Mayweather Batal, Promotor Acara Rugi Rp19 Juta
A
A
A
MELBOURNE - Penolakan visa Floyd Mayweather oleh pihak imigrasi Australia berdampak buruk bagi Max Markson. Promotor acara yang mengundang petinju tak terkalahkan Amerika Serikat itu sudah dibayangi kerugian dan mereka berniat untuk mengajukan banding terkait persoalan ini.
Mayweather dijadwalkan berada di Australia selama sepekan untuk bisnis. Dia rencananya akan melakukan makan malam di Melbourne dan Sydney. Namun impiannya bertemu penggemar di dua kota terkenal di Negeri Kangguru selama dua hari itu terpaksa batal terwujud setelah pihak imigrasi Australia tidak mengeluarkan visa kepada The Money.
Persoalan ini juga menyeret Markson selaku pihak promotor yang mengundang Mayweather. Dia mulai dibayangi kerugian, sebab tiket seharga AUD2000 atau sekira Rp19 juta sudah laku terjual. Berarti, penggemar petinju Amerika Serikat ini sudah dipastikan bakal memadati Crown casino dan Darling Bay Wharf, untuk jamuan makan malam.
"Saya pikir masih ada ruang untuk mengajukan banding dan kami akan melakukan itu. Pengembalian uang secara penuh akan tersedia untuk para penggemar yang tidak ingin menunggu," kata Markson dikutip Sydney Morning Herald, Kamis (5/2/2015).
Penolakan visa Mayweather, yang merupakan atlet dengan bayaran tertinggi di dunia pada tahun lalu, hanya beberapa jam sebelum ia dijadwalkan terbang ke Australia melalui pesawat pribadi bersama 30 orang rombongan.
"Makan malam bersama Mayweather di Melbourne dan Sydney telah ditunda sampai tanggal baru ditentukan setelah visanya resmi diterbitkan. Dia nampaknya begitu berharap untuk datang ke Australia dan bertemu para penggemarnya. Namun dia masih harus bersabar sampai tanggal baru diumumkan sesegera mungkin pada jejaring sosial media (Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya).
Mayweather dijadwalkan berada di Australia selama sepekan untuk bisnis. Dia rencananya akan melakukan makan malam di Melbourne dan Sydney. Namun impiannya bertemu penggemar di dua kota terkenal di Negeri Kangguru selama dua hari itu terpaksa batal terwujud setelah pihak imigrasi Australia tidak mengeluarkan visa kepada The Money.
Persoalan ini juga menyeret Markson selaku pihak promotor yang mengundang Mayweather. Dia mulai dibayangi kerugian, sebab tiket seharga AUD2000 atau sekira Rp19 juta sudah laku terjual. Berarti, penggemar petinju Amerika Serikat ini sudah dipastikan bakal memadati Crown casino dan Darling Bay Wharf, untuk jamuan makan malam.
"Saya pikir masih ada ruang untuk mengajukan banding dan kami akan melakukan itu. Pengembalian uang secara penuh akan tersedia untuk para penggemar yang tidak ingin menunggu," kata Markson dikutip Sydney Morning Herald, Kamis (5/2/2015).
Penolakan visa Mayweather, yang merupakan atlet dengan bayaran tertinggi di dunia pada tahun lalu, hanya beberapa jam sebelum ia dijadwalkan terbang ke Australia melalui pesawat pribadi bersama 30 orang rombongan.
"Makan malam bersama Mayweather di Melbourne dan Sydney telah ditunda sampai tanggal baru ditentukan setelah visanya resmi diterbitkan. Dia nampaknya begitu berharap untuk datang ke Australia dan bertemu para penggemarnya. Namun dia masih harus bersabar sampai tanggal baru diumumkan sesegera mungkin pada jejaring sosial media (Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya).
(bbk)