Persib Minta Maaf Usai Padamnya Pencahayaan Pada Laga Perdana
A
A
A
BANDUNG - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Risha Adhi Widjaya meminta maaf atas ketidaknyamanan pihaknya dalam menggelar pertandingan antara Persib Bandung melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat,Sabtu (4/4/2015). Di laga perdana Qatar National Bank (QNB) League 2015 yang sudah berjalan hingga menit 85 itu, pertandingan harus dihentikan sementara lantaran lampu Stadion mendadak mati.
Sontak, pertandingan yang tengah memanas tersebut harus dihentikan. Menurut Risha, penyebab mati lampu Stadion tersebut dikarenakan adanya kesalahan pada mesin diesel.
"Kita sudah koordinasi dengan pengelola Stadion. Katanya ada kesalahan teknis di diesel, sehingga lampu Stadion mati. Tidak ada pengaruh kalau hujan, karena problem sebenarnya ada di mesin diesel," ujar Risha saat ditemui seusai pertandingan.
Rencananya, pihaknya akan mengirimkan tenaga ahli agar dipertandingan selanjutnya menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR), Selasa (7/4) mendatang, kesalahan serupa tidak terulang.
"Besok kita akan mengambil tenaga ahli untuk mengetahui permasalahan lebih lanjut. Melakukan perbaikan agar tanggal 7 (April) tidak terulang kembali," harapnya.
Risha mengaku tidak mengetahui jika kesalahan tersebut akan melahirkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Saya secara jujur belum tahu ada sanksi atau denda. Pasti kita akan laporkan tertulis secara rinci kepada pengawas pertandingan lalu ke PT Liga mengenai mekanisme denda sanksi belum bisa menjawab," tuturnya.
"Pihak keamanan pengelola juga sudah memperingati untuk mengantisipasi bila ini terjadi. Walaupun pertandingan tanggal 7 (April) setengah 4. Tapi kalau Kondisi cuaca kaya tadi kita harus benar-benar antisipasi," sambungnya.
Yang jelas kata dia, kesalahan tersebut dikarenakan masalah teknis. Dia berharap kesalahan serupa dipertandingan selanjutnya.
"Kita sudah siapkan. Antisipasi tanggal 7, lampu, cuaca, tadi juga luar biasa macetnya. Kita perkirakan dari hotel menginap satu jam setengah," pungkasnya.
Sontak, pertandingan yang tengah memanas tersebut harus dihentikan. Menurut Risha, penyebab mati lampu Stadion tersebut dikarenakan adanya kesalahan pada mesin diesel.
"Kita sudah koordinasi dengan pengelola Stadion. Katanya ada kesalahan teknis di diesel, sehingga lampu Stadion mati. Tidak ada pengaruh kalau hujan, karena problem sebenarnya ada di mesin diesel," ujar Risha saat ditemui seusai pertandingan.
Rencananya, pihaknya akan mengirimkan tenaga ahli agar dipertandingan selanjutnya menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR), Selasa (7/4) mendatang, kesalahan serupa tidak terulang.
"Besok kita akan mengambil tenaga ahli untuk mengetahui permasalahan lebih lanjut. Melakukan perbaikan agar tanggal 7 (April) tidak terulang kembali," harapnya.
Risha mengaku tidak mengetahui jika kesalahan tersebut akan melahirkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Saya secara jujur belum tahu ada sanksi atau denda. Pasti kita akan laporkan tertulis secara rinci kepada pengawas pertandingan lalu ke PT Liga mengenai mekanisme denda sanksi belum bisa menjawab," tuturnya.
"Pihak keamanan pengelola juga sudah memperingati untuk mengantisipasi bila ini terjadi. Walaupun pertandingan tanggal 7 (April) setengah 4. Tapi kalau Kondisi cuaca kaya tadi kita harus benar-benar antisipasi," sambungnya.
Yang jelas kata dia, kesalahan tersebut dikarenakan masalah teknis. Dia berharap kesalahan serupa dipertandingan selanjutnya.
"Kita sudah siapkan. Antisipasi tanggal 7, lampu, cuaca, tadi juga luar biasa macetnya. Kita perkirakan dari hotel menginap satu jam setengah," pungkasnya.
(rus)