Pacquiao Berterima Kasih Pernah Dikalahkan Marquez
A
A
A
LOS ANGELES - Kekalahan dari Juan Manuel Marquez memberikan banyak pengalaman buat Manny Pacquiao. Pacquiao pun secara tidak langsung mengucapkan terima kasih pada Marquez yang telah memberikan banyak pelajaran untuk menghadapi Floyd Mayweather Jr.
Duel Pacquiao melawan Marquez sempat menjadi buah bibir. Pasalnya, empat kali kedua petinju ini naik ring untuk saling mengalahkan. Hasilnya, untuk sementara Pacquiao unggul 2-1.
Pertemuan pertama terjadi pada 2004 lalu. Saat itu hasil duel berakhir imbang. Selanjutnya keduanya bertemu kembali pada 2008 dan saat itu Pacquiao berhasil mengalahkan Marquez dengan angka. Duel keduanya untuk ketiga kalinya kembali terjadi pada 2011. Kembali, Pacquiao menunjukkan dominasinya dengan kemenangan angka.
Sayangnya di pertemuan keempat yang berlangsung pada 2012, Marquez berhasil mempermalukan Pacquiao. Ia berhasil menganvaskan pahlawan Filipina itu di ronde keenam.
Dan kekalahan terakhir dari Marquez inilah yang membuat Pacquiao merasa dirinya sekarang lebih baik. Pengalaman demi pengalaman berhasil diperolehnya.
"Ketika saya kalah dari Tim Bradley, saya tidak merasa kalah. Saya bisa menerima keputusan juri sebagai itu bagian dari tinju. Namun saya merasa memenangkan pertarungan itu tanpa keraguan. Karenanya, ketika saya kembali bertarung melawan Bradley, saya habis-habisan bertarung selama 12 ronde. Saya ingin sabuk gelar juara dunia itu kembali lagi dan saya berhasil menunjukkan sebagai petinju yang lebih baik dari sebelumnya," ungkap Pacquiao dalam wawancara dengan Boxinscene, Selasa (7/4/2015).
Pengalaman berharga berhasil diperoleh Pacquiao dari Bradley. Hal inilah yang ia camkan saat menghadapi Marquez. "Pelajaran yang saya dapat dari kekalahan saya melawan Marquez adalah soal kesabaran. Saya terlalu terburu-buru ingin menganvaskan Marquez saat tahu dia terluka. Ternyata KO itu tidak bisa dipaksakan," imbuh Pacquiao.
Ia mengungkapkan, saat tahu kondisi Marquez sudah kepayahan dan tersudut di sudut ring serta adanya peringatan waktu tinggal 10 detik lagi untuk habisnya ronde Pacquiao mencoba menghabisi lawannya. "Tapi yang terjadi, Marquez mampu melepaskan diri sambil melancarkan pukulan balik. Dia adalah orang yang salah kalau kita anggap bisa dengan mudah ditaklukkan."
Berkat pengalaman inilah, Pacquiao mengaku di pertarungan selanjutnya mencoba bermain sabar. "Saya mencoba bertarung dengan sabar di pertarungan terakhir melawan Brandon Rios, Tim Bradley dan Chris Algieri. Hasinya hampir di semua ronde saya bisa memenangkannya."
Pertanyaannya sekarang apakah menghadapi Floyd Mayweather Jr. dalam mega duel yang akan berlangsung 2 Mei mendatang Pacquiao bisa mempertahankan kesabarannya ? Jawabannya tentu harus menunggu beberapa pekan lagi.
Duel Pacquiao melawan Marquez sempat menjadi buah bibir. Pasalnya, empat kali kedua petinju ini naik ring untuk saling mengalahkan. Hasilnya, untuk sementara Pacquiao unggul 2-1.
Pertemuan pertama terjadi pada 2004 lalu. Saat itu hasil duel berakhir imbang. Selanjutnya keduanya bertemu kembali pada 2008 dan saat itu Pacquiao berhasil mengalahkan Marquez dengan angka. Duel keduanya untuk ketiga kalinya kembali terjadi pada 2011. Kembali, Pacquiao menunjukkan dominasinya dengan kemenangan angka.
Sayangnya di pertemuan keempat yang berlangsung pada 2012, Marquez berhasil mempermalukan Pacquiao. Ia berhasil menganvaskan pahlawan Filipina itu di ronde keenam.
Dan kekalahan terakhir dari Marquez inilah yang membuat Pacquiao merasa dirinya sekarang lebih baik. Pengalaman demi pengalaman berhasil diperolehnya.
"Ketika saya kalah dari Tim Bradley, saya tidak merasa kalah. Saya bisa menerima keputusan juri sebagai itu bagian dari tinju. Namun saya merasa memenangkan pertarungan itu tanpa keraguan. Karenanya, ketika saya kembali bertarung melawan Bradley, saya habis-habisan bertarung selama 12 ronde. Saya ingin sabuk gelar juara dunia itu kembali lagi dan saya berhasil menunjukkan sebagai petinju yang lebih baik dari sebelumnya," ungkap Pacquiao dalam wawancara dengan Boxinscene, Selasa (7/4/2015).
Pengalaman berharga berhasil diperoleh Pacquiao dari Bradley. Hal inilah yang ia camkan saat menghadapi Marquez. "Pelajaran yang saya dapat dari kekalahan saya melawan Marquez adalah soal kesabaran. Saya terlalu terburu-buru ingin menganvaskan Marquez saat tahu dia terluka. Ternyata KO itu tidak bisa dipaksakan," imbuh Pacquiao.
Ia mengungkapkan, saat tahu kondisi Marquez sudah kepayahan dan tersudut di sudut ring serta adanya peringatan waktu tinggal 10 detik lagi untuk habisnya ronde Pacquiao mencoba menghabisi lawannya. "Tapi yang terjadi, Marquez mampu melepaskan diri sambil melancarkan pukulan balik. Dia adalah orang yang salah kalau kita anggap bisa dengan mudah ditaklukkan."
Berkat pengalaman inilah, Pacquiao mengaku di pertarungan selanjutnya mencoba bermain sabar. "Saya mencoba bertarung dengan sabar di pertarungan terakhir melawan Brandon Rios, Tim Bradley dan Chris Algieri. Hasinya hampir di semua ronde saya bisa memenangkannya."
Pertanyaannya sekarang apakah menghadapi Floyd Mayweather Jr. dalam mega duel yang akan berlangsung 2 Mei mendatang Pacquiao bisa mempertahankan kesabarannya ? Jawabannya tentu harus menunggu beberapa pekan lagi.
(bbk)