Ferry Aman Saragih, Menyeruak di Antara Nama Besar Gelandang Arema
A
A
A
BALI - Gelandang Arema Cronus Ferry Aman Saragih mencatat progres signifikan musim ini. Melihat performanya di pramusim, pemain kelahiran Kediri, Indonesia, 12 Juni 1987, itu memiliki kans besar untuk tidak sekadar menjadi penghangat bangku cadangan di skuat Singo Edan.
FAS, sebutan Ferry yang diambil dari inisial namanya, menjadi pemain paling menonjol ketika Arema Cronus mengalahkan Pelita Bandung Raya (PBR) 2-0 pada laga pembuka Bali Island Cup di Stadion Kapten Diptha, Gianyar, Bali, Kamis (12/3/2015). Masuk sebagai pengganti, dia mencetak satu gol dan satu assist.
Jika sanggup melanjutkan performanya secara konsisten, bukan mustahil musim 2015 lebih menjanjikan ketimbang saat di Arema pada 2012 silam. Tapi, benarkah dia sudah memenuhi syarat menjadi kekuatan utama? Pelatih belum memberi kepastian.
Banyaknya lini tengah Arema seperti Ahmad Bustomi, Gede Sukadana, Hendro Siswanto, Sengbah Kennedy, serta Juan Revi, memang memunculkan persaingan ketat. Nama Ahmad Bustomi misalnya, bakal susah digeser dari kompososi paten Singo Edan.
"FAS menunjukkan progres menggembirakan sejak datang ke Arema. Dia terlihat selalu bekerja keras menjalankan tugasnya dan tidak mempersoalkan di mana akan bermain. Kebetulan memang di bisa diposisikan di berbagai pos di tengah," tutur Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus.
Namun dia menyebut ada syarat khusus jika FAS ingin menjadi kekuatan inti Arema musim ini. "Syaratnya adalah bermain lebih baik lagi dan konsisten di kompetisi. Ada banyak pemain tengah yang semuanya berpeluang tampil reguler dan saya kira FAS menyadari itu," tambah Joko.
FAS yang pernah bermain di Deltras Sidoarjo, sebelumnya kurang begitu moncer ketika memperkuat Pusamania Borneo FC musim lalu. Namun sejak didatangkan pelatih Suharno ke Stadion Kanjuruhan, staf pelatih menilai ada peningkatan yang cukup signifikan.
Selama pramusim, pelatih menggemblengnya dengan berbagai macam tugas, termasuk gelandang serang, gelandang bertahan, hingga box to box midfielder. Stamina yang di atas rata-rata menjadi modal pemain ini untuk melakukan tugas berbeda.
"Saya merasa belum istimewa dan akan terus berusaha meningkatkan level permainan. Saya tahu banyak pemain hebat di tim ini dan harus bersaing keras. Impian saya jelas, yakni memberikan kontribusi yang bagus untuk Arema," demikian kata FAS.
FAS, sebutan Ferry yang diambil dari inisial namanya, menjadi pemain paling menonjol ketika Arema Cronus mengalahkan Pelita Bandung Raya (PBR) 2-0 pada laga pembuka Bali Island Cup di Stadion Kapten Diptha, Gianyar, Bali, Kamis (12/3/2015). Masuk sebagai pengganti, dia mencetak satu gol dan satu assist.
Jika sanggup melanjutkan performanya secara konsisten, bukan mustahil musim 2015 lebih menjanjikan ketimbang saat di Arema pada 2012 silam. Tapi, benarkah dia sudah memenuhi syarat menjadi kekuatan utama? Pelatih belum memberi kepastian.
Banyaknya lini tengah Arema seperti Ahmad Bustomi, Gede Sukadana, Hendro Siswanto, Sengbah Kennedy, serta Juan Revi, memang memunculkan persaingan ketat. Nama Ahmad Bustomi misalnya, bakal susah digeser dari kompososi paten Singo Edan.
"FAS menunjukkan progres menggembirakan sejak datang ke Arema. Dia terlihat selalu bekerja keras menjalankan tugasnya dan tidak mempersoalkan di mana akan bermain. Kebetulan memang di bisa diposisikan di berbagai pos di tengah," tutur Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus.
Namun dia menyebut ada syarat khusus jika FAS ingin menjadi kekuatan inti Arema musim ini. "Syaratnya adalah bermain lebih baik lagi dan konsisten di kompetisi. Ada banyak pemain tengah yang semuanya berpeluang tampil reguler dan saya kira FAS menyadari itu," tambah Joko.
FAS yang pernah bermain di Deltras Sidoarjo, sebelumnya kurang begitu moncer ketika memperkuat Pusamania Borneo FC musim lalu. Namun sejak didatangkan pelatih Suharno ke Stadion Kanjuruhan, staf pelatih menilai ada peningkatan yang cukup signifikan.
Selama pramusim, pelatih menggemblengnya dengan berbagai macam tugas, termasuk gelandang serang, gelandang bertahan, hingga box to box midfielder. Stamina yang di atas rata-rata menjadi modal pemain ini untuk melakukan tugas berbeda.
"Saya merasa belum istimewa dan akan terus berusaha meningkatkan level permainan. Saya tahu banyak pemain hebat di tim ini dan harus bersaing keras. Impian saya jelas, yakni memberikan kontribusi yang bagus untuk Arema," demikian kata FAS.
(sha)