Takut Tak Direstui Polisi, PSS Kebut Proses Perizinan
A
A
A
YOGYAKARTA - Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman bertindak cepat. Mereka melakukan proses perizinan agar pihak kepolisian bisa memberikan restu pada Elang Jawa menggelar laga uji coba melawan PPSM Magelang di Sleman, Minggu (5/4/2015).
Melawan PPSM merupakan laga persahabatan lanjutan setelah sebelumnya, mereka telah telah melawat ke Magelang, Selasa (31/3/2015) lalu. PPS Sleman mempunyai kenangan buruk saat mengurus proses perizinan untuk menggelar pertandingan di kandang sendiri. "Ketika tim berjuang di Magelang (Selasa 31/3), kami juga langsung mengajukan izin ke Polres Sleman. Selasa (31/3) izin kami sampaikan ke polisi,” tutur Ketua Panpel PSS Ediyanto.
Langkah untuk memproses izin jauh-jauh hari tidak terlepas dari penilaian bahwa pihak kepolisian tampaknya masih berat menerbitkan izin untuk pertandingan bagi PSS Sleman. Dengan proses yang panjang, diharapkan kepolisian memiliki waktu lebih longgar untuk memproses dan Panpel bisa maksimal melakukan advokasi pendampingan agar izin bisa keluar. “Ada waktu beberapa hari bagi kepolisian untuk mengkaji pengajuan izin uji coba melawan PPSM. Kami harapkan ya disetujui,” tandasnya.
Secara teknis, Ediyanto mengaku pihaknya tetap optimistis Polres Sleman bisa mengeluarkan izin laga kandang PSS Sleman melawan PPSM Magelang. Hal tersebut dipengaruhi oleh lancarnya pertandingan antara PSS Sleman dengan PSBK Blitar yang berlangsung pekan lalu.
Izin laga melawan PSBK Blitar sempat terkatung-katung hingga H-1 laga karena pihak kepolisian masih tidak yakin dengan kondusifitasnya pertandingan yang digelar PSS Sleman. Bahkan ketidakyakinan tersebut berimbas pada tidak keluarnya restu partai persahabatan melawan Persipur Purwodadi yang dijadwalkan lebih dulu digelar sebelum mencoba kekuatan PSBK Blitar.
Keributan yang terjadi di Jalan Raya Yogyakarta-Magelang dengan melibatkan kelompok suporter sepakbola menjadikan Polres Sleman sulit mengeluarkan izin pertandingan untuk PSS Sleman. Gesekan antar suporter sepakbola menjadi alasan pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin laga.
“Selama ini kekhawatiran polisi tidak terbukti. Lagi pula kami juga sekaligus belajar sebagai persiapan sebelum bergulirnya kompetisi Divisi Utama," tambah Ediyanto.
Untuk mendukung ketenangan suasana setiap kali pertandingan untuk PSS digelar di Stadion Maguwoharjo, personil keamanan yang akan ditempatkan ditambah. Jika sebelumnya hanya 350 orang, semenjak persahabatan melawan PSBK digelar jumlah personil polisi yang ditempatkan naik menjadi 500 orang.
Melawan PPSM merupakan laga persahabatan lanjutan setelah sebelumnya, mereka telah telah melawat ke Magelang, Selasa (31/3/2015) lalu. PPS Sleman mempunyai kenangan buruk saat mengurus proses perizinan untuk menggelar pertandingan di kandang sendiri. "Ketika tim berjuang di Magelang (Selasa 31/3), kami juga langsung mengajukan izin ke Polres Sleman. Selasa (31/3) izin kami sampaikan ke polisi,” tutur Ketua Panpel PSS Ediyanto.
Langkah untuk memproses izin jauh-jauh hari tidak terlepas dari penilaian bahwa pihak kepolisian tampaknya masih berat menerbitkan izin untuk pertandingan bagi PSS Sleman. Dengan proses yang panjang, diharapkan kepolisian memiliki waktu lebih longgar untuk memproses dan Panpel bisa maksimal melakukan advokasi pendampingan agar izin bisa keluar. “Ada waktu beberapa hari bagi kepolisian untuk mengkaji pengajuan izin uji coba melawan PPSM. Kami harapkan ya disetujui,” tandasnya.
Secara teknis, Ediyanto mengaku pihaknya tetap optimistis Polres Sleman bisa mengeluarkan izin laga kandang PSS Sleman melawan PPSM Magelang. Hal tersebut dipengaruhi oleh lancarnya pertandingan antara PSS Sleman dengan PSBK Blitar yang berlangsung pekan lalu.
Izin laga melawan PSBK Blitar sempat terkatung-katung hingga H-1 laga karena pihak kepolisian masih tidak yakin dengan kondusifitasnya pertandingan yang digelar PSS Sleman. Bahkan ketidakyakinan tersebut berimbas pada tidak keluarnya restu partai persahabatan melawan Persipur Purwodadi yang dijadwalkan lebih dulu digelar sebelum mencoba kekuatan PSBK Blitar.
Keributan yang terjadi di Jalan Raya Yogyakarta-Magelang dengan melibatkan kelompok suporter sepakbola menjadikan Polres Sleman sulit mengeluarkan izin pertandingan untuk PSS Sleman. Gesekan antar suporter sepakbola menjadi alasan pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin laga.
“Selama ini kekhawatiran polisi tidak terbukti. Lagi pula kami juga sekaligus belajar sebagai persiapan sebelum bergulirnya kompetisi Divisi Utama," tambah Ediyanto.
Untuk mendukung ketenangan suasana setiap kali pertandingan untuk PSS digelar di Stadion Maguwoharjo, personil keamanan yang akan ditempatkan ditambah. Jika sebelumnya hanya 350 orang, semenjak persahabatan melawan PSBK digelar jumlah personil polisi yang ditempatkan naik menjadi 500 orang.
(bbk)