Persebaya Harapkan Bonek Bersatu

Senin, 06 April 2015 - 15:07 WIB
Persebaya Harapkan Bonek Bersatu
Persebaya Harapkan Bonek Bersatu
A A A
SURABAYA - Perpecahan di kalangan tubuh pendukung Persebaya Surabaya atau yang selama dikenal dengan sebutan Bonek telah membuat gundah. Tak ayal, sebelum laga perdana Persebaya di QNB League 2015 melawan Mitra Kukar, spanduk kecil dibentangkan dalam sesi foto di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (5/4/2015).

Dalam spanduk berukuran 2 x 1 meter itu bertuliskan "Bersatulah Bonek", merupakan permintaan seluruh kompenen tim agar bonek tidak lagi terpecah belah, "Perpecahan itu ada dan kita rasakan bersama. Keberadaan suporter sangat dibutuhkan pemain, " ujar Pelatih Persebaya, Ibnu Grahan.

Memang perpecahan di kalangan suporter pendukung Persebaya semakin terasa, ketika Persebaya tidak mendapatkan rekomendasi dari Badan Olah Raga Profesional (BOPI) untuk bermain di Indonesia Super League (ISL) yang kini berubah menjadi Qatar National Bank (QNB) League 2015.

Sebagain bonek yang mengatasnamakan Bonek 27 justru mendukung keputusan BOPI mencekal Persebaya. Bahkan, beberapa jam sebelum pertandingan perdana melawan Mitra Kukar digelar, mereka menggelar aksi demonstrasi di depak Mapolda Jatim meminta aparat keamanan membubarkan pertandingan.

Sebagian bonek bersikap lain. Mereka tetap mendukung Persebaya berlaga di Surabaya dibuktikan dengan datang ke Stadion GBT, berjumlah sekitar 4000 orang, "Dukungan bonek semakin mengangkat psikis dan mental pemain di lapangan," ujar pelatih asli Surabaya ini.

Perpecahan bonek sebenarnya sudah terjadi sejak lama, diawali dengan adanya dua tim Persebaya pada 2011 lalu. Saat itu tim Persebaya terbelah menjadi dua, Persebaya di bawah PT MMIB berlaga di Divisi Utama dan Persebaya di bawah bendera PT PI ikut kompetisi IPL. "Sekarang tim cuma ada satu, " ujar Ibnu.

Sementara Persebaya akan kembali berlaga menghadapi pada Pusamania Borneo FC, Rabu (8/4/2015) malam di Stadion GBT. Di laga perdana Otavio Dutra dkk berhasil meraih kemenangan tipis atas Mitra Kukar 1-0, "Kemenangan di laga pertama memang menjadi modal berharga, namun masih banyak kekuarangan yang harus diperbaiki di laga kedua nanti, " ucap Ibnu.

Diakui Ibnu, saat melawan Mitra Kukar, kondisi fisik dan psikis para pemain menjadi kendala utama. Bentuk permainan Persebaya hanya terlihat pada 30 menit awal babak pertama. Selepas itu performa pemain mersosot drastis.

"Karakter Arek Suroboyo-nya ya hanya nampak di 30 menit pertama itu. Sekarang pekerjaan kami adalah meningkatkan fisik. Terutama psikis pemain Persebaya. Apalagi pemain tidak punya banyak waktu untuk istirahat, hanya sehari untuk memulihkan tenaga, " ujarnya.

Dalam catatan Ibnu, ada empat pemain muda yang dianggap tampil kurang maksimal. Mereka adalah Dany Saputra, Putu Gede Juni Antara, Asep Berlian dan Zulfiandi. "Dany dan Putu kurang agresif. Sedangkan Zulfiandi dan Asep Berlian juga terlalu terpaku untuk membantu sektor pertahanan, ' ujarnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3819 seconds (0.1#10.140)