Persela Belum Garang di Kandang
A
A
A
LAMONGAN - Laga uji coba kedua Persela Lamongan di Stadion Surajaya belum menunjukkan progres menjanjikan. Setelah hanya menang tipis 1-0 lawan Persegres Gresik United, Persela ditahan imbang Perseru Serui dengan skor 1-1 pada Selasa (10/2/2015) kemarin.
Persela yang sempat mengejutkan di SCM Cup 2015 lalu dan menembus semifinal, belum terlihat garang saat bermain di kandang. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pelatih anyar Iwan Setiawan karena Indonesia Super League (ISL) semakin dekat.
Padahal seharusnya Persela memiliki data gebrak berlebih di kandang sendiri dan itu menjadi modal penting di kompetisi selama ini. Musim lalu saja catatan kemenangan kandang memiliki peran penting membawa Laskar Joko Tingkir ke delapan besar ISL 2014.
Iwan Setiawan tidak menutupi fakta bahwa timnya masih jauh dari harapan hingga saat ini. Dirinya mencoba berpikir positif bahwa ujicoba lawan Perseru Serui menjadi sinyal agar tim semakin keras berupaya membenahi kelemahan yang tersisa.
"Tim ini belum berjalan sesuai yang kami inginkan. Saya dan staf pelatih lain terus berupaya memperbaiki agar lebih kompetitif lagi. ISL semakin dekat dan kami harus bisa menangani kekurangan di tim secepat mungkin," kata Iwan Setiawan, Rabu (11/2/2015).
Walau belum menjanjikan, Iwan optimistis Persela bakal siap 100 persen ketika ISL dimulai nanti. Kualitas pemain menurutnya sangat layak dan mencukupi, hanya saja masih perlu perbaikan secara organisasi yakni kerjasama antar lini.
"Dari sisi kualitas individu tak ada masalah. Pemain memiliki pengalaman di ISL. Hanya perlu peningkatan kerjasama," ujarnya. Melihat secara keseluruhan selama pra musim, Persela memang belum pernah menunjukkan produktivitas yang memuaskan.
Sementara, beredar rumor bahwa belum geregetnya performa Persela Lamongan ada kaitannya dengan tunggakan gaji yang dikeluhkan sejumlah pemain. Ada pemain Persela yang melapor ke Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) bahwa Persela belum melunasi dua bulan gaji.
Namun hingga berita ditulis belum ada statemen resmi dari manajemen Persela Lamongan. Tim pesisir utara Jawa Timur ini dikenal akrab dengan tunggakan gaji selama tiga musim terakhir. Paling parah pada 2013 silam karena tunggakan sempat lebih dari empat bulan.
Persela yang sempat mengejutkan di SCM Cup 2015 lalu dan menembus semifinal, belum terlihat garang saat bermain di kandang. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pelatih anyar Iwan Setiawan karena Indonesia Super League (ISL) semakin dekat.
Padahal seharusnya Persela memiliki data gebrak berlebih di kandang sendiri dan itu menjadi modal penting di kompetisi selama ini. Musim lalu saja catatan kemenangan kandang memiliki peran penting membawa Laskar Joko Tingkir ke delapan besar ISL 2014.
Iwan Setiawan tidak menutupi fakta bahwa timnya masih jauh dari harapan hingga saat ini. Dirinya mencoba berpikir positif bahwa ujicoba lawan Perseru Serui menjadi sinyal agar tim semakin keras berupaya membenahi kelemahan yang tersisa.
"Tim ini belum berjalan sesuai yang kami inginkan. Saya dan staf pelatih lain terus berupaya memperbaiki agar lebih kompetitif lagi. ISL semakin dekat dan kami harus bisa menangani kekurangan di tim secepat mungkin," kata Iwan Setiawan, Rabu (11/2/2015).
Walau belum menjanjikan, Iwan optimistis Persela bakal siap 100 persen ketika ISL dimulai nanti. Kualitas pemain menurutnya sangat layak dan mencukupi, hanya saja masih perlu perbaikan secara organisasi yakni kerjasama antar lini.
"Dari sisi kualitas individu tak ada masalah. Pemain memiliki pengalaman di ISL. Hanya perlu peningkatan kerjasama," ujarnya. Melihat secara keseluruhan selama pra musim, Persela memang belum pernah menunjukkan produktivitas yang memuaskan.
Sementara, beredar rumor bahwa belum geregetnya performa Persela Lamongan ada kaitannya dengan tunggakan gaji yang dikeluhkan sejumlah pemain. Ada pemain Persela yang melapor ke Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) bahwa Persela belum melunasi dua bulan gaji.
Namun hingga berita ditulis belum ada statemen resmi dari manajemen Persela Lamongan. Tim pesisir utara Jawa Timur ini dikenal akrab dengan tunggakan gaji selama tiga musim terakhir. Paling parah pada 2013 silam karena tunggakan sempat lebih dari empat bulan.
(bbk)