dan mengarak bus pemain dari Lawang hingga pendopo Kabupaten Malang. Sebuah sambutan yang jauh di luar dugaan mengingat dua trofi tersebut hanyalah turnamen pramusim. Padahal pertempuran sesungguhnya belum dimulai.
Suharno, Pelatih Arema Cronus, menyadari sepenuhnya bahwa saat ini timnya belum mendapatkan apa-apa. Dianalogikan sebagai sekumpulan anak-anak, piala dari Palembang hanyalah sekadar gula-gula untuk membuat mereka lebih tertantang dan bersemangat di liga.
"Ibaratnya anak-anak, kami mendapat hadiah gula-gula agar semakin pintar dan termotivasi. Kira-kira begitulah saya menyikapi trofi SCM Cup dan Inter Island Cup. Ini baru sekadar hiburan dan pekerjaan lebih berat akan dihadapi di ISL nanti," ulas Suharno.
Dirinya yakin gelar pra musim akan menjadi pemantik semangat timnya di kompetisi reguler nanti. Suharno meyontohkan musim lalu, ketika Arema Cronus juga menyabet tiga gelar pra musim, yakni Menpora Cup 2013, Piala Gubernur Jawa Timur, serta Trofeo Persija.
Pada ISL 2014 Singo Edan menjalani musim yang cukup bagus, walau pada akhirnya menyerah di semifinal kontra Persib. "Musim ini kami harus lebih kencang berlari. Misi saya adalah trofi ISL, saya tak ingin terlena dengan trofi-trofi lainnya," tegas pelatih asal Klaten.
Setelah mendapatkan bekal konfidensi di pra musim, langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi di fase berikutnya. Kompetisi dengan format satu wilayah dan jumlah pertandingan lebih banyak, otomatis konsistensi menurutnya harus lebih kuat.
"Bukan berarti setelah final Inter Island Cup kami diam dan puas dengan kinerja tim. Justru semakin banyak tugas untuk mengevaluasi tim berdasar pertandingan di Palembang. Saya optimistis Arema akan sangat siap bertanding di ISL," tandas Suharno.
CEO Arema Cronus Iwan Budianto juga mengingatkan kepada seluruh elemen tim bahwa gelar pra musim tidak disikapi berlebihan. Menurutnya Arema memiliki kapabilitas untuk bisa mendatangkan gelar lebih dari sekadar trofi pra musim dan itu wajib dioptimalkan.
"Arema Cronus memiliki aset dan potensi yang bagus di ISL. Kami senang karena bisa membuat Aremania bergembira di awal musim ini, tapi tim Singo Edan harus lebih berambisi membuat Arema bergembira di akhir musim (menjadi juara liga)," sebut Iwan Budianto.
Untuk dua musim berturut-turut, Arema tidak pernah kehilangan trofi di berbagai turnamen pra musim yang diikuti. Dari enam turnamen yang dijuarai pada 2013 hingga sekarang, hasil terburuk adalah Trofeo Persija 2015 yang berakhir dengan juara bersama.
Aremania berkonvoi selama Minggu-Senin dan mengarak bus pemain dari Lawang hingga pendopo Kabupaten Malang. Sebuah sambutan yang jauh di luar dugaan mengingat dua trofi tersebut hanyalah turnamen pramusim. Padahal pertempuran sesungguhnya belum dimulai.
Suharno, Pelatih Arema Cronus, menyadari sepenuhnya bahwa saat ini timnya belum mendapatkan apa-apa. Dianalogikan sebagai sekumpulan anak-anak, piala dari Palembang hanyalah sekadar gula-gula untuk membuat mereka lebih tertantang dan bersemangat di liga.
"Ibaratnya anak-anak, kami mendapat hadiah gula-gula agar semakin pintar dan termotivasi. Kira-kira begitulah saya menyikapi trofi SCM Cup dan Inter Island Cup. Ini baru sekadar hiburan dan pekerjaan lebih berat akan dihadapi di ISL nanti," ulas Suharno.
Dirinya yakin gelar pra musim akan menjadi pemantik semangat timnya di kompetisi reguler nanti. Suharno meyontohkan musim lalu, ketika Arema Cronus juga menyabet tiga gelar pra musim, yakni Menpora Cup 2013, Piala Gubernur Jawa Timur, serta Trofeo Persija.
Pada ISL 2014 Singo Edan menjalani musim yang cukup bagus, walau pada akhirnya menyerah di semifinal kontra Persib. "Musim ini kami harus lebih kencang berlari. Misi saya adalah trofi ISL, saya tak ingin terlena dengan trofi-trofi lainnya," tegas pelatih asal Klaten.
Setelah mendapatkan bekal konfidensi di pra musim, langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi di fase berikutnya. Kompetisi dengan format satu wilayah dan jumlah pertandingan lebih banyak, otomatis konsistensi menurutnya harus lebih kuat.
"Bukan berarti setelah final Inter Island Cup kami diam dan puas dengan kinerja tim. Justru semakin banyak tugas untuk mengevaluasi tim berdasar pertandingan di Palembang. Saya optimistis Arema akan sangat siap bertanding di ISL," tandas Suharno.
CEO Arema Cronus Iwan Budianto juga mengingatkan kepada seluruh elemen tim bahwa gelar pra musim tidak disikapi berlebihan. Menurutnya Arema memiliki kapabilitas untuk bisa mendatangkan gelar lebih dari sekadar trofi pra musim dan itu wajib dioptimalkan.
"Arema Cronus memiliki aset dan potensi yang bagus di ISL. Kami senang karena bisa membuat Aremania bergembira di awal musim ini, tapi tim Singo Edan harus lebih berambisi membuat Arema bergembira di akhir musim (menjadi juara liga)," sebut Iwan Budianto.
Untuk dua musim berturut-turut, Arema tidak pernah kehilangan trofi di berbagai turnamen pra musim yang diikuti. Dari enam turnamen yang dijuarai pada 2013 hingga sekarang, hasil terburuk adalah Trofeo Persija 2015 yang berakhir dengan juara bersama.
(sha)