Mike Tyson Tak Bisa Kendalikan Kecanduan Seks
A
A
A
NEW YORK - Mike Tyson sebenarnya bisa menjadi petinju terbesar sepanjang masa bila dia mampu mengendalikan kecanduan seks. Hal itu diungkapkan mantan managernya Rory Holloway.
Kecintaan Tyson terhadap olah raga tinju sudah muncul sejak usia 15 tahun. Saat itu dia terpilih mengawakili sekolahnya untuk turun di ajang Olimpiade SMP. Joe Cortez adalah salah satu tumbal pertamanya pada 1981. Selang satu tahun kemudian, giliran Kelton Brown yang merasakan siksaan di atas ring.
Tyson, yang saat itu meraih medali emas pada 1982 sukses mengkanvaskan Brown di ronde pertama sekaligus memegang rekor KO tercepat dalam waktu 8 detik. Sejak itu karir pemilik nama lengkap Michael Gerard Tyson semakin gemilang, sebab dia mampu mencatatkan sejumlah rekor.
Salah satunya menjadi petinju termuda (20 tahun, 4 bulan, dan 22 hari) yang memegang gelar kelas berat WBC, WBA, IBF. Pada saat mantan petinju yang dikenal dengan julukan "Si Leher Beton" sedang berada dalam puncak karirnya, dia justru tersandung masalah hukum.
Enam tahun kemudian, Tyson mendekam di penjara setelah terbukti bersalah memperkosa anak berusia 18 tahun yang diketahui merupakan kontestan kecantikan Desiree Washington.
kecanduan seks itulah yang membuat karir Tyson meredup dan tim yang saat itu berada di belakangnya mencoba untuk mengendalikan hasratnya. Bahkan mereka sampai memperkerjakan sejumlah orang untuk menjaga sang bintang selama 24 jam agar dia tidak keluyuran ke klub malam.
Cerita mengejutkan ini terungkap dalam buku Holloway berjudul "The Untold Story of Mike Tyson." Dalam peluncuran buku itu, sahabatnya berkata: "Saya tahu tak ada seorang pun di atas ring yang bisa menghentikannya. Satu-satunya alasan dia tidak tampil maksimal, karena dia tidak mampu mengendalikan kelemahannya terhadap wanita," tutur Holloway dikutip Mirror, Selasa (10/2/2015).
"Setiap keputusan yang selalu dibuatnya tidak pernah terlepas dari wanita dan seks. Saya tidak berpikir ada yang mampu mengubah hasrat seseorang. Kasus pemerkosaan itu tak terelakan dan sejak saat itu sepanjang hidupku saya berjanji akan berjuang untuk menjaga Mike jauh dari perempuan. Tapi akhirnya waktu yang menjawab semua ketika seorang penjaga lapas memberitahu saya bahwa saya tidak bisa terus mengunjungi dia setiap hari. Padahal saya tahu pada saat itu puluhan perempuan sudah antri hanya untuk berkencan dengan Tyson. Artinya, masalah kecanduan seks Mike lebih banyak terjadi di dalam penjara ketimbang di luar," tambahnya.
Itu bukan kejahatan pertama yang pernah dilakukan Tyson. Sebab pada saat usia 13 tahun, dia sudah 38 kali ditangkap polisi akibat melakukan perkelahian. Mungkin pria kelahiran Brooklyn, New York, 30 Juni 1966 itu kehilangan sosok ayah. Kurangnya peran kelapa keluarga ternyata berdampak terhadap pertumbuhan anaknya.
Kecintaan Tyson terhadap olah raga tinju sudah muncul sejak usia 15 tahun. Saat itu dia terpilih mengawakili sekolahnya untuk turun di ajang Olimpiade SMP. Joe Cortez adalah salah satu tumbal pertamanya pada 1981. Selang satu tahun kemudian, giliran Kelton Brown yang merasakan siksaan di atas ring.
Tyson, yang saat itu meraih medali emas pada 1982 sukses mengkanvaskan Brown di ronde pertama sekaligus memegang rekor KO tercepat dalam waktu 8 detik. Sejak itu karir pemilik nama lengkap Michael Gerard Tyson semakin gemilang, sebab dia mampu mencatatkan sejumlah rekor.
Salah satunya menjadi petinju termuda (20 tahun, 4 bulan, dan 22 hari) yang memegang gelar kelas berat WBC, WBA, IBF. Pada saat mantan petinju yang dikenal dengan julukan "Si Leher Beton" sedang berada dalam puncak karirnya, dia justru tersandung masalah hukum.
Enam tahun kemudian, Tyson mendekam di penjara setelah terbukti bersalah memperkosa anak berusia 18 tahun yang diketahui merupakan kontestan kecantikan Desiree Washington.
kecanduan seks itulah yang membuat karir Tyson meredup dan tim yang saat itu berada di belakangnya mencoba untuk mengendalikan hasratnya. Bahkan mereka sampai memperkerjakan sejumlah orang untuk menjaga sang bintang selama 24 jam agar dia tidak keluyuran ke klub malam.
Cerita mengejutkan ini terungkap dalam buku Holloway berjudul "The Untold Story of Mike Tyson." Dalam peluncuran buku itu, sahabatnya berkata: "Saya tahu tak ada seorang pun di atas ring yang bisa menghentikannya. Satu-satunya alasan dia tidak tampil maksimal, karena dia tidak mampu mengendalikan kelemahannya terhadap wanita," tutur Holloway dikutip Mirror, Selasa (10/2/2015).
"Setiap keputusan yang selalu dibuatnya tidak pernah terlepas dari wanita dan seks. Saya tidak berpikir ada yang mampu mengubah hasrat seseorang. Kasus pemerkosaan itu tak terelakan dan sejak saat itu sepanjang hidupku saya berjanji akan berjuang untuk menjaga Mike jauh dari perempuan. Tapi akhirnya waktu yang menjawab semua ketika seorang penjaga lapas memberitahu saya bahwa saya tidak bisa terus mengunjungi dia setiap hari. Padahal saya tahu pada saat itu puluhan perempuan sudah antri hanya untuk berkencan dengan Tyson. Artinya, masalah kecanduan seks Mike lebih banyak terjadi di dalam penjara ketimbang di luar," tambahnya.
Itu bukan kejahatan pertama yang pernah dilakukan Tyson. Sebab pada saat usia 13 tahun, dia sudah 38 kali ditangkap polisi akibat melakukan perkelahian. Mungkin pria kelahiran Brooklyn, New York, 30 Juni 1966 itu kehilangan sosok ayah. Kurangnya peran kelapa keluarga ternyata berdampak terhadap pertumbuhan anaknya.
(sha)