Juara Popmie InstaHits Basketball , SMA 116 Ragunan ke Amerika
Juara Popmie InstaHits Basketball , SMA 116 Ragunan ke Amerika
A
A
A
JAKARTA - Berkat prestasinya menjuarainya Pop Mie InstaHits Basketball, Sekolah Menengah Atas (SMA) 116 Ragunan Jakarta akan mendapatkan hadiah istimewa. Kemenangannya di final atas SMA IPH Surabaya dengan skor tipis 74-72, Minggu (15/2/2015) kemarin, membawa wakil Jakarta itu akan terbang ke Amerika Serikat.
Seluruh pemain SMA 116 akan mendapatkan pengalaman menarik dengan menimba ilmu di kompetisi bola basket NBA. Mereka akan menyaksikan salah satu pertandingan NBA yang akan digelar April mendatang di Las Vegas.
Meski memenangkan duel yang berlangsung ketat di Hall Basket, Senayan, Jakarta, anak asuh Irma Amelia mengawali permainan dengan sedikit tekanan. Maklum lawan yang mereka hadapi berspostur lebih tinggi. Para pemain SMA 116 lebih banyak mengandalkan tembakan tiga angka. Dua kuarter awal SMA 116 harus mengakui keunggulan lawannya, yakni 17-21 di kuarter pertama dan 33-36 di kuarter kedua.
Ravi Muhammad Basith dkk baru bisa bangkit di kuarter ketiga, dengan rotasi pemain yang lebih berani. SMA 116 akhirnya berhasil lepas dari tekanan lawan dan mengakhiri kuarter tiga dengan unggul tipis satu angka 57-56.
Di Kuarter terakhir permainan berbalik dikuasai SMA 116, lawannya SMA IPH Surabaya yang hanya mengandalkan lima pemain intinya, akhirnya kelelahan, puncaknya adalah pada dua menit akhir pertandingan ketika kapten Tim SMA IPH Surabaya Widyanto harus keluar lapangan karena mengalami kram kaki. Momentum ini dapat dimanfaatkan dengan baik SMA 116 dan memenangkan pertandingan dengan skor tipis 74-72.
Keunggulan SMA 116 Ragunan Jakarta hampir separuhnya didapat dari tembakan tiga angka, tercatat dari 25 kali percobaan 12 kalinya berhasil menyumbang angka 36. Janos Marcello menjadi yang terbanyak mencetak tiga poin yakni lima kali berhasil dari sembilan kali percobaannya. Namun begitu angka tertinggi bagi SMA 116 diraih Basith yang membukukan 21 angka sekaligus keluar sebagai pemain terbaik. Sedangkan di kubu SMA IPH Surabaya kapten tim Widyanto mencatat point tertinggi 30 angka.
Usai pertandingan pelatih Irma Amelia mengaku puas dan mengapresiasi semangat juang pemainnya. “'Semangat pemain luar biasa, merkea kuarng tenang di dua kuarter awal, pertahanan mudah dijebol oleh transisi lawan. Baru di ujung kuarter dua mulai enak mainnya,” paparnya dalam rilis yang diterima Sindonews.
Irma mengakui lawan lebih unggu di paint area atau bawah ring karena memuliki postur yang lebih tinggi, “Kita sulit masuk ke Paint Area, jadi kita mengandalkan tempakan tiga angka. Sangat puas dengan hasil ini persiapan enam bulan yang kita lakukan tidak sia-sia, kini pemain dapat menik,ati hasilnya dengan jalan-jalan ke Amerika untuk nonton langsung laga NBA”
Sementara itu pelatih SMA IPH Surabaya, Rudy Wijaya mengungkapkan konsentrasi pemainnya kendur, khususnya dua kuarter terakhir apalagi sering kecolongan dengan tembakan tiga angka. “Kita tidak menyangka hampir semua pemain lawan memiliki kemampuan menembak tiga angka dengan baik, awalnya kita mewaspadai dua pemain mereka saja tetapi ternyata semua bagus nembak tiga angkanya”.
“Pertandingan berlangsung ketat sepanjang pertandingan, sehingga kami tidak berani merotasi pemain, karena kemampuan skill dan mental dengan pemain cadangan cukup jauh, jadi kita hanya mengandalkan lima pemain inti tersebut. Namun sayang dua menit terakhir kapten kita harus keluar karena kram, inilah awal kekalahan kita. Ditinggal kapten permainan menjadi drop, dan ini dimanfaatkan lawan dengan baik” terang Rudy Wijaya
Sebelum laga Final ajang ini digelar sejak Desember tahun lalu, sebanyak 16 tim dari masing-masing kota sudah berkompetisi di Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Jakarta, dan Makasar. Dalam prosesnya, babak reguler itu menghasilkan enam tim dari enam kota regional yang bersaing di grand final Jakarta. Ajang ini merupakan kali kelima bagi Popmie.
"Ini sudah kelima kalinya kami gelar dan sudah banyak menciptakan basket-basket profesional. Tahun ini memang ada sedikit perubahan dalam hal tema. Dulu hanya basketball, sekarang kami sebut Pop Mie InstaHits Baskteball. Tema ini dipilih karena kami menyadari bahwa anak muda selalu aktif melakukan hal-hal yang positif, kreatif, serta dekat dengan gadget dan social media. Oleh karenanya, kami ingin menggabungkan dan memfasilitasi gaya hidup mereka yang praktis dan ingin selalu eksis, namun bisa tetap sehat dan aktif berolahraga basket sekaligus dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada untuk tetap eksis dan nge-hits secara instan," ujar General Marketing Noodle Division CBP Sukses Makmur Tbk, Julia Atman.
Selain final tim-tim peserta, Pop Mie InstaHits Basketball ini juga dimeriahkan penampilan dari bintang-bintang basket nasional dan internasional, plus bintang tamu artis ternama Maliq & d'Essentials.
Seluruh pemain SMA 116 akan mendapatkan pengalaman menarik dengan menimba ilmu di kompetisi bola basket NBA. Mereka akan menyaksikan salah satu pertandingan NBA yang akan digelar April mendatang di Las Vegas.
Meski memenangkan duel yang berlangsung ketat di Hall Basket, Senayan, Jakarta, anak asuh Irma Amelia mengawali permainan dengan sedikit tekanan. Maklum lawan yang mereka hadapi berspostur lebih tinggi. Para pemain SMA 116 lebih banyak mengandalkan tembakan tiga angka. Dua kuarter awal SMA 116 harus mengakui keunggulan lawannya, yakni 17-21 di kuarter pertama dan 33-36 di kuarter kedua.
Ravi Muhammad Basith dkk baru bisa bangkit di kuarter ketiga, dengan rotasi pemain yang lebih berani. SMA 116 akhirnya berhasil lepas dari tekanan lawan dan mengakhiri kuarter tiga dengan unggul tipis satu angka 57-56.
Di Kuarter terakhir permainan berbalik dikuasai SMA 116, lawannya SMA IPH Surabaya yang hanya mengandalkan lima pemain intinya, akhirnya kelelahan, puncaknya adalah pada dua menit akhir pertandingan ketika kapten Tim SMA IPH Surabaya Widyanto harus keluar lapangan karena mengalami kram kaki. Momentum ini dapat dimanfaatkan dengan baik SMA 116 dan memenangkan pertandingan dengan skor tipis 74-72.
Keunggulan SMA 116 Ragunan Jakarta hampir separuhnya didapat dari tembakan tiga angka, tercatat dari 25 kali percobaan 12 kalinya berhasil menyumbang angka 36. Janos Marcello menjadi yang terbanyak mencetak tiga poin yakni lima kali berhasil dari sembilan kali percobaannya. Namun begitu angka tertinggi bagi SMA 116 diraih Basith yang membukukan 21 angka sekaligus keluar sebagai pemain terbaik. Sedangkan di kubu SMA IPH Surabaya kapten tim Widyanto mencatat point tertinggi 30 angka.
Usai pertandingan pelatih Irma Amelia mengaku puas dan mengapresiasi semangat juang pemainnya. “'Semangat pemain luar biasa, merkea kuarng tenang di dua kuarter awal, pertahanan mudah dijebol oleh transisi lawan. Baru di ujung kuarter dua mulai enak mainnya,” paparnya dalam rilis yang diterima Sindonews.
Irma mengakui lawan lebih unggu di paint area atau bawah ring karena memuliki postur yang lebih tinggi, “Kita sulit masuk ke Paint Area, jadi kita mengandalkan tempakan tiga angka. Sangat puas dengan hasil ini persiapan enam bulan yang kita lakukan tidak sia-sia, kini pemain dapat menik,ati hasilnya dengan jalan-jalan ke Amerika untuk nonton langsung laga NBA”
Sementara itu pelatih SMA IPH Surabaya, Rudy Wijaya mengungkapkan konsentrasi pemainnya kendur, khususnya dua kuarter terakhir apalagi sering kecolongan dengan tembakan tiga angka. “Kita tidak menyangka hampir semua pemain lawan memiliki kemampuan menembak tiga angka dengan baik, awalnya kita mewaspadai dua pemain mereka saja tetapi ternyata semua bagus nembak tiga angkanya”.
“Pertandingan berlangsung ketat sepanjang pertandingan, sehingga kami tidak berani merotasi pemain, karena kemampuan skill dan mental dengan pemain cadangan cukup jauh, jadi kita hanya mengandalkan lima pemain inti tersebut. Namun sayang dua menit terakhir kapten kita harus keluar karena kram, inilah awal kekalahan kita. Ditinggal kapten permainan menjadi drop, dan ini dimanfaatkan lawan dengan baik” terang Rudy Wijaya
Sebelum laga Final ajang ini digelar sejak Desember tahun lalu, sebanyak 16 tim dari masing-masing kota sudah berkompetisi di Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Jakarta, dan Makasar. Dalam prosesnya, babak reguler itu menghasilkan enam tim dari enam kota regional yang bersaing di grand final Jakarta. Ajang ini merupakan kali kelima bagi Popmie.
"Ini sudah kelima kalinya kami gelar dan sudah banyak menciptakan basket-basket profesional. Tahun ini memang ada sedikit perubahan dalam hal tema. Dulu hanya basketball, sekarang kami sebut Pop Mie InstaHits Baskteball. Tema ini dipilih karena kami menyadari bahwa anak muda selalu aktif melakukan hal-hal yang positif, kreatif, serta dekat dengan gadget dan social media. Oleh karenanya, kami ingin menggabungkan dan memfasilitasi gaya hidup mereka yang praktis dan ingin selalu eksis, namun bisa tetap sehat dan aktif berolahraga basket sekaligus dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada untuk tetap eksis dan nge-hits secara instan," ujar General Marketing Noodle Division CBP Sukses Makmur Tbk, Julia Atman.
Selain final tim-tim peserta, Pop Mie InstaHits Basketball ini juga dimeriahkan penampilan dari bintang-bintang basket nasional dan internasional, plus bintang tamu artis ternama Maliq & d'Essentials.
(bbk)
Explore More