Liestiadi Senang, Tapi Belum Puas
A
A
A
GRESIK - Pelatih Persegres Gresik United Liestiadi mengakui timnya masih kurang tenang dalam penyelesaian akhir. Akibatnya, banyak peluang terbuang dan Persegres hanya unggul 2-1 saat menjamu Pusamania Borneo FC pada laga pembuka Indonesia Super League (ISL) alias QNB League 2015 di Stadion Petrokimia, Minggu (5/4/2015) sore.
Dua gol Persegres dicetak Yusuf Efendi menit ke-34 dan Riko Simanjuntak pada menit ke-45. Sedangkan gol balasan Pusamania Borneo dikemas Eric Weeks Lewis pada menit ke-86. Secara statistik, Persegres layak memenangi laga ini. Hanya saja ada ketimpangan pada babak pertama dan kedua. (Baca juga: Persegres Awali Langkah dengan Tiga Angka)
Pada fase awal, Laskar Jaka Samudera hanya memeroleh tiga peluang namun dua di antaranya terkonversi menjadi gol. Sedangkan di babak kedua ada enam peluang tapi tak satu pun menjebol gawang Pusamania Borneo. Sedangkan Pusamania total menciptakan tiga peluang bagus yang satu di antaranya diselesaikan dengan apik oleh Eric Weeks.
"Saya bersyukur dengan kemenangan ini. Bagi Persegres tiga angka sangat penting, walau masih perlu pembenahan di beberapa sisi. Idealnya kami bisa menambah gol di babak kedua, tapi pemain kurang tenang dalam menyelesaikan peluang," tutur Pelatih Persegres Liestiadi.
Pelatih asal Medan ini menilai kualitas permainan timnya sudah mulai membaik walau pada masa pramusim kurang stabil. Dia berharap pada pertandingan selanjutnya Persegres bisa lebih baik, tentunya terfokus penuh pada kualitas performa sekaligus tiga angka.
Soal sosok Riko Simanjuntak yang mengoleksi satu gol dan satu assist, Liestiadi mengatakan dirinya ingin sosok kreatif dan cepat di lini kedua. "Riko menjadi starter karena dia memiliki skill individu yang bagus, lincah dan cepat. Lini kedua sangat penting karena kami hanya memakai satu striker," cetus Listiadi.
Riko memang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini. Pemain mungil berusia 23 tahun itu diposisikan di sayap kanan dan menciptakan satu assist dan satu gol. Bukan itu saja, pergerakan dan akselerasinya membuat derita tiada henti bagi lini belakang Pusamania. Sayang sekali upayanya hanya berujung dua gol bagi Persegres.
Pusat kekuatan Persegres ada pada tiga pemain, Riko Simanjuntak, M Kamri, dan Herman Dzumafo. Ketika pemain ini yang kerap merepotkan lini belakang tim tamu dan peluang kebanyakan diperoleh melalui permainan mereka. Riko dan Kamri mengoptimalkan kecepatan lewat sayap, Dzumafo sebagai pemantul bola.
Walau tidak mencetak gol, performa Dzumafo sudah lumayan dan memberi kontribusi besar pada timnya. Mengandalkan postur yang bongsor, dia ideal dalam menguasai dan menjaga bola sebelum diumpankan pada pemain di lini kedua.
Sementara, Pusamania masih belum layak mendapatkan poin jika parameternya adalah kolektivitas tim. Kerjasama yang digalang Eric Weeks dkk belum mampu memberikan banyak tekanan kepada tuan rumah, salah satunya disebabkan salah pengertian antar pemain.
Saat aliran bola sudah mencapai sepertiga terakhir lapangan, sering terjadi miskomunikasi. Striker utama PBFC Saktiawan Sinaga bermain sangat buruk, padahal dia memiliki beberapa opsi ketika sedang menguasai bola. Namun Saktiawan selalu salah keputusan. Di kubu Pusamania hanya gelandang Eric Weeks dan Serdjan Lopicic yang bermain dengan kualitas standar. Sedangkan pemain lainnya tak memberikan kontribusi berarti, termasuk Okto Maniani yang lebih gemar bermain individual dan menghambat kerjasama timnya.
Pelatih Pusamania Arcan Iurie mengakui timnya tidak bermain dengan potensi terbaiknya sore itu. Pemain dinilainya masih sering panik dalam menerima serangan cepat Persegres, sedangkan lini depan kurang tenang dalam memberikan ancaman ke gawang tuan rumah. "Sebenarnya kami memiliki peluang mendapatkan poin karena ada beberapa kesempatan mencetak gol. Ketika Eric Weeks mencetak gol, situasi sudah terlambat dan sulit mengejar skor. Tapi memang Persegres bermain lebih baik," ujar Arcan Iurie.
Dua gol Persegres dicetak Yusuf Efendi menit ke-34 dan Riko Simanjuntak pada menit ke-45. Sedangkan gol balasan Pusamania Borneo dikemas Eric Weeks Lewis pada menit ke-86. Secara statistik, Persegres layak memenangi laga ini. Hanya saja ada ketimpangan pada babak pertama dan kedua. (Baca juga: Persegres Awali Langkah dengan Tiga Angka)
Pada fase awal, Laskar Jaka Samudera hanya memeroleh tiga peluang namun dua di antaranya terkonversi menjadi gol. Sedangkan di babak kedua ada enam peluang tapi tak satu pun menjebol gawang Pusamania Borneo. Sedangkan Pusamania total menciptakan tiga peluang bagus yang satu di antaranya diselesaikan dengan apik oleh Eric Weeks.
"Saya bersyukur dengan kemenangan ini. Bagi Persegres tiga angka sangat penting, walau masih perlu pembenahan di beberapa sisi. Idealnya kami bisa menambah gol di babak kedua, tapi pemain kurang tenang dalam menyelesaikan peluang," tutur Pelatih Persegres Liestiadi.
Pelatih asal Medan ini menilai kualitas permainan timnya sudah mulai membaik walau pada masa pramusim kurang stabil. Dia berharap pada pertandingan selanjutnya Persegres bisa lebih baik, tentunya terfokus penuh pada kualitas performa sekaligus tiga angka.
Soal sosok Riko Simanjuntak yang mengoleksi satu gol dan satu assist, Liestiadi mengatakan dirinya ingin sosok kreatif dan cepat di lini kedua. "Riko menjadi starter karena dia memiliki skill individu yang bagus, lincah dan cepat. Lini kedua sangat penting karena kami hanya memakai satu striker," cetus Listiadi.
Riko memang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini. Pemain mungil berusia 23 tahun itu diposisikan di sayap kanan dan menciptakan satu assist dan satu gol. Bukan itu saja, pergerakan dan akselerasinya membuat derita tiada henti bagi lini belakang Pusamania. Sayang sekali upayanya hanya berujung dua gol bagi Persegres.
Pusat kekuatan Persegres ada pada tiga pemain, Riko Simanjuntak, M Kamri, dan Herman Dzumafo. Ketika pemain ini yang kerap merepotkan lini belakang tim tamu dan peluang kebanyakan diperoleh melalui permainan mereka. Riko dan Kamri mengoptimalkan kecepatan lewat sayap, Dzumafo sebagai pemantul bola.
Walau tidak mencetak gol, performa Dzumafo sudah lumayan dan memberi kontribusi besar pada timnya. Mengandalkan postur yang bongsor, dia ideal dalam menguasai dan menjaga bola sebelum diumpankan pada pemain di lini kedua.
Sementara, Pusamania masih belum layak mendapatkan poin jika parameternya adalah kolektivitas tim. Kerjasama yang digalang Eric Weeks dkk belum mampu memberikan banyak tekanan kepada tuan rumah, salah satunya disebabkan salah pengertian antar pemain.
Saat aliran bola sudah mencapai sepertiga terakhir lapangan, sering terjadi miskomunikasi. Striker utama PBFC Saktiawan Sinaga bermain sangat buruk, padahal dia memiliki beberapa opsi ketika sedang menguasai bola. Namun Saktiawan selalu salah keputusan. Di kubu Pusamania hanya gelandang Eric Weeks dan Serdjan Lopicic yang bermain dengan kualitas standar. Sedangkan pemain lainnya tak memberikan kontribusi berarti, termasuk Okto Maniani yang lebih gemar bermain individual dan menghambat kerjasama timnya.
Pelatih Pusamania Arcan Iurie mengakui timnya tidak bermain dengan potensi terbaiknya sore itu. Pemain dinilainya masih sering panik dalam menerima serangan cepat Persegres, sedangkan lini depan kurang tenang dalam memberikan ancaman ke gawang tuan rumah. "Sebenarnya kami memiliki peluang mendapatkan poin karena ada beberapa kesempatan mencetak gol. Ketika Eric Weeks mencetak gol, situasi sudah terlambat dan sulit mengejar skor. Tapi memang Persegres bermain lebih baik," ujar Arcan Iurie.
(sha)