Duh...Atlet Sierra Leone Jadi Pengemis di London
A
A
A
LONDON - Atlet lari Sierra Leone Jimmy Thoronka ditemukan jadi pengemis di London, Inggris. Sempat hilang selama enam bulan, pemuda yang jadi kebanggan di negaranya sendiri malah sial di tanah Britania Raya hingga sekarang.
Dilansir The Guardian, Jumat (6/3/2015), Thoronka yang baru berusia 20 tahun adalah pelari unggulan di nomor 100 meter. Bakat itu membawanya ke Pesta Olahraga Persemakmuran di Glasgow pada Juli hingga Agustus 2014 lalu. Thoronka juga berkompetisi di lari estafet nomor 4x100m, namun sayang gagal memenangkan medali.
Seusai acara, beberapa atlet Sierra Leone lain telah kembali ke negara berpenghuni 6 juta jiwa itu. Namun Thoronka gagal pulang ke negaranya sebab kehilangan tas yang berisi dompet dan paspornya sewaktu di Glasgow.
"Saya sangat senang bisa datang ke Glasgow. Saya melihatnya sebagai kesempatan besar. Saya sudah berkompetisi di ajang internasional sebelumnya seperti di Singapura dan Isle of Man, tapi ini adalah yang paling besar bagi saya," beber Thoronka.
"Saya berharap bisa menangkan medali untuk negara saya. Tapi selama pesta persemakmuran, saya mendapat kabar buruk bahwa paman saya meninggal dan kemungkinan karena Ebola. Saya tidak bisa berhenti menangis sebab sangat sulit melanjutkan persaingan meski saya terus mencobanya," lanjutnya.
"Saya ingin pergi ke London untuk sementara setelah ajang itu tapi tas saya yang berisi uang dan paspor dicuri di stasiun Glasgow. Saya takut melapor polisi sebab takut ditangkap dan ditempatkan di sel sehingga saya minta tolong seseorang untuk membayar ongkos saya ke London dan beruntung mereka mau membantu saya," tutupnya.
Kesulitan Thoronka terlunta-lunta di negara orang bisa anda bayangkan. Hari ini saja, dia mencuci pakaiannya di toilet umum dan menjemurnya di rerumputan taman serta tak punya pekerjaan.
Presiden Asosiasi Atletik Sierra Leone, Abdul Karim Sesay sempat mengatakan Thoronka punya potensi jadi salah satu pelari tercepat di dunia. Sejauh ini hanya Usain Bolt sebagai pelari dari Benua Afrika yang sudah diakui dunia.
"Dia tak hanya pelari yang brilian tetapi seorang atlet alami yang sangat cepat. Dia juga sangat disiplin, fokus, serta bersedia mendengarkan pelatih dengan cermat sehingga bisa meningkatkan kemampuannya. Dia ingin menjadi pelari terbaik di dunia dan saya percaya dengan pelatihan dan kondisi yang tepat ia bisa mewujudkannya," ungkapnya.
Dilansir The Guardian, Jumat (6/3/2015), Thoronka yang baru berusia 20 tahun adalah pelari unggulan di nomor 100 meter. Bakat itu membawanya ke Pesta Olahraga Persemakmuran di Glasgow pada Juli hingga Agustus 2014 lalu. Thoronka juga berkompetisi di lari estafet nomor 4x100m, namun sayang gagal memenangkan medali.
Seusai acara, beberapa atlet Sierra Leone lain telah kembali ke negara berpenghuni 6 juta jiwa itu. Namun Thoronka gagal pulang ke negaranya sebab kehilangan tas yang berisi dompet dan paspornya sewaktu di Glasgow.
"Saya sangat senang bisa datang ke Glasgow. Saya melihatnya sebagai kesempatan besar. Saya sudah berkompetisi di ajang internasional sebelumnya seperti di Singapura dan Isle of Man, tapi ini adalah yang paling besar bagi saya," beber Thoronka.
"Saya berharap bisa menangkan medali untuk negara saya. Tapi selama pesta persemakmuran, saya mendapat kabar buruk bahwa paman saya meninggal dan kemungkinan karena Ebola. Saya tidak bisa berhenti menangis sebab sangat sulit melanjutkan persaingan meski saya terus mencobanya," lanjutnya.
"Saya ingin pergi ke London untuk sementara setelah ajang itu tapi tas saya yang berisi uang dan paspor dicuri di stasiun Glasgow. Saya takut melapor polisi sebab takut ditangkap dan ditempatkan di sel sehingga saya minta tolong seseorang untuk membayar ongkos saya ke London dan beruntung mereka mau membantu saya," tutupnya.
Kesulitan Thoronka terlunta-lunta di negara orang bisa anda bayangkan. Hari ini saja, dia mencuci pakaiannya di toilet umum dan menjemurnya di rerumputan taman serta tak punya pekerjaan.
Presiden Asosiasi Atletik Sierra Leone, Abdul Karim Sesay sempat mengatakan Thoronka punya potensi jadi salah satu pelari tercepat di dunia. Sejauh ini hanya Usain Bolt sebagai pelari dari Benua Afrika yang sudah diakui dunia.
"Dia tak hanya pelari yang brilian tetapi seorang atlet alami yang sangat cepat. Dia juga sangat disiplin, fokus, serta bersedia mendengarkan pelatih dengan cermat sehingga bisa meningkatkan kemampuannya. Dia ingin menjadi pelari terbaik di dunia dan saya percaya dengan pelatihan dan kondisi yang tepat ia bisa mewujudkannya," ungkapnya.
(bbk)