Maksimalkan Tiki Taka, PSS Perkuat Otot Paha

Jum'at, 13 Maret 2015 - 14:15 WIB
Maksimalkan Tiki Taka, PSS Perkuat Otot Paha
Maksimalkan Tiki Taka, PSS Perkuat Otot Paha
A A A
SLEMAN - Pelatih PSS Sleman serius menggenjot fisik pasukannya setelah tes VO2 Max. Langkah itu dilakukan untuk memaksimalkan skema Tiki Taka alias satu-dua sentuhan dengan memperkuat kekuatan otot paha para pemainnya.
Jaya Hartono mengatakan, dengan formasi yang diterapkan, anak-anak Sleman akan bermain dengan memaksimalkan lebar lapangan saat membangun serangan."Otot kaki menjadi sangat penting untuk bisa bermain satu dua kali sentuhan dengan gerakan cepat,"jelas mantan pelatih Deltras Sidoarjo tersebut.

Agenda penguatan fisik dan teknis tersebut akan terus digenjot hingga minggu depan. Hasil dari latihan akan dilihat pada laga uji coba yang rencananya akan digelar 21 Maret mendatang. Meskipun hingga kini belum dapat dipastikan siapakah yang akan dijadikan lawan laga persahabatan tersebut, tercatat laga tersebut menjadi laga pertama PSS dengan tim selevel setelah diasuh Jaya Hartono.

Di bawah asuhan Jaya Hartono PSS Sleman akan menerapkan skema 4-4-2 dengan gaya permainan satu dua kali sentuhan bola. Diimbangi dengan gerak cepat dari para pemain, bisa dikatakan Sleman akan membawa gaya tiki-taka seperti yang dibawakan oleh Barcelona Spanyol.

Sejak diperkenalkan menjadi arsitek PSS Sleman, Jaya Hartono memang menargetkan uji coba untuk persiapan Divisi Utama 2015 mulai digelar minggu ketiga Maret. Hal itu mempertimbangkan, dua pekan pertama membesut tim Elang Jawa, yang dilakukan adalah menyeleksi para pemain yang akan dibawa mengarungi musim kompetisi.

Sementara dengan mempertimbangkan hasil tes VO2 Max yang menunjukkan fisik para pemainnya masih di bawah standar, penguatan endurance juga menjadi materi yang diselipkan setiap kali menggelar latihan. Dan selain persoalan teknis, pelatih yang mengawali karir menjadi coach di Persik Kediri tersebut, juga mencermati masalah di luar lapangan seperti asupan gizi bagi pemain.

Pola makan penggawa Elang Jawa diatur sedemikian rupa dan ditentukan menunya, baik saat sarapan, makan siang dan makan malam. Hal tersebut juga dilakukan agar para pemain terhindar dari penyakit akibat mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai. "Kesehatan pemain di luar lapangan juga harus dijaga,"ujar Jaya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8539 seconds (0.1#10.140)