Awal Positif, Iwan Ingin Beri Kejutan Persela
A
A
A
LAMONGAN - Iwan Setiawan melakoni debut manis sebagai pelatih Persela Lamongan. Mantan arsitek Persija Jakarta itu membawa Laskar Joko Tingkir menang 1-0 atas Persegres Gresik United dalam laga uji coba di Stadion Surajaya, Minggu (8/2/2015).
Kendati menang, Iwan tetap kalem. Dia tak keburu memberikan penilaian muluk kepada timnya. Dia menyadari masih butuh banyak pembenahan sekaligus penambahan satu-dua pemain.
Iwan paham, dia memikul harapan publik Lamongan agar Laskar Joko Tingkir lebih baik dibanding musim lalu. Karena itulah dia tidak terlalu antusias dengan kemenangan di laga debut, karena tugas sesungguhnya adalah di ISL 2015 nanti. "Ini baru proses," katanya.
"Saya tak terlalu memikirkan apakah debut saya menang atau tidak. Terpenting saya mendapatkan referensi tentang potensi tim, sekaligus kelemahan-kelemahan yang perlu ditangani. Saya dengan coach Didik Ludiyanto (asisten pelatih) bekerja lebih keras karena ISL sudah dekat," demikian Iwan.
Diakui Iwan, kendati Persela tidak memiliki kemampuan seperti tim-tim lain yang pendanaannya luar biasa, namun publik Lamongan memiliki mimpi yang tinggi. Tim biru langit tidak puas hanya dengan posisi di papan tengah, tapi memiliki impian ke papan atas.
Karena itulah sosok pelatih bisa sangat memengaruhi perjalanan tim nantinya. "Impian publik Lamongan sama dengan tujuan yang ingin saya capai. Saya ingin Persela memberikan kejutan-kejutan seperti sebelumnya walau bukan termasuk tim kaya," sebut eks pelatih Pusamania Borneo FC.
Berdasarkan penilaian Iwan, Persela masih butuh satu-dua pemain, terutama di posisi striker dan tengah, semuanya pemain lokal. Di posisi striker, Persela hanya memiliki Bijahil Chalwa sebagai striker paling berpengalaman yang mewakili nama domestik.
Sedangkan di posisi gelandang sebenarnya cukup memadai, namun pelatih menginginkan ada lebih banyak pilihan. Untuk mencari striker lokal berkualitas juga bukan urusan mudah karena kompetisi sudah dekat. Tapi Iwan optimistis bisa memenuhi kebutuhan timnya.
Iwan menyebut pekan-pekan terakhir sebelum kick-off ISL bakal menjadi fase penting bagi timnya. "Di fase ini idealnya tinggal penyempurnaan, sehingga tim siap tempur di ISL," tandasnya.
Kendati menang, Iwan tetap kalem. Dia tak keburu memberikan penilaian muluk kepada timnya. Dia menyadari masih butuh banyak pembenahan sekaligus penambahan satu-dua pemain.
Iwan paham, dia memikul harapan publik Lamongan agar Laskar Joko Tingkir lebih baik dibanding musim lalu. Karena itulah dia tidak terlalu antusias dengan kemenangan di laga debut, karena tugas sesungguhnya adalah di ISL 2015 nanti. "Ini baru proses," katanya.
"Saya tak terlalu memikirkan apakah debut saya menang atau tidak. Terpenting saya mendapatkan referensi tentang potensi tim, sekaligus kelemahan-kelemahan yang perlu ditangani. Saya dengan coach Didik Ludiyanto (asisten pelatih) bekerja lebih keras karena ISL sudah dekat," demikian Iwan.
Diakui Iwan, kendati Persela tidak memiliki kemampuan seperti tim-tim lain yang pendanaannya luar biasa, namun publik Lamongan memiliki mimpi yang tinggi. Tim biru langit tidak puas hanya dengan posisi di papan tengah, tapi memiliki impian ke papan atas.
Karena itulah sosok pelatih bisa sangat memengaruhi perjalanan tim nantinya. "Impian publik Lamongan sama dengan tujuan yang ingin saya capai. Saya ingin Persela memberikan kejutan-kejutan seperti sebelumnya walau bukan termasuk tim kaya," sebut eks pelatih Pusamania Borneo FC.
Berdasarkan penilaian Iwan, Persela masih butuh satu-dua pemain, terutama di posisi striker dan tengah, semuanya pemain lokal. Di posisi striker, Persela hanya memiliki Bijahil Chalwa sebagai striker paling berpengalaman yang mewakili nama domestik.
Sedangkan di posisi gelandang sebenarnya cukup memadai, namun pelatih menginginkan ada lebih banyak pilihan. Untuk mencari striker lokal berkualitas juga bukan urusan mudah karena kompetisi sudah dekat. Tapi Iwan optimistis bisa memenuhi kebutuhan timnya.
Iwan menyebut pekan-pekan terakhir sebelum kick-off ISL bakal menjadi fase penting bagi timnya. "Di fase ini idealnya tinggal penyempurnaan, sehingga tim siap tempur di ISL," tandasnya.
(sha)